http://www.rakyataceh.com/index.php?open=view&newsid=16998&tit=Berita%20Utama%20-%20%20Rumah%20Bantuan

 Korban Tsunami Kesal 
Sabtu, 15 Mei 2010 | 10:46



Rumah Bantuan 'Dikuasai'
 


--------------------------------------------------------------------------------

BANDA ACEH-Memasuki tahun ke enam musibah gempa bumi dan tsunami, ternyata 
masih banyak warga yang belum punya hunian. Seperti halnya dialami ratusan 
warga Desa Ulee Lheu, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. 

Akhirnya, Jum'at (14/5), ratusan warga pun memberanikan diri menduduki paksa 
rumah bantuan yang dibangun The Saudi Charity Campaign (TSCC) di Desa Mireuk 
Lamreudep, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar. 

"206 Kepala keluarga (KK) warga Dusun Tongkol, Kakap dan Tenggiri Gampoeng Ulee 
Lheu, hingga kini belum mendapatkan rumah. Kami ingin kepastian secepatnya dari 
pemerintah," kata Bakhtiar selaku koordinator korban tsunami dari Ulee Lheu, 
kepada Rakyat Aceh.

Kegusaran itu dipicu adanya rumor bahwa rumah bantuan TSCC merupakan bantuan 
terakhir dari rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca tsunami 2004 silam dan 
akan diperuntukkan bagi korban yang kini masih menghuni sejumlah barak di 
Kabupaten Aceh Besar. 

"Hingga kini relokasi rumah yang dijanjikan belum kami dapati," tukasnya. 
Dengan kondisi yang dialami ratusan korban tsunami, maka mereka memberanikan 
diri bertahan di teras rumah bantuan TSCC sejak kemarin malam. "Tadi malam 
sejumlah warga bermalam di teras - teras rumah yang belum berpenghuni ini," 
sahut Bakhtiar.

Tak Ada Kejelasan
Menurut Bakhtiar, segala upaya untuk mendapatkan rumah bantuan telah lakukan. 
Mulai mendatangi Walikota Banda Aceh, DPRK, DPR Aceh bahkan sampai menggelar 
unjukrasa ke kantor Gubernur. 

Sayangnya, lanjutnya, tidak ada kejelasan kemana mereka akan direlokasi yang 
mereka dapat. Bila usaha terakhir ini juga tidak membuahkan hasil dan tidak 
mendapatkan perhatian dari pemerintah, maka pihaknya akan menduduki rumah - 
rumah ini secara paksa.

Para korban tsunami tersebut menyatakan akan tetap bertahan di rumah yang belum 
berpenghuni tersebut, sampai semuanya mendapatkan kejelasan. 

"Saat ini kami baru menempati teras rumah, mungkin besok kita akan membobol 
paksa kunci agar bisa masuk ke dalam," tuturnya.

Selama ini mereka mengaku tinggal di rumah sewa dan ada juga dirumah sanak 
famili mereka. Namun seiring dengan berjalannya waktu, kesabaran dan kemampuan 
mereka juga tidak dapat dipertahankan, sehingga mereka menyatakan bahwa tidak 
ada pilihan lain selain menempati rumah bantuan tersebut, sampai semuanya 
mendapatkan kejelasan.

"Kami tidak punya uang lagi untuk menyewa rumah dan tidak mungkin pula untuk 
menumpang selamanya di rumah kerabat," ujarnya. Bila warga tidak mendapatkan 
jatah rumah di Desa Lam Reudep, mereka menyatakan akan kembali lagi ke kawasan 
Ulee Lheu, dan mengancam akan membangun tempat tinggal ala kadarnya di kawasan 
pantai yang saat ini telah ditetapkan Pemerintah Kota Banda Aceh sebagai 
kawasan wisata. (slm)

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke