Bung Toni, Salam saya buat para mualaf. Semoga keislaman mereka membawa manfaat.
Tapi mohon diingat, musuh kita itu syaithan dan perilaku2 syaithan, bukan rekan-rekan kita Yahudi, nasrani dll. Jagalah akhlaq kita terhadap saudara-saudara kita Yahudi dan Nasrani, itulah tuntunan Islam dan Rasulullah yang lurus. Apa Rasulullah ketika berhubungan dengan mereka, beliau sibuk dengan urusan perbedaan-perbedaan? Daripada mengurusi perbedaan, mengapa tidak berkonsentrasi pada kesamaan? Berlomba-lomba dalam kebaikan dan kesabaran? Alih-alih usil dengan urusan orang lain, merasa hebat hanya karena tahu beda dan kekurangan orang lain, Mengapa tidak sibuk dengan kekurangan diri sendiri? Diriwayatkan dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:" beruntunglah orang yang selalu sibuk dengan aibnya sendiri dan meninggalkan aib orang lain. (H.R. Addailamy) tidak ada sesuatu yang diletakkan di dalam mizan lebih berat daripada kebaikan akhlak dan sesungguhnya pemilik akhlak yang baik akan meraih dengannya derajat orang-orang yang berpuasa dan sholat. (HR. Tirmidzi dishohihkan oleh Albani)"Barangsiapa yang mengenal dirinya, dia akan sibuk untuk memperbaiki diri daripada sibuk mencari-cari aib dan kesalahan orang lain". (Ibnul Qayyim) "Di antara ciri-ciri kebahagiaan dan kemenangan seorang hamba adalah; bila ilmu pengetahuannya bertambah, bertambah pula kerendahan hati dan kasih sayangnya. Setiap bertambah amal-amal soleh yang dilakukan, bertambah pula rasa takut dan hati-hatinya dalam menjalankan perintah Allah. Semakin bertambah usianya, semakin berkuranglah cita-cita keduniaannya. Ketika bertambah hartanya bertambah pula kedermawanan dan pemberiannya kepada sesama manusia. Jika bertambah tinggi kemampuan dan kedudukannya, bertambahlah kedekatannya pda manusia dan semakin rendah hati kepada mereka. Sebaliknya ciri-ciri kecelakaan adalah; ketika bertambah ilmu pengetahuannya, semakin bertambah kesombongannya. Setiap bertambah amalnya, kian bertambah kebanggaannya pada diri sendiri dan penghinaannya kepada orang lain. Semakin bertambah kemampuan dan kedudukannya, semakin bertambah pula kesombongannya". (Al-Fawaid, Imam Ibnul Qayyim) Dan orang-orang yang menahan kemarahan, dan memaafkan manusia dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan (QS Ali Imran 134) Salam Ary ----- Original Message ----- From: Toni Reza To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 13, 2010 8:51 PM Subject: [wanita-muslimah] Muallaf AlhamduliLlah,.... Dalam sehari kemarin (rabu 12 Mei 2010), bertemu dengan 2 muallaf (dalam kesempatan yang berbeda). InsyaaLlah akan memperteguh iman islam saya. Semoga... Amiin. Begitu mudahnya jika hidayah telah datang.. Ironisnya kadang hidayah telah datang, manusia malah menutup dirinya dengan dalih keilmuannya yang dirasakan tinggi dan kebenarannya yang dirasakan hakiki. Padahal itulah bisikan setan yang telah diikutinya. Muallaf 1 (bersyahadat sekitar 8 bulan lalu, pria, ex kristen usia -+43). Merupakan anak dan cucu dari seorang Pendeta Kristen. Hasil interaksinya dengan Bible menghasilkan kebingungan dan kebimbangan selama 2 tahun. Setelah berkonsultasi dengan beberapa pendeta perihal kebingungan dan kebimbangannya, maka mantaplah ia untuk meyakini bahwa Bible bukanlah kitab suci dan bukanlah kitab yang suci. Kemudian sempat bermimpi tuhannya yang sebelumnya ia sembah (yesus / nabi isa) sedang berdoa dengan posisi rukuk dan sujud versi Islam. Proses pencariannya kemudian mengantarkan ia memeluk Islam. Allahu Akbar. Muallaf 2 (bersyahadat sekitar 1 bulan lalu, pria, ex katolik usia -+42). Berawal dari mimpinya bahwa dia sedang bersholat. Mimpi itupun diabaikannya. Tapi beberapa waktu kemudian mimpi itu datang lagi. Kemudian dia merasa bahwa Tuhan sedang memberi sinyal kepadanya. Dia mempelajari bible dan pokok2 islam, sampai kemudian dia meyakini bahwa Bible akan membawanya ke neraka, Islamlah jalan keselamatan. Allahu Akbar. Semoga bermanfaat. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]