Turki: Israel Akan Kehilangan Sekutu Satu-satunya di Kawasan Timteng
Rabu, 02/06/2010 16:58 WIB

"Israel menghadapi bahaya kehilangan sekutu satu-satunya di wilayah ini dan 
penyumbang terbesar sejauh ini untuk perdamaian regional," kata Perdana Menteri 
Turki Recep Tayyip Erdogan kepada Presiden AS Barack Obama dalam percakapan 
telepon satu jam.
"Langkah-langkah Israel itu akan membuat kami mengambil tindakan dalam beberapa 
hari mendatang yang akan menentukan posisi Israel di kawasan," kata perdana 
menteri Turki dikutip dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, 
Rabu (2/6).
Pada hari Senin, pasukan angkatan laut Israel menyerbu armada kebebasan Gaz, 
yang diselenggarakan bersama oleh Yayasan bantuan kemanusiaan Turki IHH, di 
perairan internasional, menewaskan sekitar 20 orang dan melukai puluhan lainnya.
Tindakan Israel itu menjadi peringatan akan adanya "kerusakan tidak dapat 
diperbaiki" antara hubungan Turki-Israel, Ankara sedniri langsung mengutuk 
serangan terhadap konvoi kemanusiaan tersebut, Ankara juga memanggil duta 
besarnya dari Tel Aviv dan membatalkan rencana latihan militer bersama dengan 
Israel.
Erdogan pada Selasa kemarin mendesak sanksi dunia internasional terhadap 
Israel, menyebut aksi militer Israel sebagai pembantaian "berdarah" dan 
mengecam Israel sebagai 'borok' di Timur Tengah yang menyebar kebencian dan 
permusuhan, bom waktu bagi perdamaian regional dan penyebaran ketidakstabilan.
Dalam percakapan telepon dengan Obama, Erdogan mengutuk serangan Israel pada 
kampanye bantuan sebagai "pelanggaran hukum yang tidak bisa diterima," ia juga 
menyerukan diakhirinya blokade terhadap Gaza dan menuntut semua aktivis yang 
ditahan oleh Israel segera dibebaskan.
Di bawah kemarahan dan protes yang meningkat di seluruh dunia, Tel Aviv 
bergegas mengusir ratusan aktivis kemanusiaan ke negara tetangganya Yordania. 
Para aktivis itu ditangkap di enam konvoi kapal, termasuk puluhan warga negara 
Turki, israel mengatakan pengusiran dimulai Selasa malam dan semua aktivis akan 
meninggalkan Israel dalam waktu 48 jam.(fq/prtv) 




[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke