di project gutenberg, uraian tentang ambaza mouski juga ndak ada. hebring bener :D
salam, Ari 2010/3/14 Ari Condro <masar...@gmail.com> > ambaza mouski saya cari di google scholar kagak ada rujukan satu pun. kalo > cari di google biasa, dari 7 halaman, semuanya merujuk ke artikelnya si > abah. > > mosok ndak ada yg membicarakan ttg ambaza mouski ini di dunia ilmiah. hoax > bukan sih urusan lalat ini ? kayaknya dulu pernah ditanyakan sama pak km, > nama makluk yg bisa melawan virus, kuman dan lain lain itu tapi pak hmna > tidak menjawab sampai sekian lama. > > eh, sekarang ini disebut katanya sejenis zat namanya ambaza mouski, tapi > tidak ada rujukan ilmiah yg menyebut hal ini. pak hmna sumbernya dari mana > ya ? jangan jangan saya kudu buka project guttenberg segala nih .... :D > > salam, > Ari > > > 2010/3/11 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id> > > >> >> >> ----- Original Message ----- >> From: "Abdul Muiz" <mui...@yahoo.com <muizof%40yahoo.com>> >> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>> >> Sent: Thursday, March 11, 2010 08:44 >> Subject: Re: [wanita-muslimah] Hadits ttg Kencing Unta Sebagai Obat >> >> Mas Dwi, kalau mencari unta di Bonbin (kebun binatang) Surabaya punya >> koleksi unta, gak perlu ke Arab, apabila menurut hadits nabi tsb, untayang >> dimaksud adalah jenis betina yang menyusui, mending simak para ahli medicine >> saja kalau fatwa ahli farmasi atau dokter bilang "thayyib alias higienis" ya >> boleh diamalkan, kalau mereka bilang nggak higienes ya tinggalkan mosok akan >> dibilang melawan hadits nabi ?? hadit yang serupa adalah hadits tentang >> sayap lalat yang kiri mengandung racun, yang kanan mengandung anti tixin, >> apabila tidak mengikuti hadits tersebut kan mas dwi tidak dianggap kafir kan >> ?? >> ################################################################################################ >> HMNA: >> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM >> >> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU >> [Kolom Tetap Harian Fajar] >> 616. Apologi Tentang Lalat >> >> Apologi adalah suatu sikap dan gairah membela apa yang kita yakini dalam >> bentuk lisan maupun tulisan. Seperti misalnya pada waktu Neil Armstrong >> menginjakkan kakinya di bulan, para apolog berlomba-lomba mangutip dan >> membacakan S. Ar Rahman 33: >> Ya ma'syara ljinni walinsi inistata'um an tanfudzuw min aqtha-ri >> ssama-wa-ti wa l.ardhi fan fudzuw la tanfuzuwna illa- bi sultha-n. Hai para >> jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus penjuru-penjuru langit dan bumi, >> maka tembuslah, namun kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan >> kekuatan. >> >> Sikap apologi itu wajar-wajar saja. Yang tidak wajar ialah apabila Nash >> (Al Quran dan Hadits Shahih) diletakkan di bawah perisiwa kemajuan ilmu >> pengetahuan. Mengemukakan S. Ar Rahman 33 tentang peristiwa Neil Armstrong >> mendarat di bulan dengan maksud untuk membela diri dari keterbelakangannya >> dalam bidang Iptek, bukankah itu berarti menempatkan Nash dibawah isu >> kemajuan Iptek? Belakangan ini di internet dan dalam tayangan TV dikatakan >> bahwa Neil Armstrong mendarat di bulan sebenarnya hanya "tipuan" alias >> rekayasa optik, alias tidaklah sesungguhnya terjadi. Yang ini bukan apologi, >> karena bukan ummat Islam yang bilang. >> >> Yang bagaimanakah yang disebut sikap apologi yang wajar itu? Pertama >> adalah membela salah pengertian terhadap pemahaman Nash, baik yang datang >> dari kalangan ummat Islam sendiri, maupun utamanya yang berasal dari luar >> kalangan ummat Islam. Yang kedua, dalam pembelaan itu Nash tidak diletakkan >> di bawah isu apapun juga. Sebagai contoh suatu sikap apologi yang wajar, >> yaitu meletakkan Al Quran di atas isu kemajuan Iptek, kitapun dapat juga >> mengemukakan S. Ar Rahman 33 yang telah dikutip di atas itu. Yaitu >> persyaratan yang dikemukakan dalam akhir ayat illa bi sulthan, persyaratan >> tentang kekuatan, persyaratan tentang energi, tegasnya persyaratan bahan >> bakar. Bahwa tema sentral permasalahan dalam mengarungi angkasa luar, maupun >> menembus ke dalam bumi adalah krisis energi yang melanda peradaban ummat >> manusia sekarang ini. Maka tentu lebih baik jika persediaan bahan bakar yang >> sudah menipis itu dipakai saja untuk aktivitas di muka bumi ini. Dalam hal >> ini ilmu pengetahuan (baca: bahan bakar) dijadikan ilmu bantu dalam >> memahamkan Nash (baca: sultha-an = kekuatan). >> >> *** >> >> Jikalau lalat terjatuh pada salah satu tempat minumanmu, hendaklah >> ditenggelamkan seluruh badan lalat itu ke dalam tempat minum tersebut, >> kemudian buanglah (lalat itu) ke luar (HR Bukhari). Adapun Inventarisasi >> Hadits tentang lalat spb: >> >> 1.Hadits Riwayat Bukhari dalam kitab Bad'ul Khalq, diterima dari Khalid >> bin Makhlad dari Sulaiman bin Bilal dari 'Utbah bin Muslim dari 'Ubaid bin >> Hunain dari Abu Hurairah. >> 2.Hadits Riwayat Bukhari dalam Kitab Ath Thibb, diterima dari Qutaibah >> dari smail bin Ja'far, dari 'Utbah bin Muslim, dari 'Ubaid bin Muslim >> maulana Bani Zuraiq, dari Abi Hurairah. >> 3.Hadith Riwayat Abu Dawud dalam Kitab Al Ath'imah dari Ahmad bin Hanbal >> dari Basyar bin Al Mufadhdhlol, dari Ibnu Ajlan, dari Sa'id Al Maqburi dari >> Abu Hurairah. >> 4.Hadits Riwayat An Nasa'i dalam Kitab Al Farra' wal 'Atirah dari Amr bin >> 'Ali dari Yahya dari Ibnu Abi Dzi'bin, dari Sa'id bin Khalid dari Abi >> Salamah dari Abi Sa'id Al Khudri. >> 5.Hadits Riwayat Ibnu Majah dalam Kitab Ath Thibb, dari Abu Bakar bin Abu >> Syaibah dari Yazid bin Harun dari Ibnu Abi Dzi'bin dari Sa'id bin Khalid >> dari Abu Salamah dari Abu Sa'id. >> 6.Sanad lain dari Ibnu Majah dalam Kitab Ath Thibb untuk Suwaid bin Sa'id >> dari Muslim bin Khalid dari Utbah bin Muslim dari Abu Hurairah. >> 7.Hadits Riwayat Ad Darimy dalam Kitab Al Ath'imah dari Abdullah bin >> Maslamah dari Sulaiman bin Bilal dari Utbah bin Muslim dari 'Ubaid bin >> Hunain dari Abu Hurairah. >> 8.Sanad lain Riwayat Ad Darimy diterima dari Sulaiman bin Harb dari Hammad >> bin Salamah dari Tsumamah bin Abdullah bin Anas dari Abu Hurairah. >> 9.Hadits Riwayat Imam Ahmad. >> >> Berdasarkan Hadits tersebut, Ulama Islam membolehkan meminum air itu >> dengan syarat lalat yang jatuh harus dibenamkan lebih dahulu. Sedangkan para >> dokter menolaknya, mengharuskan agar air itu dibuang saja. Bagi orang yang >> kelebihan air hal itu mudah saja membuangnya, tetapi bagi yang kesulitan >> air, tentu itu tidak mudah. Di sisi yang lain, hal ini juga menjadi isu >> menarik bagi para oirentalis untuk mengolok-olok ajaran Islam tentang Hadits >> mengenai lalat ini, sehingga perlu "Apologi Tentang Lalat" seperti judul di >> atas. Yaitu apologi yang wajar dengan meletakkan isu ilmu pengetahuan di >> bawah Nash, menjadikan sains sebagai ilmu bantu. >> >> *** >> >> Agak terlambat bagi ummat Islam untuk mau bersungguh-sungguh menyelidiki >> dan menggali kebenaran ajaran Islam yang bersinggungan dengan bidang >> kesehatan dalam konteks lalat ini. Perihal lalat dipelajari oleh Prof. >> Brefild tahun 1871. Ilmuwan Jerman dari Universitas Hall ini menemukan bahwa >> dalam badan lalat terdapat mikrab-mikrab sejenis Fitriat yang diberi nama >> Ambaza Mouski dari golongan Antomofterali. Mikrab-mikrab ini hidup di bawah >> tingkat zat minyak dalam perut lalat. Bentuknya bundar yang kemudian >> memanjang dan keluar dari lingkungan perut melalui lubang pernapasan. >> >> Ambaza Mouski ini berkumpul dalam cel-cel sehingga membentuk kekuatan yang >> amat besar. Akibatnya cel-cel itu pecah dan keluarlah cythoplasma yang bisa >> membunuh kuman-kuman penyakit. Cel-cel tersebut terdapat di sekitar bagian >> ke tiga dari tubuh lalat, yaitu pada bagian perut dan punggungnya. Kedua >> bagian badan ini tidak pernah mengenai dasar tempat lalat mendarat atau >> benda apapun saat terbang karena selalu dijaganya. >> >> Tahun 1947, Ernestein dari Inggris juga menyelidiki fitriat pada lalat >> ini. Hasil penyelidikannya menyimpulkan bahwa fitriat tersebut dapat >> memusnahkan bermacam bakteri diantaranya bakteri penyebab darah menjadi >> seperti "grume", kuman disentri dan typhoid. Pada tahun yang sama, Dr. >> Muftisch juga meneliti soalan ini dan menyimpulkan bahwa satu cel mikrab ini >> dapat memelihara lebih dari 1000 liter susu dari bakteri Thyphoid, disentri >> dan lainnya. >> >> Tahun 1950, Roleos dari Switzerland menemukan pula mikrab-mikrab ini dan >> memberi nama Javasin. Para peneliti lain yaitu Prof. Kock, Famer (Inggris), >> Rose, Etlengger (German) dan Blatner (Switzerland) melakukan penyelidikan >> dan berkesimpulan sama tentang mikrab pada lalat sekaligus membuktikan bahwa >> berbagai macam penyakit dan bakteri pada lalat hanya terdapat pada ujung >> kaki lalat saja dan bukan pada seluruh badannya. >> >> Kembali tentang mikrab yang bisa membunuh kuman itu ternyata tidak bisa >> keluar dari tubuh lalat kecuali setelah disentuh oleh benda cair. Cairan ini >> bisa menambah tekanan pada cel-cel yang mengandung mikrab penolak kuman >> sehingga menjadi pecah dan memercikkan mikrab-mikrab istimewa ini. Maka >> adalah logis bila ingin mengeluarkan mikrab-mikrab penolak kuman dari badan >> lalat, haruslah membasahi badannya yang berarti menyelupkan lalat yang jatuh >> tersebut sebelum membuangnya dan dapat meminum air bekas 'lalat berenang' >> itu tanpa perlu ragu lagi. WaLlahu a'lamu bisshawab. >> >> *** Makassar, 7 Maret 2004 >> {H.Muh.Nur Abdurrahman} >> http://waii-hmna.blogspot.com/2004/04/616-apologi-tentang-lalat.html >> >> >> Wassalam >> Abdul Mu'iz >> >> --- Pada Rab, 10/3/10, Dwi Soegardi >> <soega...@gmail.com<soegardi%40gmail.com>> >> menulis: >> >> > Dari: Dwi Soegardi <soega...@gmail.com <soegardi%40gmail.com>> >> > Judul: Re: [wanita-muslimah] Hadits ttg Kencing Unta Sebagai Obat >> > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >> > Tanggal: Rabu, 10 Maret, 2010, 6:25 PM >> > masa kudu pergi ke negeri unta cuma >> > untuk itu? >> > >> > apa ngga bisa ditampung di jurigen, taruh di termos, >> > dikirim ke Makassar? >> > Bisa praktek tabib lho ..... >> > ngapain aja ya umat Islam ini 1500 tahun >> > kok ngga mengamalkan hadis itu? >> > >> > Abah, kapan khasiat kencing unta ini mau dipublikasikan di >> > Fajar? >> > Lebih afdol lagi diseminarkan dengan para dokter dan >> > apoteker .... >> > >> > >> > 2010/3/10 H. M. Nur Abdurahman >> > <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id<mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id> >> > >> > >> > > >> > > >> > > >> > > ----- Original Message ----- >> > > From: "Abdul Muiz" <mui...@yahoo.com <muizof%40yahoo.com> >> > <muizof%40yahoo.com>> >> > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >> > <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>> >> > > Sent: Wednesday, March 10, 2010 11:20 >> > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Hadits ttg Kencing Unta >> > Sebagai Obat >> > > >> > > abah HMNA, kalau urine unta betina yg sedang menyusui >> > halal diminum, >> > > apabila orang yang sudah berwudhu sebelum shalat >> > > >> > ######################################################################## >> > > HMNA: >> > > Baca butir 2.1 di bawah >> > > >> > ######################################################################## >> > > >> > > >> > > , ybs minum urine unta betina yang sedang menyusui tsb >> > tidak menyandang >> > > status hadats ?? >> > > >> > > >> > >> ############################################################################################# >> > > HMNA: >> > > 1. Untuk dapat minum urine unta betina yg sedang >> > menyusui pertama-tama >> > > harus pergi ke negeri di mana ada untanya. >> > > 2.Rukun wudhuk ada enam perkara: >> > > 2.1 niat merafak (menghilangkan) hadast atau najis >> > yang ada pada orang yang >> > > berwudhuk. >> > > 2.2 membasuh muka. yaitu wajib membasuh antara tempat >> > tumbuh rambut di >> > > kepala dan akhir tempat tumbuh jenggot atau tulang >> > yang tumbuh di atasnya >> > > giigi bawah.dan antara dua buah telinga. begitu lah >> > ukuran muka yang wajib >> > > di basuh. >> > > 2.3.membasuh dua tangan hingga ke siku siku.yakni >> > kedua tangan dan kedua >> > > siku dan barang antara tangan dan siku.dan apabila >> > terpotong sebahgian dari >> > > tangan maka hendaklah mencuci yang tinggai darinya.dan >> > apabila tangan sudah >> > > terlepas dari tulang bahu maka wajiblah mencuci ujung >> > tulang bahunya. >> > > 2.4.membasuh kepala tempat tumbuh rambut. >> > > 2.5.memcuci dua kaki beserta dua tumit. >> > > 2.6.tertib seperti diatas. >> > > 3. sunat- sunat wudhuk >> > > 3.1 bersiwak/gosok gigi; bersiwak juga disunatkan >> > apabila hendak shalat dan >> > > disunatkan juga bersiwak apabila berubah bau mulut >> > dengan sebab tidur atau >> > > lainnya. >> > > 3.2 disunatkan membaca Basmalah; dan apabila tidak >> > membaca Basmalah pada >> > > awanya berwudhuk maka hendaklah membaca pada >> > pertengahan berwudhuk.dan tidak >> > > ada fahala sunat wudhuk apabila membaca setelah >> > selesai wudhuk. >> > > 3.3.membasuh dua telapak tangan. >> > > 4.berkumur kumur dan memasukan air dalam lobang hidung >> > bagi yang tidak >> > > sedang dalam berpuasa. >> > > 5.menjadi kan tiga kali basuhan atau cucian >> > > 6.membasuh sekalian kepala dari ubun dari ubun ubun >> > sampai ke tengkuk >> > > 7.membasuh dua telinga luar dalam >> > > 8.menyela nyela jenggot yang tipis dengan jari >> > > 9.mendahulukan yang kanan. >> > > 10.melebihkan membasuh dari batas wajib ketika >> > membasuh muka , tangan dan >> > > kaki. >> > > 11.muwalah atau mengiringi membasuh satu persatu >> > dengan sekira kira tidak >> > > kering satu anggota sebleum membasuh anggota lainnya. >> > > 12.tidak mengeringkan air wudhuk dengan menyapu pakai >> > handuk atau serbet. >> > > 13. membaca do'a setelah wudhuk "asyhadu anla ilaha >> > illallah wahdahu la >> > > syariikalah wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu >> > warasuuluh. allahummaj'alni >> > > minattawwabin waj'alni minal mutathahhirin ' waj'alni >> > min 'ibaadikashalihin. >> > > >> > >> ########################################################################### >> > > >> > > >> > > kalau tidak hadats, bagaimana kalau urine yang akan >> > diminum itu tumpah >> > > mengenai baju atau badan ?? tetap sucikah ?? >> > > >> > ################################################################# >> > > HMNA: >> > > Jaga jangan sampai yang diminum itu tidak tumpah. >> > > >> > ################################################################# >> > > >> > > >> > > . >> > > >> > > Wassalam >> > > Abdul Mu'iz >> > > >> > > --- Pada Sel, 9/3/10, H. M. Nur Abdurahman < >> mnur.abdurrah...@yahoo.co.id <mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id> >> <mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id>> >> > > menulis: >> > > >> > > Dari: H. M. Nur Abdurahman >> > > <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id<mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id> >> <mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id> >> > > > >> > > Judul: Re: [wanita-muslimah] Hadits ttg Kencing Unta >> > Sebagai Obat >> > > Kepada: >> > > wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >> <wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >> > > Tanggal: Selasa, 9 Maret, 2010, 11:13 PM >> > > >> > > ----- Original Message ----- >> > > >> > > From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <ary.setijadi@ >> > gmail.com> >> > > >> > > To: <wanita-muslimah@ yahoogroups. com> >> > > >> > > Sent: Tuesday, March 09, 2010 07:47 >> > > >> > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Hadits ttg Kencing Unta >> > Sebagai Obat >> > > >> > > Kurang komprehensif nih Eyang mikirnya... >> > > >> > > Jadi, "kencing unta sebagai obat" itu halal, karena >> > ada pedoman hadits >> > > khusus. >> > > >> > > Apakah artinya, karena Rasulullah tidak bicara secara >> > khusus tentang >> > > "kencing manusia sbg obat" maka "hukumnya haram" >> > sesuai dengan hadits-hadits >> > > yang umum? >> > > >> > > Jadi ngapain kemaren mengeluarkan hadits "kencing unta >> > sebagai obat" untuk >> > > membahas "kencing manusia sbg obat" segala? Bukannya >> > gak nyambung dan malah >> > > menjadi kabur? >> > > >> > > ############ ######### ######### ######### ######### >> > ######### ######### >> > > ######### ######### ######### # >> > > >> > > HMNA: >> > > >> > > Saya tidak pernah bicara ttg kencing manusia sebagai >> > obat. >> > > >> > > Dan saya tidak pernah ikut membahas dalam Subject: >> > "Terapi Urine Hilangkan >> > > Penyakit?" >> > > >> > > Saya hanya bicara dalam subject yang saya kemukakan >> > sendiri: "Hadits ttg >> > > Kencing Unta Sebagai Obat" >> > > >> > > ASP nyengir tulisan saya tidak nyambung >> > > >> > > Itu tandanya ASP impulsif, lihat subject baik-baik >> > lebih dahulu baru >> > > nyengir ! Sudah jelas tidak nyambung, karena subject >> > bahasan berbeda / >> > > berlainan.. >> > > >> > > Saya beri penjelasan ttg qaidah "Pakai hukum yang >> > khusus dari yang umum", >> > > karena ente kelihatannya usil ingin mempertentangkan >> > Hadits. >> > > >> > > ############ ######### ######### ######### ######### >> > ######### ######### >> > > ######### ######### ######### # >> > > >> > > Lebih jauh, gimana mau kritik matan ya kalo cara >> > berfikirnya seperti ini. >> > > >> > > Rasulullah saw kan dalam hidupnya yang >> > didokumentasikan sbg hadits kan >> > > tidak sedang buat UU. >> > > >> > > Hadits itu yang buat orang lain, bukan Rasulullah >> > sendiri. Kata-katanya pun >> > > kadang2 dikutip tidak lengkap dan sangat kontekstual. >> > IMHO, malah >> > > konsistensi menjadi penting untuk melihat mana hadits >> > yang bener, mana yang >> > > ngaco, karena Rasulullah itu PASTI KONSISTEN. >> > > >> > > ----- Original Message ----- >> > > >> > > From: H. M. Nur Abdurahman >> > > >> > > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com >> > > >> > > Sent: Tuesday, March 09, 2010 3:20 AM >> > > >> > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Hadits ttg Kencing Unta >> > Sebagai Obat >> > > >> > > ----- Original Message ----- >> > > >> > > From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <ary.setijadi@ >> > gmail.com> >> > > >> > > To: <wanita-muslimah@ yahoogroups. com> >> > > >> > > Sent: Tuesday, March 09, 2010 00:46 >> > > >> > > Subject: Re: [wanita-muslimah] Hadits ttg Kencing Unta >> > Sebagai Obat >> > > >> > > Lalu, bagaimana dengan hadits2 seperti: >> > > >> > > "Sesungguhnya Allah tidak menjadikan obat bagimu pada >> > apa-apa yang >> > > diharamkan." (HR Bukhari dan Baihaqi). >> > > >> > > "Sesungguhnya Allah SWT menurunkan penyakit dan obat, >> > dan menjadikan setiap >> > > penyakit ada obatnya. Hendaklah kalian berobat, dan >> > janganlah kalian berobat >> > > dengan sesuatu yang haram." (HR Abu Dawud) >> > > >> > > ############ ######### ######### ######### ######### >> > ######### ######### >> > > ######### ######### ######### ######### #### >> > > >> > > HMNA: >> > > >> > > Ada hukum secara umum, ada hukum secara khusus. Untuk >> > itu berlaku qaidah: >> > > Pakai hukum yang khusus dari yang umum. Urine unta >> > yang menyusui yang >> > > dicampur dengan susu unta tsb adalah hukum yang >> > khusus. Otoritas yang >> > > membuat hukum khusus adalah Nabi SAW. Dari situ dapat >> > dijabarkan dengan >> > > Qiyas. >> > > >> > > Dalam hukum negarapun demikian pula. Pidana umum pakai >> > KUHP. Sedangkan >> > > pidan khusus UU-Pers adalah hukum khusus. Maka khusus >> > pidana dalam hal pers >> > > dipakai UU-Pers, bukan KUHP. Qaidah ini tidak difahami >> > oleh mantan Kapolda >> > > Sulselbar (sudah lupa namanya, tidak punya waktu >> > mencari namanya di arsip). >> > > Makanya ia kalah dalam pengadilan. Kasihan, malu dia. >> > Dia ditarik ke pusat >> > > karena hal itu. >> > > >> > > ############ ######### ######### ######### ######### >> > ######### ######### >> > > ######### ######### ######### ######### ##### >> > > >> > > Lebih jauh, IMHO haditsnya secara matan saja >> > bermasalah. Hukuman pidana >> > > seperti itu bukan cara-cara yang islami yang >> > sebetulnya tidak mungkin >> > > dilakukan oleh Rasulullah. Namanya Qishash dalam kasus >> > pembunuhan itu ya >> > > langsung dibunuh dengan cara yang baik, bukan model >> > seperti itu. >> > > >> > > Anggap haditsnya tidak problematis dan memang >> > Rasulullah lakukan, jika kita >> > > analisis haditsnya, >> > > >> > > - Penyakit untuk air kencing unta itu untuk penyakit >> > karena ketidakcocokan >> > > udara kota, bukan sembarang penyakit. >> > > >> > > - Rasulullah juga tidak pernah bilang apa-apa tentang >> > obat dari "kencing >> > > manusia". Oleh karenanya tidak perlu merasa tidak >> > islami jika tidak sesuai. >> > > >> > > Diluar masih banyak hal yang belum bisa diobati, ilmu >> > pengobatan modern >> > > sebetulnya telah begitu maju. Selain itu juga, sudah >> > mulai menjangkau >> > > hal-hal yang dulunya dianggap sebagai pengobatan >> > alternatif. Tentu saja >> > > diadopsi dengan cara-cara yang sistematis dan tetap >> > ilmiah. >> > > >> > > Persoalan terbesar kita, IMHO adalah akses ke >> > hasil-hasil pengobatan modern >> > > masih rendah, sangat mahal dan tidak terjangkau karena >> > kemampuan kita >> > > sebagai bangsa menguasainya masih rendah. Banyak >> > tragedi kesehatan terjadi >> > > karena bangsa ini masih salah urus. >> > > >> > > ----- Original Message ----- >> > > >> > > From: H. M. Nur Abdurahman >> > > >> > > To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com >> > > >> > > Sent: Monday, March 08, 2010 5:23 PM >> > > >> > > Subject: [wanita-muslimah] Hadits ttg Kencing Unta >> > Sebagai Obat >> > > >> > > Hadits ttg Kencing Unta Sebagai Obat >> > > >> > > Anas ra bercerita; " Beberapa org dari 'Ukl atau dari >> > 'Urainah datang ke >> > > Madinah, sedangkan hawa kota Madinah tidak sesuai dgn >> > mereka (yg menyebabkan >> > > mereka selalu sakit-sakit) . Maka Nabi menyuruh mereka >> > mencari unta betina >> > > yg sedang menyusui, dan menyuruh pula mereka minum air >> > kencing dan susu unta >> > > itu. Mereka pergi dan melakukan seperti apa yg >> > dianjurkan oleh baginda. >> > > >> > > Setelah sehat kembali, mereka telah membunuh tuan >> > gembala unta itu, dan >> > > untanya mereka bawa (curi). Berita kejadian (kelakuan >> > )mereka itu sampai kpd >> > > Nabi pada pagi hari. Lalu Nabi memerintahkan supaya >> > mengikuti jejak mereka. >> > > Kira-kira tengah hari mereka dapat ditangkap. Maka >> > Nabi memerintahkan supaya >> > > memotong tangan dan kaki mereka, dan mata mereka >> > ditusuk, kemudian dijemur >> > > ditempat panas, dan apabila mereka meminta minum >> > jangan diberikan. >> > > >> > > Berkata Abu Qalabah, "Mereka itu mencuri, membunuh, >> > kafir sesudah iman, >> > > bahkan menentang Allah dan Rasulnya." [Sahih Bukhari, >> > Jilid 1, hadis 154] >> > > >> > > *** >> > > >> > > Kencing unta sebagai obat, sudah menjadi suatu hukum, >> > yaitu minum kencing >> > > dan susu unta yg sedang menyusui utk dibuat obat >> > ketika sakit-sakitan. >> > > Namun, jika sudah sehat kembali, minum air kencing >> > itu, maka hukumnya haram. >> >> [Non-text portions of this message have been removed] >> >> >> > > [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/