"sunny" ---------------Bismilahirrahmanirraiim.

Ada beberapa cara mengawasi golongan islam radikal
--garis keras--atau Fundamentalis---ini;

Ciri2nya adalah;

1. ingin mendirikan negara agama atau menegakan syrait islam
   secara paksa dan menindas semua firqoh2 Islam yg berbeda dgn
   mereka.....contohnya jelas di WM ini...

2. ingin mendiskriminasi umat Non Islam dan mereka haram menjadi
   pemimpin masarakat....

3. Mereka adalah mengharamkan; ahmadiyah, Syiah, Liberal,Pluralism
   anti demokrasi secular dan anti amerika dan krsiten serta yahidi.

Kalau ada di sekeliling anda pemuda2 islam seperti itu, watch it...!!
dari dekat...pada suatu waktu mereka akan melakukan perbuatan2 
penindasan kpd anda,kalau mereka berkuasa di pepemerintahan==seperti
negeri ACEH sekarang ini.

Bagi yang ingin melihat bangsa Indonesia sutau bangsa yang 
==DAMAI==SEJAHTERA==HARMONY DLM plural...
kewajibkan kita untuk membendung laju kemajuan mereka sampai
jangan mereka berkuasa di RI ini.

Mereka tidak akan habis di bumi ini.....tapi kita minimize jumlah
mereka dgn cara santun---proaktif---dan wahyu2 ALLAH.

Insya ALLAH mereka atas seizin ALLAH juaaa.
usaha kita akan dibantuoleh ALLAH.
perlu usaha...inilah yangsaya lakukan selama ini
untuk menyadari golongan2 islam Fundamenatlis Radikal
dgn cara lewat2 ayat2 ALLAH.


salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "sunny" <am...@...> wrote:
>
> http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=49
> 
>   
> 20 Mei 2010 14:48:04
> 
> 
> 
> Waspadai Gerakan Radikalisme
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> JAKARTA - Pemerintah mengimbau masyarakat agar mewaspadai gerakan radikalisme 
> jenis baru. Menteri Agama Suryadharma Ali mengingatkan agar umat Islam 
> merapatkan barisan dan mewaspadai gerakan radikalisme atas nama kebebasan 
> demokrasi dan HAM yang kini sering mencuat. "Gerakan tersebut kadang 
> mendorong masyarakat untuk berpikir bebas berlebihan dan melanggar norma 
> umum," katanya ketika membuka Muktamar XIV Pemuda Muhammadiyah di Asrama Haji 
> Pondok Gede, Jakarta, Kamis (20/5) kemarin.
> 
> 
> Suryadharma mengatakan, radikalisme yang kini muncul justru mengatasnamakan 
> kebebasan dan demokrasi. Hal itu sekaligus mengklarifikasi tudingan bahwa 
> radikalisme hanya ditujukan pada kelompok muslim tertentu. Padahal, gerakan 
> radikalisme juga tumbuh di berbagai agama lain. "Bahkan, gerakan ini juga 
> tumbuh di kelompok yang mengklaim diri pro kebebasan dan demokrasi," kata 
> dia. Organisasi radikalisme kebebasan, kata Menag, cenderung mendorong 
> kebebasan mutlak dan jauh lebih sistematis tumbuhnya dibandingkan kelompok 
> yang memperhatikan prinsip harmoni dan stabilitas. 
> 
> 
> Salah satu contoh gerakan radikalisme kebebasan adalah kelompok yang 
> mengajukan gugatan uji materi UU No 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penodaan 
> Agama. Pemohon uji materi menilai UU PPA diskriminatif karena hanya mengakui 
> enam agama saja di Indonesia. Mereka, tuding Suryadharma, beranggapan negara 
> tidak boleh melarang adanya kelompok ajaran baru di Indonesia meski dinilai 
> melecehkan agama lain. "Bila tidak diwaspadai, gerakan radikalisme kebebasan 
> seperti bakal merusak karakter dan jati diri bangsa. Terlebih, masyarakat 
> Indonesia dikenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai moral dan 
> agama." kata dia.
> 
> 
> Dalam berbagai kasus, kata Suryadharma, ada yang mengaku beragama Islam tapi 
> melecehkan agama Islam. Mengaku agama lain tapi melecehkan agama itu. 
> Pemerintah, lanjut dia, selama ini tidak pernah melarang keberadaan ajaran 
> keyakinan di Indonesia termasuk keyakinan baru. "Negara hanya melarang 
> keberadaan keyakinan baru yang melecehkan keyakinan penganut lain," tegas dia.
> Pemerintah juga memberikan apresiasi setingi-tingginya kepada Mahkamah 
> Konstitusi (MK) karena telah menolak seluruh gugatan uji materi UU PPA. Hal 
> itu berarti UU tersebut masih perlu untuk dipertahankan untuk menjaga 
> kerukunan antar umat beragama. "Saya berharap umat Islam Indonesia dapat 
> menyatukan sikap, cita-cita, pikiran dan hati karena maju mundurnya bangsa 
> Indonesia ke depan juga tergantung pada kemauan umat lslam itu sendiri," 
> katanya. 
> 
> 
> Secara fisik umat Islam memang sudah bersatu dan kerap dapat berkumpul dalam 
> satu rumah ibadah. Tetapi, kata dia, yang lebih dari itu adalah menyatukan 
> hati, pikiran dan cita-cita untuk mengelola agenda kepentingan dan masa depan 
> bersama. "Karena umat Islam di Tanah Air selalu menjadi sorotan dunia maka 
> harus dibuktikan integritas kita," pungkas dia (zul/jpnn) (scorpions
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke