Pak Abbas ysh.,

Mustahil, Rasulullah pernah keluar dari sifat sabar dan adil...
Rasul itu selalu sabar.
Para sahabat awal mustahil tidak memiliki kesabaran dan keimanan yang mirip.
Tidak ada kekhawatiran soal "islam yang masih muda" dalam hati mereka.

Abu Bakar itu memadamkan pemberontakan, bukan urusan Nabi Palsu.
Tidak mungkin Abu Bakar menyalahi Al-Quran dan Sunnah.
Makanya yang diangkat itu soal pembayaran zakat.
Ciri pemberontakan itu biasanya tidak lagi mau bayar zakat (yang harus disetor 
ke Baitul Mal di Makkah).
Analogi jaman kerajaan itu tidak mau bayar upeti.
Atau jaman sekarang ada pemberontakan dan lalu tentu saja tidak mau bayar pajak.

Bahkan di negara modern, sekedar "tax evasion" saja hukumannya lumayan galak.
Apalagi pemberontakan.


  ----- Original Message ----- 
  From: Abbas Amin 
  To: wanita - muslimah 
  Sent: Sunday, January 03, 2010 7:03 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Abubakar - Re : tulisan Alatif BAPAK


    
  Mengenai Abubakar bertindak terhadap Nabi2 PALSU saya bisa mengerti dan
  setuju; karena saat itu Islam masih muda; kalau kna goncangan akan sangat
  berbahaya, kalau didiamkan; maka tindakan Abubakar justru tepat sekali.
  Islam muda saat itu harus bersiaga pula akan conflict intern; terutama disatu
  sisi muhajirin VS anshor; dan pengikut Abubakar vs pengikut Ali. Jadi kalau
  Abubakar bersifat lemah atau santun saat itu; maka lebih berbahaya. Dimana
  tanggung jawab Khalifah sebagai penerus Nabi memimpin umat ?

  Nabipun dari sabar akhirnya "keras: terhadap Kaum Quraisy Mekah.

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke