----- Original Message ----- 
From: "Ari Condro" <masar...@gmail.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, February 03, 2010 07:14
Subject: Re: [wanita-muslimah] Ajaran Kekerasan dalam Bible (Perjanjian Lama 
dan Injil)

islam, kristen dan yahudi, sama sama agama barat, seperti dikatakan wikan
dalam thread sebelah.  sama sama melakukan klaim kebenaran, sama sama agama
langit.  sama sama lahir dalam rahum kebudayaan barat.  agama kristen dan
islam juga sama sama mewarisi kebudayaan yunani.  malah kristen belajar
logika dan ilmu yunani dari orang islam.  hehehe
############################################################################################################
HMNA:
Amerika Serikat yang begitu bernafsu menguasai Kawasan Tengah yang kaya minyak 
itu melihat kesempatan. Selama ini strategi Amerika hanya terbatas menciptakan 
Amerika Kecil di Kawasan Tengah untuk menanamkan kukunya. (Saya tidak pakai 
istilah Timur Tengah. karena itu berarti secara metaforis kita memenggal kepala 
kita sendiri, yaitu kepala kita letakkan di Amerika, kaki kita berpijak di 
Indonesia. Kawasan Tengah saya ambil dari [S. An-Nuwr, 24:35], Laa Syarqiyyatin 
wa laa gharbiyyatin, tidak di timur tidak di barat). Tentu kita semua sudah 
tahu siapa Amerika Kecil ini, yaitu Israel. Lalu dengan penyerangan Iraq atas 
Kuwait itu terbukalah pintu bagi Amerika, untuk terjun dalam lapangan. Melalui 
formalitas Dewan Keamanan, Amerika mempunyai alasan menjadi pahlawan pembela 
Kuwait terhadap kezaliman Iraq. Yang juga sekali gus pahlawan pelindung Arab 
Saudi dari kemungkinan serbuan Iraq. Arab Saudi tentu mau saja, biarlah 
orang-orang asing itu tewas dalam medan laga untuk melindungi negaranya. Arab 
Saudi mengeluarkan dana untuk itu? Tidak apa-apa,  itu artinya Raja Fahd ibarat 
membayar tentera sewaan, katakanlah Legiun Asing yang berperang untuk 
kerajaannya. Itukan terhormat! Maka pecahlah perang teluk. 
Ini salah satu paragraf saya copy paste dari => 
http://waii-hmna.blogspot.com/2007/06/040-menegakkan-benang-basah.htm

***

Dalam  kalangan  ummat  Islam tidak asing  bagi  mereka  ungkapan Ukhuwwah  
Islamiyah.  Adapun ungkapan tersebut  yang  selama  ini pengertiannya dianggap 
baku bermakna persaudaran di dalam  Islam, yang  lebih  dikonkretkan lagi 
dengan  makna  persaudaraan  dalam kalangan  ummat Islam. Namun pengertian yang 
sudah dianggap  baku ini dicairkan oleh H.Nurkhalis Majid, seorang pakar yang  
alumnus pesantren,  yang kemudian menjadi Doktor jebolan  Chicago.  Bahwa 
Ukhuwwah  Islamiyah  itu bermakna persaudaraan di  atas  landasan nilai  Islam, 
 yang ruang lingkupnya bukan hanya  dalam  kalangan ummat  Islam  saja, 
melainkan dalam ruang lingkup  seluruh  ummat manusia.  Jangan cepat-cepat 
menarik kesimpulan  bahwa  pemahaman yang  mencairkan apa yang telah baku itu,  
disebabkan  pendidikan Nurkhalis  Majid yang berasal dari Barat itu. Seorang 
pakar  yang lain,  juga  Doktor  tetapi  bukan  pendidikan  Barat,  melainkan 
pendidikan  dari Kawasan Tengah, Al Cahirah  (Kairo)  Mesir,  juga berpendapat 
seperti Nurkhalis Majid. Lalu jangan pula cepat-cepat menuduh bahwa pakar 
jebolan Al Cahirah ini mengekor pada pemahaman Nurkhalis  Majid. Karena pakar 
yang  dimaksud  adalah  Doktornya dalam bidang Ilmu Tafsir. Pakar yang 
bersngkutan adalah H.Quraisy Syihab, salah seorang sahabat saya. (Sedikit  
tentang istilah Kawasan Tengah yang dipakai di  atas  itu. Hendaknya kita itu 
istiqamah, tetap pendirian, yang dalam hal ini betul-betul secara harfiah 
berarti tempat berdiri. Kalau menyebut Amerika  dan Eropah kita berdiri di 
Indonesia  maka  dikatakanlah Amerika dan Eropah itu negeri-negeri Barat. 
Tetapi mengapa  kalau menyebut   negara-negara  Arab,  lalu  kita  loncat   
kodok   dan sekonyong-konyong  kita  telah  berdiri  di  Amerika,  lalu  kita 
katakan negara-negara Arab itu Timur Tengah. Kalau tidak senang disebut kodok, 
maka kakinya berjejak di Indonesia, kepala yang tempat otaknyanya dipenggal 
lalu diletakkan  di Amerika. Boleh pilih samada disebut kodok, atau kepalanya 
dipenggal.
Ini juga salah satu paragraf saya copy paste dari 
=>http://waii-hmna.blogspot.com/2007/06/077-persaudaraan-antara-ajaran-dengan_18.html

Saya copy paste paragraf2  tsb dengan maksud menunjukkan bahwa ungkapan barat 
mengenai istilah Timur Tengah / Middle East untuk lokasi agama-agama wahyu, 
yang umumnya latah ditiru penggunaan istilah itu di Indonesia ini, sesungguhnya 
sangat keliru sekali. Demikian pula istilah Near East = Timur Dekat = Midden 
Oosten. Saya tidak pakai istilah agama langit, karena wahyu itu bersumber dari 
Allah SWT, sedangkan syirk hukumnya berkeyakinan Allah ada di langit.

Fyi, Ka'bah di Makkah terletak di tengah-tengah Benua Pangea.
Benua Pangea yaitu waktu daratan di dunia tatkala masih menjadi satu. Pada 
mulanya daratan di muka bumi in terdiri atas satu keping kemudian benua 
Amerika, benua Australia dan segenap pulau-pulau memisah dari daratan Eurasia. 
Jadi letak Ka'bah ialah di titik dari daratan yang disebut Pangea tsb. 
Referens: S. An-Nuwr, 24:35. 

*****************************************
BISMILLA-HIRRAHNA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
842 Mempertautkan Dua Rumah Ibadah Tertua di Dunia

Dua kali saya berkunjung ke Studio TVRI Makassar dalam rangka peringatan 
Isra-Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Yang pertama, seperti disebutkan dalam Seri 839, 
talkshow yang disiarkan oleh TVRI Makassar pada Rabu malam (malam Kamis) 30 
Juni 2008, duduk di kursi dalam studio. Yang kedua pada hari Kamis 14 Agustus 
2008 duduk bersila juga dalam studio TVRI Makassar di depan majelis (audience) 
pimpinan dan karyawan TVRI Makassar dalam rangka memperingati Isra-Mi'raj 
intern komunitas TVRI Makassar. Berbeda dengan cara peringatan yang biasa, 
yaitu acara peringatan bukan berupa ceramah, melainkan langsung yang bersifat 
dua arah. Seperti pada kali yang pertama saya berjanji pada diri sendiri untuk 
merekam yang saya rasa perlu direkam dalam Serial ini, yaitu substansi yang 
agak sulit dicerna pendengar yang dikemukakan secara lisan.

Substansi yang direkam dalam Seri 842 ini adalah jawaban pertanyaan: "Apakah 
yang bisa disimak dari isyarat Allah mengapa mesti singgah dahulu di Bayt 
Al-Maqdis untuk transit di sana, tidak langsung saja ke Sidrah Al-Muntaha?"

Di dalam Al-Quran Al-Karim, secara tegas Allah SWT menyatakan bahwa rumah yang 
pertama didirikan di muka bumi untuk menyembah Allah SWT adalah di Bakkah (nama 
lama dari Makkah), seperti FirmanNya: 
-- AN AWL BUT WDh'A LLNAS LLDzY LLDzY BBKt MBARKA WHDY LL'ALMYN (S. AL'AMRAN, 
3:96) dibaca:
-- inna awwala baitin wudhi'a linna-si lalladzi- bibakkata muba-rakan wahudan 
lil'a-lami-n, artinya: 
-- Sesungguhnya rumah ibadah yang mula-mula dibangun untuk manusia, ialah yang 
di Bakkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.

Manusia dan Nabi yang pertama ialah Nabi Adam AS, jadi rumah ibadah yang 
pertama dan kedua dibangun oleh Nabi Adam AS. Menurut Hadits rumah ibadah yang 
kedua dibangun 40 tahun kemudian di Bayt Al-Maqdis (HR Imam Ahmad). 
Demikianlah, rumah ibadah pertama dibangun Makkah, yang secara geografis Makkah 
terletak di titik tengah pulau besar yang pertama yaitu tatkala 
Eurasia-Afrika-Amerika-Indo/Australia masih belum terpisah.  Rumah ibadah kedua 
di Bayt Al-Maqdis yang secara geografis dan topografis terletak di 
tengah-tengah bukit, titik tertinggi di Darussalam (Jeruzalem)

Kedua rumah ibadah itu hancur tatkala banjir besar melanda permukaan bumi pada 
zaman Nabi Nuh AS. Nabi Ibrahim AS diberitahu oleh Jibril tempat bekas rumah 
ibadah pertama yang dibangun Nabi Adam tsb, yaitu gundukan tanah yang lebih 
tinggi dari tanah sekelilingnya. Tatkala pembinaan rumah ibadah itu selesai, 
Nabi Ibrahim AS lalu memerintahkan anakanda baginda, Ismail: "Pergilah engkau 
mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi manusia". (Jadi 
berbeda dengan kebiasaan kita sekarang dilazimkan "perletakan batu pertama", 
maka Nabi Ibrahim AS melakukan "perletakan batu terakhir"). Maka Ismailpun 
pergi mencari batu tseperti yang diminta oleh Nabi Ibrahim AS. Akhirnya Ismail 
datang membawa sebuah batu hitam. Nabi Ibrahim AS bertanya: "Dari mana kau 
dapatkan batu ini?" Maka Ismailpun menceritakan, bahwa batu hitam itu diberikan 
sambil tersenyum oleh seorang lelaki yang tampan dan gagah. Mendengar 
penjelasan putera kesayangannya itu, Nabi Ibrahim AS dengan serta merta 
menciumi batu tersebut dengan rasa suka cita, kemudian berkata: "Tahukah engkau 
anakku, siapakah lelaki tampan yang memberikan batu ini kepadamu? Lelaki tampan 
itu tadi adalah Malaikat Jibril AS yang menjelma menyerupai manusia biasa, dan 
batu ini adalah sisa yang tertinggal dari Bait al-Atiq, rumah ibadah yang 
pertama dibangun oleh kakek dan nenek kita Nabi Adam AS dan Hawa,"

Sejak itulah dan sampai sekarang ini, setiap orang yang bertawaf mengelilingi 
BaituLLah, disunatkan pula mencium batu hitam (Hajar al-Aswad) dan nama Hajar 
al-Aswad pun, diberikan oleh Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS bersama Ismail 7 
kali berkeliling dalam membangun itu, dan tawaf 7 kali berkeliling BaituLlah 
merupakan napak tilas mereka berdua. Mencium Hajar al-Aswad itu juga berupa 
napak tilas Nabi Ibrahim AS mencium batu hitam itu karena sukacita.

Rumah ibadah yang kedua dibangun kembali oleh Nabi Sulaiman AS yang dikenal 
sebagai Haikal Sulaiman di atas bukit, yaitu Bait Al-Maqdis tersebut. Di 
tengah-tengah bukit di titik tertinggi masih dijumpai batu yang tersisa dari 
rumah ibadah kedua yang hancur oleh banjir besar di zaman Nabi Nuh AS. Sekarang 
ini batu tersebut terletak di tengah-tengah bangunan Qubbat as-Sakhrah, yang 
dikenal dengan istilah "batu tergantung".

Demikianlah di BaituLlah ada Hajar Al-Aswad sisa dari banguna rumah ibadah yang 
pertama dan di Bayt Al-Maqdis ada batu tergantung tersisa dari bangunan rumah 
ibadah yang kedua yang kedunya dibangun oleh Nabi Adam AS dalam selisih waktu 
40 tahun.

Maka dapatlah dijawab pertanyaan tersebut di atas, saya ulangi menulisnya: 
"Apakah yang bisa disimak dari isyarat Allah mengapa mesti singgah dahulu di 
Bayt Al-Maqdis untuk transit di sana, tidak langsung saja ke Sidrah Al-Muntaha?"

Bahwa Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terkahir mempertautkan kembali tiga hal 
yaitu pertama mempertautkan dua bangunan rumah ibadah yang dibangun oleh Nabi 
Adam AS, kedua mempertautkan kembali Millah Ibrahim dan ketiga mempertutkan 
jalur silsilah Nabi Ismail AS dengan Nabi Ishaq AS. Wallahu a'lamu disshawab.

*** Makassar, 24 Agustus 2008
http://waii-hmna.blogspot.com/2008/08/842-mempertautkan-dua-rumah-ibadah.html

##########################################################################################################


salam,
Ari


2010/2/3 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id>

Ajaran Kekerasan dalam Bible (Perjanjian Lama dan Injil)

"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku 
datang bukan untuk membawa DAMAI, melainkan PEDANG" (Matius 10:34)
 
"Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa DAMAI di atas bumi? Bukan, 
kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan PERTENTANGAN" (Lukas 12:51)
 
"Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah 
mereka ke mari dan BUNUHLAH mereka di depan mataku" (Lukas 19:27)
 
"Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling 
gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi (Matius 15:30)
 
Yosua (yang dianggap orang Kristen sebagai panutan) menyerang dan membantai 
orang2 di Yerikho:
 
"Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik 
laki-laki maupun PEREMPUAN, baik TUA maupun MUDA, sampai kepada LEMBU, DOMBA, 
dan KELEDAI" (Yosua 6:21)
 
"Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, 
kepadamu menjadi milik pusakamu, JANGANLAH KAU BIARKAN HIDUP APAPUN YANG 
BERNAFAS" (Ulangan 20:16)
 
"Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada 
padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, 
laki-laki maupun PEREMPUAN, KANAK-KANAK MAUPUN ANAK-ANAK YANG MENYUSU, LEMBU, 
maupun DOMBA, UNTA maupun KELEDAI" (1 Samuel 15:3)
 
Agar tidak dituduh memfitnah, hendaknya saudara2 sekalian membeli Bible 
terjemahan Indonesia terbitan Lembaga Alkitab Indonesia di toko buku Gramedia 
atau Gunung Agung, kemudian cari sendiri ayat yang saya tunjukkan, insya Allah 
hal ini benar adanya, karena dari kitab itulah saya mengutipnya.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke