Kiat Hati Menjadi Tenteram

By: agussyafii

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan 
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi 
tenteram". (Ar-Raad 28).

Kiat hati menjadi tenteram adalah dengan berzikir. Dari segi bahasa, zikir 
mempunyai dua arti menyebut dan mengingat Allah. Hati dengan mengingat Allahlah 
hati kita menjadi tenteram.  Ada orang yang mulutnya menyebut nama Allah 
Subhanahu Wa Ta'ala tetapi hatinya justeru tidak mengingat Nya, malah mengingat 
syaitan dan maksiat, sebaliknya ada orang yang selalu ingat Allah meski tak 
terdengar sebutan nama Allah dari mulutnya.

Pada tradisi Islam dikenal ada zikir jahr dan ada zikir sirr. Zikir Jahr adalah 
menyebut nama Allah atau kalimah thayyibah (takbir, tahmid, tasbih dan salawat 
Nabi) dengan mengeraskan suara. Biasanya zikir jahr dilakukan bersama-sama, di 
masjid atau di tempat khusus (zawiyah) dipimpin seorang guru. Sekarang acara 
zikir jahr marak dilakukan oleh masyarakat, dipimpin antara lain oleh Arifin 
Ilham, Ustad haryono dan lain-lainnya. Ada lagi yang disebut istighotsah, 
artinya mohon pertolongan, isinya membaca doa mohon sesuatu secara ramai-ramai 
(demontrasi doa) di tempat terbuka. 

Jika pada acara tahlilan, zikir lebih merupakan tradisi, pada kelompok 
pengajian, metode mendekatkan diri kepada Allah. Bagi pengamal tarekat, membaca 
zikir dalam majlis zikir merupakan hiburan dan kenikmatan spiritual, baik 
ketika sedang membaca maupun sepulang dari berzikir. Pembacaan zikir yang 
dilakukan secara reguler yang disiplin dan tertib (disebut wirid) akan 
mengembangkan "rasa" tertentu yang dapat disebut sebagai religiusitas. 

Ekpressi ahli zikir itu pada umumnya tenang dalam menghadapi berbagai 
persoalan, wajahnya berseri-seri meski kepada musuh sekalipun dan fleksibel 
dalam mencari problem solving. Zikirnya pada umumnya lebih afektif dibanding 
kognitif, oleh karena itu mereka pada umumnya enggan menerangkan bagaimana 
anatomi kenikmatan zikir, bahkan ketika zikir dikatakan sebagai bid`ah atau 
sesat. Mereka cukup mengatakan cobalah ikut, nanti anda akan dapat merasakan 
sendiri.

Adapun zikir sirr adalah zikir yang tidak diucapkan dengan mulut tetapi lebih 
di dalam hati. Bagi yang sudah mencapai tingkat ini, setiap kali melihat 
fenomena alam yang terbayang adalah Sang Pencipta bukan bendanya, seperti orang 
yang melihat lukisan indah, ia tidak terpaku pada lukisannya tetapi 
terkagum-kagum kepada sang pelukis, dan yang dibayangkan adalah jiwa besar 
kesenimanan sang pelukis. 

Jika pengamal zikir jahr mudah dikenali orang karena agenda kegiatannya, juga 
penampilannya.  orang yang sudah mencapai zikir sirr pada umumnya tidak mudah 
dikenali, karena memang tidak pernah menunjukkan jati dirinya. Secara lahir ia 
seperti orang biasa lainnya, tetapi dibalik kebiasaan penampilan sesungguhnya 
ada kekuatan religiusitas yang sangat dalam atau tinggi. Di tengah keramaian 
hiruk pikuk manusia, ia selalu berduaan dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, di 
tengah kesepian alam ia justeru merasa ramai bersama Sang Khaliq, ia selalu 
tersenyum dalam kesendirian, selalu ramai dalam kesepian. 

Wassalam, 
agussyafii 
-- 
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Muhasabah Amalia 
(MUSA)' Hari Ahad, Tanggal 18 April 2010 Di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan 
partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii2, atau 
http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 
087 8777 12 431.



      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke