----- Original Message ----- 
From: "Toni Reza" <tonir...@gmail.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Friday, May 28, 2010 20:19
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Mempertanyakan Keaslian Kitab Suci

Jadi gimana yang benar Bung? Kan sekarang udah bukan kanak-kanak lagi :)
##############################################################################
HMNA:
Orang normal berproses bertahap dari balita -> kanak2 -> remaja -> sewasa -> 
manula -> pikun. Nah itu ah-mbel-ah meloncati semua tahapan itu langsung dari 
kanak2 ---->>> ke pikun.
Membaca ocehan "ah-mbel-ah" dalam semua postingannya, saya teringat sosok Don 
Kikhoute, karena sama dan sebangun dengan "ah-mbel-ah". Dalam sebuah Satire / 
Psychological novel karya Miguel de Cervantes y Saavedra berjudul: "El 
ingenioso hidalgo don Quijote (dibaca: kikhoute -HMNA-) de la Mancha", sosok 
Don Kikhoute ini digambarkan dalam satire itu sebagai seorang yang miring 
otaknya sehingga terjadi distorsi mengenai semua apa saja yang dilihatnya. 
Misalnya kincir angin diliahtnya sebagai raksasa.

Jadi Toni Reza tak ada manfaatnya bertanya kepadanya karena status kejiwaannya 
"ah-mbel-ah" itu sudah dalam tahapan pikun.
########################################################


Pada 28 Mei 2010 13:03, ah-mbel-ah <eyang_mbelge...@yahoo.com> menulis:

>
>
> Dulu orang tua memaksa saya untuk mempercayai bahwa kitab suci itu adalah
> kumpulan sabda-sabda Tuhan [yang konon bersemayam di langit]. Sabda-sabda
> itu diwahyukan kepada para nabi secara langsung berupa ayat-ayat [suci].
> Lalu ayat-ayat itu dibukukan oleh para alim-ulama [para ahli pikir, teolog,
> cendekia] serta para pemuka masyarakat [yang dikenal sebagai orang-orang
> yang bijaksana]. Golongan elit ini diberi otoritas [oleh penguasa setempat]
> untuk memverifikasi kebenaran ayat-ayat [yang berupa kisah dan syair]
> sebelum kemudian membukukannya secara sistematik menjadi sebuah kitab
> [suci].
>
> Bayangan saya waktu itu ada semacam sinar [seperti laser] putih yang
> menyorot dari langit ke arah kepala para nabi. Lalu setelah sorotan sinar
> itu berhenti, para nabi [yang semula sudah pintar] berubah menjadi sangat
> pintar, genius dan hafal ayat-ayat yang baru didonlot melalui sinar
> tersebut.
>
> Pasti fantasi saya ini, seperti fantasi-fantasi kanak-kanak lainnya, salah.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke