http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=57053:palang-merah-amerika-akhiri-program-icbrr-di-aceh&catid=42:nad&Itemid=112

      Palang Merah Amerika Akhiri Program ICBRR di Aceh      
      Banda Aceh, (Analisa)



      Jumat, 04 Juni 2010 

      Setelah berjalan selama hampir 5 tahun untuk membantu mengurangi resiko 
bencana bagi masyarakat Aceh pasca musibah dahsyat tsunami, Palang Merah 
Amerika (American Red Cross) secara resmi mengakhiri Program Pengurangan Resiko 
Bencana Berbasis Masyarakat (Integrated Community Based Risk Reduction/ICBRR) 
di Aceh.

      Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, sekolah, 
Palang Merah Indonesia (PMI) serta pemerintah daerah dalam upaya pengurangan 
resiko bencana melalui upaya-upaya kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat. 

      "Hari ini (kemarin-red) program ICBRR antara American Red Cros dan PMI, 
resmi berakhir," ujar Kepala Perwakilan Palang Merah Amerika, Tom Alcedo, 
Selasa (2/6).

      Dikatakan, Palang Merah Amerika bermitra dengan PMI dalam pelaksanaan 
program ICBRR di provinsi Aceh. Melalui pendekatan berbasis masyarakat dan 
sekolah, ICBRR telah melaksanakan aktivitasnya di 100 desa dan 75 sekolah yang 
tersebar di Kota Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar dan Aceh Jaya dengan jumlah 
penerima manfaat sebanyak 107.000 jiwa.

      Selama periode tersebut, ICBRR telah berhasil memperkuat masyarakat untuk 
mampu merespon bencana di masa yang akan datang, antara lain dengan membantu 
masyarakat di 100 desa untuk mengidentifikasi resiko bencana, merancang rencana 
kontijensi, mengadakan simulasi bencana, membekali masyarakat dengan 
pengetahuan tentang resiko bencana dan dana kontijensi.

      Pelatihan 

      Disamping itu, juga memberikan pelatihan manajemen bencana dan 
pertolongan pertama bagi Komite Desa dan Tim Siaga Bencana Masyarakat serta 
melaksanakan kegiatan penghijauan dan pembangunan infrastuktur kecil, seperti 
drainase dan jalur evakuasi untuk mitigasi bencana.

      Di tingkat sekolah, para guru dan siswa juga dilatih tentang 
penanggulangan bencana dan pertolongan pertama melalui training, permainan dan 
pembelajaran di kelas, serta meningkatkan keamanan sekolah melalui rencana 
kontijensi sekolah. 

      "Sama halnya seperti yang dilakukan di tingkat masyarakat, sekolah juga 
melaksanakan kegiatan simulasi dan memiliki komite tanggap bencana tingkat 
sekolah," tambah Alcedo.

      Program ICBRR juga bekerjasama dengan lembaga riset tsunami Universitas 
Syiah Kuala (Unsyiah) untuk mengembangkan rencana kontinjensi di tingkat 
kecamatan, melaksanakan riset, mengembangkan modul KKN tematik dan memperkuat 
jaringan relawan PMI di tingkat universitas. 

      Program ini telah membantu PMI secara finansial dan teknis dalam 
menciptakan rencana tanggap bencana pada setiap cabang, membekali mereka dengan 
pelatihan dan peralatan tanggap bencana, serta dikenalkan dengan sistem 
peringatan dini untuk meningkatkan kemampuan mereka melaksanakan program 
seperti ini ke depan.

      Penutupan program ICBRR dihadiri Wakil Ketua Bidang Penanggulangan 
Bencana-PMI Pusat Sumarsono, Ketua PMI Aceh Bustari Mansyur, Ketua PMI Aceh 
Jaya H.Sofyan Hasyim dan Ketua PMI Sabang Suradji.

      Program ICBRR ditutup dengan lokakarya hasil-hasil pembelajaran 
pelaksanaan program untuk memastikan hasil-hasil yang baik dan membutuhkan 
peningkatan dapat menjadi nilai pembelajaran ke depan. (i
     


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke