http://www.mediaindonesia.com/read/2009/12/07/109944/70/13/Persoalan-Hari-ini-yang-Menentukan


Persoalan Hari ini yang Menentukan 


Senin, 07 Desember 2009 00:01 WIB      
WAJAH masa depan negeri ini buat sebagian amat ditentukan oleh kemampuan negara 
mengatasi persoalan besar yang kita hadapi hari ini. Kegagalan mengatasi 
persoalan hari ini kiranya akan membawa persoalan yang jauh lebih besar lagi di 
masa depan. 

Itulah kerisauan yang kini kita rasakan. Belum genap dua bulan pemerintahan di 
bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono bekerja, 
yang berkembang adalah skeptisisme yang meluas. 

Keraguan yang terus menggerus kepercayaan besar yang diberikan rakyat kepada 
SBY-Boediono. Kelambanan dalam merespons upaya kriminalisasi pimpinan nonaktif 
KPK Bibit-Chandra, kendati telah terang-benderang solusi yang harus dilakukan, 
kian menyuburkan benih ketidakpercayaan publik. 

Kini, emosi publik kian diaduk-aduk oleh sikap pemerintah dan partai 
propemerintah di DPR terhadap skandal Bank Century. Kendati berkali-kali pucuk 
pimpinan tertinggi di negeri ini menyebut telah memerintahkan agar kasus 
Century dan aliran dananya diusut tuntas dan dibuka seluas-luasnya, keraguan 
tetap saja merebak. 

Mengapa? Hal itu karena muncul upaya-upaya terselubung dari tangan-tangan 
kekuasaan untuk membuat kasus Bank Century tidak tuntas. Bahkan, sejak dini 
upaya menguak kasus Century melalui hak angket di DPR hendak dibajak untuk 
kepentingan negosiasi kekuasaan jangka pendek. 
Karena itu, praktis hiruk pikuk dua kasus tersebut bakal memengaruhi perjalanan 
bangsa ini, baik di bidang politik maupun ekonomi, di tahun-tahun mendatang. 
Padahal, di bidang ekonomi, misalnya, sebelumnya tumbuh optimisme bahwa 
perekonomian 2010 akan lebih baik daripada tahun ini. Sektor industri dan 
investasi disebut-sebut akan lebih ramai dalam mencatatkan pertumbuhan dengan 
mulai pulihnya perekonomian global. 

Investasi juga diyakini tetap tumbuh, kendati masih di bawah 5%. Sektor minyak 
dan gas bahkan diprediksi tumbuh 8%. Namun, semua prediksi yang menjanjikan dan 
membuat hati kita berbunga-bunga itu bukanlah perkara yang datang dari langit. 
Optimisme itu, dalam tempo sekejap, bisa berbalik menjadi ketidakpercayaan, 
jika negara, yaitu pemerintah dan DPR, gagal menyelesaikan persoalan besar yang 
kita hadapi hari ini. 

Sikap menolak kehendak publik yang selama ini ditunjukkan oleh pemerintah dan 
DPR, bukan tidak mungkin memunculkan public distrust di mana-mana. Di dalam 
negeri, ketidakpercayaan publik bisa berbuah menjadi tindakan anarkistis yang 
meruntuhkan. 
Di dunia internasional, ketidakpercayaan akan meruntuhkan investasi dan 
masuknya dana-dana ke Indonesia. Karena itu, apa yang terjadi hari-hari ini dan 
bagaimana mengatasinya adalah pertaruhan penting menuju 2010. 

Semua itu, suka atau tidak suka, sangat ditentukan oleh keberanian pemerintah 
dan DPR untuk jujur dalam menyelesaikan kasus Bank Century. Celakanya, kualitas 
moral itulah yang hilang begitu Idrus Marham dari Golkar yang dipilih menjadi 
Ketua Pansus Bank Century. Sebuah keputusan yang kian memicu datangnya badai 
ketidakpercayaan. 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke