Ini Lagu la Compasita dan dansa tangonya : 
http://www.youtube.com/watch?v=1ZO8V0LQWeY

  ----- Original Message ----- 
  From: Ary Setijadi Prihatmanto 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, March 08, 2010 12:54 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah


    
  It takes two to tanggo...

  Polisi bisa saja mmg bertindak represif, dan itu bisa saja salah, 
  apalagi jika kita bicara oknum polisi (baru 2 tahun selesai pendidikan) yang 
siangnya katanya kena pukul mahasiswa juga...

  tapi mahasiswa makasar mmg terkenal anarkis juga, masih barbar, jahiliyah...
  memblokir jalan, sweeping, 
  merusak jalan2, pagar, pot-pot, fasilitas umum, mobil pemerintah, kantor2 
pemerintah...

  apalagi tidak ada filter dari tokoh-tokoh yang lebih senior, apakah itu ulama 
maupun politisi,
  orang-orang yang seharusnya menganjurkan hal-hal yang baik dan tidak anarkis,
  malah cenderung MEMANFAATKAN mahasiswa untuk kepentingannya.

  Sekrang yang anti SBY mmg cenderung membiarkan kejadian agar terekskalasi 
supaya SBY diganti,
  makanya demo mahasiswa malah didorong agar tambah barbar...
  padahal sebetulnya soal Century itu persoalan yang tinggal didorong OLEH 
PARTAI dan organ-organ terkait untuk menyelesaikannya, bukan malah membawa-bawa 
masyarakat untuk ikut-ikutan turun ke jalan.

  ----- Original Message ----- 
  From: H. M. Nur Abdurahman 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, March 07, 2010 4:58 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah

  ----- Original Message ----- 
  From: <kmj...@indosat.net.id>
  To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
  Sent: Saturday, March 06, 2010 11:51
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah

  Berita tv tentang makassar selalu soal demo mahasiswa, soal perkelahian 
  massal antar mahasiswa, dan sejenisnya. Komentar anak saya, kapan 
  mahasiswa Makassar belajar? Komentar tetangga saya, kalau mau belajar 
  berdemo dengan kekerasan, pergi ke Makassar.
  Apapun penyebabnya,
  ############################################################
  HMNA:
  Pada umumnya dalam hal demo, mahasiswa mulai melawan jika polisi mulai 
represip. Dalam kasus ini sebelum Markas HMI diobrak-abrik dan mahasiswa yang 
ada di dalamnya dipukuli oleh anggota Densus 88 dan gerombolannya dari anggota 
Polwiltabes Makassar, BELUMLAH terjadi kekerasan. Pada pokoknya dalam kasus ini 
lagi-lagi polisi yang mulai, dan dalam hal ini polisi bertindak di luar batas 
arogansi yang tidak boleh dibiarkan begitu saja. Harap maklum, bahwa 
mengobrak-abrik Markas dan memukuli Ketuanya itu adalah lambang PENGHINAAN 
organisasi, sehingga terjadi reaksi keras dari mahasiswa di kota-kota lain di 
Indonesia.
  Dan tentang hal tawuran itu bukan di Makassar saja.
  ############################################################
  penyelesaian dengan kekerasan adalah hal yang 
  keliru jika dilakukan oleh kaum yang terpelajar.
  KM

  ----Original Message----
  From: mnur.abdurrah...@yahoo.co.id
  Date: 06/03/2010 10:38 
  To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
  Subj: Re: [wanita-muslimah] Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah

  ----- Original Message ----- 
  From: "sunny" <am...@tele2.se>
  To: <Undisclosed-Recipient:;>
  Sent: Saturday, March 06, 2010 05:35
  Subject: [wanita-muslimah] Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah

  http://www.ambonekspres.com/index.php?act=news&newsid=28740

  Jumat, 05 Mar 2010, | 11 

  Kapolda : Sudah Diseting untuk Menjatuhkan Saya
  Wisma HMI dan Kantor Polsek Rusak Parah 

  Makasar, AE.- Imbas penyerangan(*) oleh oknum anggota Densus 88 
  dan pemukulan terhadap belasan pengurus HMI Cabang Makassar, 
  menyebabkan aksi demonstrasi besar-besaran mahasiswa dari berbagai 
  perguruan tinggi Kamis, 4 Maret. Ada dua titik demo yang berujung 
  bentrok.
  
