Nabi Sulaiman menyediakan tempat khusus untuk pasukan
burung. Pada suatu ketika, beliau mendapati satu tempat yang kosong, yang
semestinya tempat itu ditempati burung hud-hud. Dan Dia memeriksa burung-burung
lalu berkata: "Mengapa aku tidak melihat hud-hud , Apakah dia termasuk
yang tidak hadir." (an-Naml : 20) 

Saat burung hud-hud akan kembali ke Istana Nabi Sulaiman, ia melihat sekelompok
kaum yang menyembah matahari. Meskipun ia harus kembali dan berkumpul dengan
burung-burung yang lain pada saat itu, tapi ia tidak ingin melihat manusia yang
jauh dari Allah swt. Ia mendekati kerumunan orang itu, dan ingin tahu lebih
dekat apa yang mereka lakukan. Maka ia pun pergi ke sana; terbang dari Yaman
menuju Paletina. 

Perhatikanlah, bagaimana perhatian hud-hud terhadap keimanan. Sementara saat
sekarang, amat jarang orang yang mau terjun dalam dunia dakwah; menjadi seorang
dai yang mengajak manusi kembali kepada Allah swt.  Kita melihat begitu
banyak wanita muslimah yang enggan membimbing tetangganya. Begitu pula dengan
lelaki yang menyatakan beriman kepada Allah swt., tapi ia tidak mau tahu dengan
kondisi temannya yang tidak mau menjalankan shalat, senang menyianyiakan waktu,
dan  menenggak minuman keras. Padahal ia tertawa dan saling bercanda, tapi
mengapa tidak mau mengajaknya ke jalan yang lurus. Apa yang menghalangi diri
kita sehingga tidak mau memimbingnya? Kenapa keinginan untuk berdakwah tidak
ada sama sekali dalam diri?

Hud-hud kembali ke istana Nabi Sulaiman dan menemui beliau. Ia berkata, 

"Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa
kepadamu dari negeri Saba  suatu berita penting yang diyakini.
Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita  yang memerintah mereka, dan dia
dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar."
(an-Naml : 22-23)

Saudaraku, dengan semangat yang berkobar akan kwajibannya dalam beragama,
hud-hud rela terbang sampai ke Istana ratu Balqis demi mengumpulkan informasi
tentang dirinya dan juga kaumnya lalu diceritakan kepada Nabi Sulaiman. 

"Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan setan
telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu
menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat
petunjuk." (an-Naml : 24)

Hud-hud berkata, "dan setan telah menjadikan mereka memandang indah
perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga
mereka tidak dapat petunjuk. Agar mereka tidak menyembah Allah.""
(an-Naml : 24-25)

Selengkapnya:http://www.iqtishod.com/belajar-islam/103-seekor-burung-yang-mencintai-islam



__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke