Air Mata Suami

By: agussyafii

Air mata seorang suami yang tertumpah karena ketaqwaannya kepada Allah mampu 
mengantarkan keluarganya menuju kebahagiaan di dunia dan di akherat. Begitulah 
hikmah yang saya peroleh dari seorang bapak. Beliau sosoknya sangat sederhana, 
tidak pernah pantang menyerah untuk selalu belajar. Terkadang mampir ke Rumah 
Amalia untuk belajar mengaji atau bersilaturahmi sekedar berbagi rizki untuk 
anak-anak Amalia. Bahkan beliau tidak sungkan untuk bertanya sekalipun kepada 
anak-anak Amalia membaca ayat suci al-Quran yang benar. Beliau seorang suami 
yang mampu menangis ketika sedang membaca al-Qur'an. 

Pernah pada suatu hari beliau bertutur kepada saya. bahwa dirinya seorang 
mualaf karena istrinya meminta dirinya untuk masuk Islam akhirnya menyetujui 
permintaan calon istri sebelum melaksanakan akad nikah. Setelah pernikahan, 
rumah tangganya tidak mengalami ganjalan. Semuanya berjalan apa adanya sampai 
anaknya lahir. Walaupun begitu ditengah usianya separuh baya masih juga belum 
mau menjalankan sholat, puasa dan ibadah lainnya. ‘Waktu itu saya belum 
tertarik untuk menjalankan ibadah dengan baik Mas..’ tuturnya.

Meskipun demikian, istrinya tetap tekun menjalankan semua ibadah dengan baik 
bahkan tak jarang istrinya mengaji sampai larut malam disamping suami dan 
anaknya. Suatu ketika baliau merasakan sakit perutnya, mual, kembung dan 
membesar. Akhirnya dibawa ke rumah sakit, sampai dokter angkat tangan. Tidak 
sanggup untuk mengobatinya. Apapun telah dilakukan, harta yang dimilikinya 
hampir ludes, tetapi kesembuhan tidak kunjung tiba.

Dalam keputusasaannya istrinya senantiasa membimbing kalimah tayyibah, 
melapalkan tahlil, takbir dan tahmid, shalawat nabi, asma al husna dalam 
sakitnya. Dalam sakit itu sang bapak berjanji kepada istrinya, jika saya sembuh 
nanti..saya akan menjalankan semua ibadah dengan baik..begitu tuturnya. 
Membiasakan diri ketika sakit untuk selalu membaca kalimah-kalimah thayiibah 
memang tidak mudah. walaupun sedikit namun terus diusahakannya untuk mengucap 
kalimah tayyibah dan berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala semata.

Sungguh Allah Maha Besar, Tiada yang memiliki kekuatan hanya Allah. Tak 
seorangpun yang mampu menahan segala sesuatu yang telah menjadi kehendakNya. 
Seperti yang dialaminya penyakit yang semula tidak bisa disembuhkan 
perlahan-lahan pulih kembali. Sedikit demi sedikit perutnya yang semula bengkak 
kemudian mengempis. Rasa sakit diperutnya mulai tak terasa lagi. Akhirnya 
sakitnya benar-benar sembuh.

Beliau setelah sembuh mulai belajar membaca al-Quran dan sholat. Dalam 
kehidupan rumah tangganya semakin kokoh. Tidak ada lagi perbedaan yang mampu 
mengguncang rumah tangganya. Beberapa kali istrinya ikut belajar selalu 
meneteskan air mata. Air mata kebahagiaan seorang istri yang setia menemani 
sang suami tercinta.

Bahkan kehidupan sekarang ini lebih mudah untuk bertegur sapa dengan tetangga. 
Anak-anak, istri dan dirinya semakin giat belajar mengaji membuat keluarganya 
menjadi hidup tentram. ‘Saya tidak pernah menyangka Mas Agus Syafii, bila kita 
melaksanakan perintahNya dengan sungguh-sungguh kita akan merasakan betapa 
indahnya hidup ini dengan senantiasa bersyukur atas semua Karunia Allah 
Subhanahu Wa Ta'ala..’ ucapnya. Terlihat wajahnya sosok seorang bapak dan suami 
yang dipenuhi air mata. 

---
Dan apabila mereka mendengar apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu 
lihat mata mereka bercucuran air mata disebabkan kebenaran al-Quran yang telah 
mereka ketahui, seraya mereka berkata, 'Ya Tuhan kami, kami telah beriman maka 
catatkanlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi atas kebenaran al-Quran 
dan kenabian Muhammad. (QS. al-Ma'idah:83).

Wassalam,
agussyafii
---
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Muhasabah Amalia 
(MUSA)' Hari Ahad, Tanggal 18 April 2010 Di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan 
partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii2, atau 
http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 
087 8777 12 431.


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke