Setelah diteror oleh begajul-begajul ekstremis, Pak Mentri ngeper juga, lalu 
dia buru-buru meralat pernyataan sebelumnya mengenai RUU itu. Teror memang 
sudah menjadi senjata andalan begajul-begajul ekstremis itu (baca: kaum 
tekstualis). 

Itikad dari RUU itu konon adalah untuk melindungi anak-anak dan perempuan 
korban kawin siri/kontrak. Namun demikian, karena RUU itu mengusik kenyamanan 
kaum poligamus dan kaum poligamus adalah para begajul, RUU tersebut (untuk 
sementara) diparkir dulu. 

Ini menurut saya, (bukan menurut Islam atau menurut Allah SWT yang namanya 
sering dicatut oleh para penggonggong berjanggut untuk menakut-nakuti lawan 
bicaranya). 

Meskipun pendapat saya ini tidak absolut, bisa dibantah, dikritisi dan 
disalahkan, pendapat ini jauh lebih jujur daripada pendapat mereka yang sering 
mencatut nama-nama kudus di atas.  

(Saya sebisa mungkin menghindari kosa kata bahasa Arab supaya bahasa NKRI tidak 
terkikis bahasa Arab yang akhir-akhir ini menjadi amunisi NII). 



Kirim email ke