#########################################################################################
  (*)
  Geromblan pengacau yang menyerang itu, yakni: seorang dari anggota 
  Densus 88 anti terror Aipda Sutriman, dan tiga orang dari anggota 
  Polwiltabes Makassar masing-masing AKP Elyasar Kiding, Aiptu Kanafi dan 
  Briptu Sardi. Patut diduga itu sebuah skenario untuk membenturkan 
  mahasiswa vs polisi untuk mengalihkan focus perhatian mahasiswa dan 
  masyarakat dalam hal mengawal keputusan DPR yang menetapkan memilih 
  opsi C ttg skandal Bank Century. 
  HMNA
  
#########################################################################################

  Dua titik bentrokan melibatkan mahasiswa dengan polisi yang 
  dibantu masyarakat(**), terjadi di depan Wisma HMI Jalan Botolempangan 
  dan depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Jalan Sultan Alauddin. 
  Khusus di Jalan Botolempangan, aksi demonstrasi berakhir dengan 
  dirusaknya Wisma Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar.
  
##########################################################################################
  (**)
  Ini adalah preman binaan binaan oleh perancang skenario pembenturan 
  mahasiswa vs polisi di kedua titik bnetrokan tsb. Preman binaan tsb 
  berasal BUKAN dari pemukim di sekitar Wisma HMI dan kampus UIN, tetapi 
  dikerahkan dari tempat lain. Dalam penyerangan terhadap mahasiswa di 
  depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Jalan Sultan Alauddin, 
  preman binaan itu maju di depan dijadikan tameng polisi, dan ini juga 
  dapat disaksikan di layar TV-One dan Metro.
  HMNA
  
##########################################################################################

  Pengrusakan dilakukan polisi berpakaian preman dibantu 
  masyarakat menggunakan batu, sekira pukul 13.45 Wita. Selain merusak 
  wisma berikut inventarisnya seperti komputer, 27 unit motor milik 
  pengurus HMI yang terparkir di depan dan gudang wisma dirusak massa
  (***) menggunakan parang. 
  
#######################################################################################
  (***)
  Massa ini terdiri dari polisi berpakaian preman dan preman binaan
  HMNA
  
########################################################################################

  Pemicu pengrusakan Wisma HMI, dipicu oleh ulah sekira 50-an 
  orang pengurus HMI Cabang Makassar merusak kantor Polsekta Ujungpandang 
  yang letaknya tak jauh dari Wisma HMI. Lemparan batu mahasiswa 
  menyebabkan kaca kantor polsekta pecah.

  Tak terima kantornya dirusak, anggota Polsekta Ujungpandang 
  dibantu masyarakat sekitar lalu mengejar mahasiswa dan melemparinya 
  dengan batu. Aksi saling lempar pun berlangsung sekira 15 menit. 
  Bantuan personel dari Polwiltabes Makassar, membuat mahasiswa semakin 
  terdesak dan memilih mundur.

  Serangan polisi dan masyarakat membuat mahasiswa dari berbagai 
  perguruan tinggi yang tergabung di HMI Cabang Makassar langsung kocar-
  kacir. Melihat Wisma HMI kosong melompong, massa pun langsung 
  melemparinya dengan batu. Tak lama berselang, sebanyak 15 pengurus HMI 
  ditemukan bersembunyi di belakang wisma dan langsung didata.

  Setelah didata, ke-15 pengurus HMI tersebut pun langsung dibawa 
  ke Polwiltabes Makassar menggunakan mobil taktis. Ke-15 mahasiswa yang 
  ditahan adalah Muchtar, Jumadin, Idris, Firman, Handi, Rifaldi, Asri, 
  Ramadhan, Jumriawan, Agus, Sarjan, Sumardi, Akbar, Reski, dan Tolib. 
  Salah satu mahasiswa Tolib, mengalami luka di bagian bibir bawah(****).
  ######################################################################
  (****)
  Yang jadi eksekutor di Polwiltabes Makassar tsb yaitu Briptu Sardi 
  salah seorang di antara gerombolan pengacau yang dikepalai oleh anggota 
  Densus 88 anti terror Aipda Sutriman yang menyerang Wisma HMI.
  HMNA
  ######################################################################

  Sekira 30 menit setelah pengrusakan Wisma HMI Cabang Makassar, 
  Koordinator Alumni HMI yang juga anggota DPRD Sulsel, Adil Patu 
  langsung meninjau Wisma HMI. Adil sangat menyesalkan ulah represif 
  aparat yang merusak wisma.

  "Polisi harus bertanggung jawab dan mengganti semua kerusakan di 
  Wisma HMI. Mestinya polisi bisa menahan diri dan tidak melakukan 
  pengrusakan," kecam Adil.

  Sesaat setelah Adil tiba di Wisma HMI, Kapolda Sulselbar 
  Inspektur Jenderal Polisi Adang Rochjana dan Kapolwiltabes Makassar, 
  Komisaris Besar Polisi Gatta Chairuddin, juga tiba di lokasi. Saat 
  digelar negosiasi di ruangan tengah wisma, beberapa pengurus HMI 
  terlihat emosi dan berorasi di bagian depan wisma sambil memukul kaca.

  Sementara itu kerusuhan dalam aksi demontrasi mahasiswa di depan 
  Wisma HMI Jalan Botolempangan, dan depan kampus Universitas Islam 
  Negeri (UIN) Jalan Sultan Alauddin, dinilai sudah sengaja disetting 
  atau diatur sedemikian rupa. Tujuannya, untuk menjatuhkan Kapolda 
  Sulselbar Irjen Pol Adang Rochjana dari jabatannya.(*****)
  
##########################################################################################
  (*****)
  Kapolda Sulselbar Irjen Pol Adang Rochjana adalah korban setting yang 
  sebenarnya, yaitu skenario pembenturan mahasiswa vs polisi untuk 
  mengalihkan focus perhatian mengawal keputusan DPR ttg skandal Bank 
  Century.
  HMNA
  
###########################################################################################
 

  Pengakuan blak-blakan ini dilontarkan Kapolda Adang Rochjana, 
  saat berdialog dengan mahasiswa di Wisma HMI Cabang Makassar Jalan 
  Botolempangan, sore kemarin. Kapolda mengaku sangat terpukul dengan 
  adanya pengrusakan Wisma HMI dan mengaku memang ada oknum tertentu yang 
  ingin menjatuhkannya.

  "Sejak awal saya sudah menduga, kasus penyerangan Wisma HMI 
  Cabang Makassar ini sudah disetting untuk menjatuhkan saya. Buktinya, 
  persoalan pribadi tapi merembet ke bentrok antara HMI dan polisi," 
  beber Adang.

  Persoalan pribadi dimaksud menurut Adang, melibatkan salah 
  seorang mahasiswa Universitas 45, Azhary Setiawan alias Kama Cappi, 35, 
  dengan anggota Densus 88 Anti Teror, Aiptu Sutriman. Penyebabnya, Kama 
  Cappi diduga melontarkan kata-kata kotor terhadap Sutriman saat 
  mengamankan aksi demonstrasi di depan kampus Universitas 45 Jalan Urip 
  Sumoharjo.

  Karena dikejar oleh Sutriman, Kama Cappi lalu berlari ke Wisma 
  HMI. "Nah, karena mencari Kama Cappi anggota langsung masuk ke Wisma 
  HMI. Dari sinilah kemudian timbul gesekan antara polisi dan mahasiswa," 
  kata Adang.

  Meski begitu, Kapolda berjanji menindak tegas anggotanya yang 
  terbukti melakukan tindakan represif dengan sanksi berat berupa 
  pemecatan. "Anggota yang terbukti menyerang Wisma HMI dan memukuli 
  mahasiswa tentu akan diberi sanksi. Kalau perlu dipecat," tegas Adang. 
  (ram) 

  [Non-text portions of this message have been removed]

  [Non-text portions of this message have been removed]



  




  =======
  Wiadomosc przeskanowana przez Spyware Doctor - nie znaleziono wirusów ani 
spyware.
  (Email Guard: 7.0.0.18, baza wirusów/spyware: 6.14500)
  http://www.pctools.com
  ======= 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke