[HAIBUN] : Kemunafikan Lilitan batang pohon Akar mengikat Berurat saraf
Gagak berteduh nyaman Saling berlindung Menanti aman Dalam kehidupan ini, tersirat makna yang tersembunyi di balik hutan rimbun imajinasi, seperti berjalan di atap langit neraka, memandang bukit batu kerikil berterjal. Bunga plastik beraneka warna warni, menghiasi ruang jiwa yang tertidur lelap. Bermacam-macam perkara dengan alasan yang beragam, demi pemilikan harta karun untuk menyambung hidupnya. Di perbatasan Garis hidupnya Bercermin kemiskinan Cahaya musim dingin Bekunya alam nista Senja menjejak maju Langkah kenangan Mimpi merdeka Musim semi disambut cerah bersama hadirnya mentari, eksistensi manusia merefleksi dirinya, mengacu pada pembebasan mengekang, jejak langkahnya tak kunjung akhir, dihindarinya apa yang tak diinginkannya, untuk menjadi saksi dalam catatan pena. Goresan tinta hitam Kata di kertas putih Kemunafikan Usia mempesona Hidup hanya sekilas Tak ada bara api yang mampu padam, lampu lentera menerangi semangat ketegaran jiwa. Aah...tinta pena itu mencatat kebebasan semu, penafsiran kebenaran menguak pemalsuan sejarah berdarah, kekerasanpun dijadikan alat penindas. Cerah semusim Fajar perkasa Ranting berderak patah Sisa percikan api Menyulut jalan padam MiRa, 16 April 2010 Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/ http://sastrapembebasan.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]