1. Kayaknya susah deh. Masalah melakukan pelecehan; merasa dilecehkan- parameternya kan remang2. Tergantung latarbelakang budaya, norma yg berlaku. Temen saya hajjah kalo di pengajian hobi ngomong porno, gak merasa apa2. Tapi banyak yg risih. Meskipun nggak bisa bilang apa2.
Perempuan2 yg berjilbab yg masih suka naik bus, nggak merasa apa2 ketika bokongnya, punggungnya di sentuh, dipegang oleh kondektur. Kondektur yg sengaja atau enggak atau memanfaatkan kesempatan kan gak bisa diketahui. Perempuan itu juga nggak apa2 ketika berdesak2-an di bus dengan laki2. Kalo ada laki2 yg sengaja melecehkan juga gak bisa dibuktikan. Nanti malahan dibilang si perempuan ke GR-an. Kalo bagi saya sih lebih baik pergi dengan taksi kalo kondisi bus yg padat. Tapi bagi mereka ada yg lebih suka berdesakan, pake taksi justru gak merasa aman; karena sendirian. Setahu saya kalo masalah UU kan larinya ke soal hukum. Soal hukum itu kan harus ada bukti yg tampak; kalo baru 'indikasi'- perasaan di lecehkan kan nggak; akhirnya berdamai saja, minta maaf. Ya kayak kasus Rieke ini; dia merasa dilecehkan, tapi si dokter bilang enggak tuh. Buktinya mana? :-) 2. Duluuuu waktu saya muda, saya belajar dasar2 parapsikologi. Tapi akhirnya nggak saya teruskan soalnya menakutkan. Disitu dipelajari diantaranya bahwa nasib, takdir seseorang itu juga menurun. Ya seperti pada penyakit. Kalo nenek moyang, mbah, oma, opanya kena diabetes, sakit jiwa, mata turunannya juga pasti nanti ada juga yg menderita seperti itu. Kalo nenek moyangnya meninggal karena kecelakaan, pembunuhan, kejahatan maka turunannya juga akan ada yg meninggal dengan sebab seperti itu. Kalo nenekmoyangnya yg punya riwayat sosialisasi [pernikahan] yg amburadul, tukang kawin, dimadu, bercerai, dll, maka turunannyapun demikian. Jadi kalo sekarang kata Pak Istiadji bahwa jilbab bisa menghindari dari bentuk kejahatan, bisa dianggap berwibawa, nggak ada yg ganggu; tidaklah 100% benar. Kalo memang apes sudah suratan nasib bisa saja yg gak diharapkan terjadi. Amit2 deh! Salam, l.meilany ----- Original Message ----- From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, March 12, 2010 5:20 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] PELAJARAN BAGI WANITA KARIR - MAKA PAKAI JILBAB DONG kalau menurut saya perlu penegakan UU atau peraturan anti pelecehan seksual yang melakukan pemerkosaan, pelecahan seksual harus dipidana seberat-beratnya lalu ditanamkan kesadaran untuk menghargai perempuan melalui kampanye2 dan iklan layanan masyarakat biar masyarakatnya sadar dan mau lebih menghargai perempuan salam, -- wikan 2010/3/12 L.Meilany <wpamu...@centrin.net.id> > > > > Tempo hari banyak juga perempuan berjilbab yg dilecehkan bahkan di perkosa, gara2 komunikasi lewat facebook. > Tempo hari juga jamaahnya Aa Gym juga demikian korban kejahatan, pelecehan sampai mau gila. > Jadi, berjilbab nggak menjamin. > Kalo memang apes ya apes saja. > > Apalagi kalo kasus di bawah itu karena si dokter masih menganggap Rieke itu artis. > Menurut pandangan si dokter yg namanya artis, pesohor mau melakukan apa saja. [Non-text portions of this message have been removed]