*IBRAHIM ISA – Berbagi Cerita*

*Senin, 26 April 2010*

*----------------------------------*

“*Mijn Vriend **SUKARNO*” – Willem Oltmans

*<Bagian –1>*


* * *

“MIJN VRIEND SUKARNO”, dalam bahasa Indonesia “SAHABATKU SUKARNO”, 
adalah buku yang ditulis oleh wartawan kawakan Belanda, Willem Oltmans 
(10 Juni 1925 – 30 September 2004). Willem Oltmans telah menulis banyak 
buku. Yang terpenting antaranya adalah “MJJN VRIEND SUKARNO” (1995, 
Penerbit Het Spectrum BV, Utrecht). Supaya jangan salah faham, tulisan 
ini bukan sebuah 'pembicaraan i s i buku'. Tujuan utama penulisan ialah 
sebagai tambahan untuk 'mengenal' Bung Karno, melalui 'cerita' yang 
dituturkan oleh Willem Otlmans.


Suatu hal yang mutlak bila hendak 'mengenal Bung Karno', jalan terbaik 
adalah dengan teliti membaca buku beliau “*DI BAWAH BENDERA REVOLUSI”, 
Jilid I dan II*; Kemudian dua jilid buku penting adalah: 'REVOLUSI BELUM 
SELESAI, Jilid I dan II. Sebuah Kumpulan 100 Pidato Presiden Soekarno ( 
30 September 1965 – 13 Februari 1966). Penyunting Budi Setiyono dan 
sejarawan muda Bonnie Triyana. Buku-buku tsb teramat penting! Karena di 
situ bisa dibaca tentang politik dan visi Bung Karno, mengenai Indonesia 
dan dunia. Juga tentang perkembangan politik sesudah G30S; penjelasan 
berulang kali Presiden Sukarno bahwa 'Superemar' bukanlah 'penyerahan 
kekuasaan' kepada Jendral Suharto; dan bahwa Presiden Sukarno sampai 
akhir menentang dibubarkannya PKI.


Selain itu masih ada buku penting lainnya mengenai manusia langka, 
pemimpin besar bangsa Indonesia Sukarno, mengenai politik serta visinya. 
Buku itu berjudul *SUKARNO AN AUTOBIOGRAPHY, As Told to Cindy Adams, 
1965*. Buku ini barangkali adalah yang terpenting untuk mengenal Bung 
Karno. Karena di situ Bung Karno bicara s e n d i r i mengenai dirinya; 
tentang Indonesia dan dunia internasional. Mengenai pengalaman dan apa 
yang dianggapnya sudah ia capai selama hidupnya berjuang untuk bangsa 
Indonesia.


Sebuah buku lagi ialah : “*SOEKARNO, FOUNDING FATHER OF INDONESIA”*, 
2002, karya riset dan studi Prof. Dr Bob Hering. Penerbit KITLV, Leiden. 
Diluncurkan di KBRI Den Haag, wilayah Republik Indonesia, atas 
permintaan penulisnya sendiri.


* * *


Menyatakan 'mengenal', apalagi 'tau' tentang politik dan visi Bung 
Karno, tanpa membaca dan mempelajari dengan seksama buku-buku tsb, --- 
sama saja dengan 'cakap-cakap angin'. 'Cakap angin' seperti itu tak usah 
diperlakukan serius.


Di luar buku-buku tsb, masih ada banyak sekali buku dan tulisan mengenai 
Bung Karno.


Antara lain oleh pakar/penulis Belanda, Lambert Giebels, berjudul: 
*SOEKARNO Nederlandsch Onderdaan – Een biografie 1901 – 1950*. Buku 
Giebels yang kedua ialah “*SOEKARNO PRESIDENT, Een biografie 1950-1970*.


Satu buku lagi yang ditulis oleh pakar Australia J.D Legge, berjudul 
*SOEKARNO A Political Biography”*.


Barangkali masih perlu disebut satu buku lagi tentang Bung Karno.Yaitu 
yang ditulis oleh seorang pakar Jerman, Bernhard Dahm, berjudul 
“*SUKARNO'S KAMPF UM INDONESIENS UNABHANGIGKEIT”, Kiel, 1964.*


* * *


Dari sekian banyak pakar, penulis atau wartawan yang pernah menulis 
tentang Bung Karno, --- bisa dikatakan, wartawan asing, yang terdekat 
dengan pribadi Bung Karno, a.l. adalah wartawan Amerika CINDY ADAMS dan 
wartawan kawakan Belanda WILLEM OLTMANTS. Cindy Adams adalah wartawan 
yang menuliskan otobiografi Bung Karno, menurut apa yang diucap oleh 
Bung Karno dengan kata-katanya sendiri. Sedangkan Willem Oltmans adalah 
wartawan Belanda yang karena kedekatannya dan dukungannya kepada 
Presiden Sukarno, pemimpin bangsa dan perjuangan rakyat Indonesia untuk 
membebaskan Irian Barat, -- telah di'persona-non-gratakan' dan diisolasi 
sedemikain rupa, praktis membikin Oltmans tidak bisa lagi melakukan 
profesinya sebagai wartawan Belanda. Sehingga Oltmans harus hidup 
bertahun-tahun lamanya dari tunjangan.


Perlakuan yang demikian kejamnya oleh pemerintah Belanda ketika itu 
berlangsung selama 47 tahun. Hanyalah di periode pemerintah PM Lubbers, 
Willem Otlmans bisa mengadjukan tuntutan terhadap pemerintah Belanda 
periode Luns, di muka pengadilan Belanda. Setelah 47 tahun diisolasi dan 
menjadi 'pariah', melalui proses hukum di pengadilan akhirnya Oltmans 
menang. Pemerintah Belanda disalahkan. Oltmans 'direhabilitasi' dan 
negara harus membayar ganti rugi kepada Willem Oltmans sebanyak 8 juta 
gulden.


Bisa dipastikan bahwa memang Willem Oltmans adalah orang Belanda yang 
paling akrab dengan Presiden Sukarno. Hanya Willem Oltman yang oleh 
Presiden Sukarno pernah diberi sebuah foto-pribadi beliau. Lagipula 
dengan tulisan tangan dan ditandatangi dibawahnya oleh Presiden Sukarno 
sendiri. Berikut ini tertulis dalam tulisan Bung Karno sendiri di bawah 
fotonya itu:


“*VOOR WILM OLTMANS MET MIJN BESTE DANK. SOEKARNO', 4/9 – 1957.*


'Persahabatan' antara Bung Karno dengan Willem Oltmans, memang punya 
sejarah jauh kebelakang. Jelas pula BERLATAR BELAKANG POLITIK. Yaitu 
politik sikap peduli dan simpati serta menyokong perjuangan rakyat 
Indonesia di bawah Presiden Sukarno membebaskan Irian Barat dari 
kekuasaan kolonialisme Belanda.

Oltmans juga amat mengagumi Bung Kano sebagai pemimpin bangsa Indonesia, 
yang telah memperuntukkan seluruh hidup dan jiwa raganya, demi 
kepentingan nasion Indonesia.


Berbeda dengan Cindy Adam, wartawan Amerika yang menuliskan otobiografi 
Bung Karno dari ucapan kata-kata Bung Kanro sendiri --- Willem Oltmans 
berhasil menjalin hubungan pribadi yang sedemikian eratnya itu. Memang, 
Willem Oltmans mengenal Bung Karno sejak tahun 1956. Cindy Adams baru 
belakangan.


* * *


Perkenalan Willem Oltmans dengan Presiden Sukarno, sebenarnya, termasuk 
'kebetulan'. Ketika itu, 1956, Presiden Sukarno sedang berkunjung ke 
Roma, Itali. Willem Oltmans, pas sedang bertugas di Roma. Sebagai 
wartawan s.k. Belanda De Telegraaf.
-
Suasana hubungan politik Indonesia-Belanda sedang tegang.  Bahkan 
berkembang menjadi 'panas'. Karena Belanda ngotot berkeras-kepala hendak 
mempertahankan Irian Barat di bawah kekuasaan Den Haag. Sedangkan bangsa 
kita di bawah pimpinan Presiden Sukarno sedang dengan gencar-gencarnya 
meningkatkan perjuangan pembebasan Irian Barat. Baik dibidang politik 
maupun di bidang militer. Karena Belanda sudah mulai memperbesar 
kekuatan marine dan angkatan lautnya di Irian Barat (Nieuw Guinea, 
ketika itu).


Mengantisipasi bahwa Willem Oltmans akan berusaha menemui Presiden 
Sukarno, pemimpian redaksi s.k. 'De Telegraaf', yaitu bosnya Willem 
Oltmans – J.J. Stokvis – tegas melarang Willem Oltmans menemui Presiden 
Sukarno. Oltmans tidak peduli larangan majikannya itu dan tokh berusaha 
dan berhasil menemui Presiden Sukarno di Roma. Serta-merta Willem 
Oltmans dipecat dari s.k. 'De Telegraaf'.


Willem Oltmans punya pendirian yang samasekali bertentangan dengan 
politik Den Haag sehubungan dengan Indonesia. Oltmans terang-terangan 
melawan politik Menlu Belanda ketika itu, J. Luns. “Keberanian” Willem 
Oltmans yang terang-terangan menentang politik pemerintah Belanda 
bersangkutan dengan Indonesia, menyebabkan Willem Oltmans seumur hidup 
diperlakukan  sebagai 'persona non grata' oleh pemerintah Belanda.


Tahun 1956 itu Willem Oltmans berkunjung ke Indonesia, dan menjadi 
sahabat pribadi Presiden Sukarno. Dari Indonesia Oltmans berseru kepada 
pemerintah Belanda agar segera menghentikan politik kolonialnya terhadap 
Indonesia menyangkut kasus Irian Barat.

Akibat kontan dari sikap Oltmans ini, tulisan-tulisannya yang memberikan 
gambaran lebih obyektif tentang rakyat Indonesia dan perjuangannya, 
ditolak s.k. 'de Nieuwe Rotterdamse  Courant'. Sebelumnya tulisan 
Oltmans biasa dimuat oleh  s.k. 'de Nieuwe Rotterdamse Courant'. Tetapi 
setelah ia dipersona nongratakan oleh pemerintah Belanda, praktis tak 
ada media Belanda yang bersedia memuat tulisan Oltmans. Wartawan Willem 
Oltmans diboikot total oleh media Belanda. Kementerian Luarnegeri 
Belanda mengirimkan instruksi ke segenap perwakilannya untuk 
melaksanakan pemboikotan dan pengkucilan terhadap Willem Oltmans.


Sepuluh tahun lamanya, wartawan Belanda,  mengikuti Presiden Sukarno 
dari dekat. Oltmans menyertai Presiden dalam kunjungan beliau ke 
daerah-daerah maupun ke luar negeri. Antara lain ke Washington dan New York.


<Bersambung>




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
    wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke