Dan frisian terkenal dengan susu benderanya frischian flag On Jun 15, 2010, at 1:03, "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id > wrote:
> ----- Original Message ----- > From: "Ari Condro" <masar...@gmail.com> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> > Sent: Monday, June 14, 2010 21:43 > Subject: Re: Jawaban lanjutan <= Re: [wanita-muslimah] Re: Pandangan > MUI tentang Perempuan Mengimami Shalat Jumat > > wah, di belanda lebih parah daripada di austria. pantesan jusfiq > pilih jadi > agnostik. :)) > ### > ### > ### > ### > #################################################################### > HMNA: > Saya puasa di Belanda biasa-biasa saja kok > *************************************** > YEsus berkata soal Puasa: "Jika kamu berpuasa, janganlah orang lain > tahu bhw kamu berpuasa." ini sesuai dengan prinsip Islam bhw kita > tidak boleh lesu dan lemah hanya karena distop makan makanan yang > halal untuk setengah hari. Kita harus tegar dan ucapan yesus itu > untuk menjaga hati untuk tidak pamer kepada orang lain. > > Sayang sekali, ritual puasa tidaklah menjadi ritual yang umum > dilaksanakan oleh ummat Kristian. Maklum, karena dari Injil kita > tidak menjumpai sama sekali bagaimana tata-cara dalam peribadatan > puasa yang diajarkan oleh Yesus. Ini antara lain saya pelajari > sewaktu menjadi Ibnussabil di negeri yang penduduknya umumnya > beragam Kristian. Silakan dibaca Seri 070 di bawah. > Salam > HMNA > ********** > BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM > > WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU > [Kolom Tetap Harian Fajar] > 070. Berpuasa di Rantau > > Berpuasa di Rantau! Apakah termasuk kategori sukar untuk menentukan > bila mulai puasa? Ikut dengan yang di Indonesia, atau di Makkah? > Tentu tidak ikut kedua-duanya. Tetapi apakah tidak sukar untuk > menentukan permulaan puasa sesuai dengan mathla' yang di rantau itu? > Sebenarnya tidak sukar, kalau rajin membaca surat kabar harian, dan > faham sedikit mengolah data yang sederhana. > > Baru-baru ini di surat-surat kabar diberitakan bahwa ummat Islam di > Jerman bingung untuk menentukan bilakah mulai berpuasa. Saya heran > membaca berita itu, mengapa baru tahun ini diberitakan tentang > kebingungan itu? Ataukah kebingungan itu sudah berlaku dari tahun ke > tahun dan baru sempat diberitakan sekarang? Saya tidak tahu apakah > koran-koran di Jerman tidak ada informasi itu. Kalau di negeri > Belanda tempat saya merantau waktu itu sebagai ibnu-ssabil, semua > koran memuat informasi tentang posisi matahari dan bulan setiap > hari. Kalau bukan pada halaman pertama, maka pada halaman kedua > sudut kanan di pojok bawah setiap hari tertera pukul berapa matahari > dan bulan terbit dan terbenam. Misalnya sebagai contoh, dalam koran > harian Winschoter Courant, terbitan Dinsdag (Selasa), 28 agusuts > 1973, redaksional aslinya tertulis demikian: > 29 augustus, Zon op 05.46, Zon onder 19.34, Maan op 07.35, Maan > onder 19.32. Zon op artinya matahari terbit, Zon onder matahari > terbenam, Maan op bulan terbit, Maan onder bulan terbenam. Dengan > demikian halaman 2 pojok kanan bawah Winschoter Courant terbitan 28 > Agustus 1973 menginformasikan kepada kita bahwa pada tanggal 29 > Agustus 1973 waktu senja, bulan terbenam 2 menit lebih dahulu dari > matahari. Kesimpulannya, itulah akhir bulan Rajab 1393H, yang > artinya keesokan harinya 30 Agustus 1973 waktu matahari terbenam > masuklah 1 Sya'ban 1393H. Dengan cara itu kita dapat menentukan > bahwa 1 Ramadhan 1393H jatuh pada malam Jum'at dan siangnya hari > Jum'at 28 September 1973 mulailah orang berpuasa, dan dengan cara > yang sama pula dapat diketahui 'Iedu-lFithri 1 Syawwal 1373 H jatuh > pada hari Ahad, 28 Oktober 1973. > > Karena informasi mengenai terbit dan tenggelamnya matahari itu > setiap hari ada di koran-koran maka waktu imsak dan berbuka puasa ma > fiy-lmasalah, no problem. Waktu imsak? Ya kurangi saja 90 menit dari > waktu matahari terbit. Kalau di Jerman koran-korannya tidak memuat > informasi posisi bulan dan matahari yang setiap hari itu, apa > susahnya minta informasi kepada teman-teman di negeri Belanda? Dan > di samping informasi dari koran para ibnu ssabil yang mahasiswa > biasanya mendapatkan pula sumber informasi dari sumber yang lain. Di > dalam box surat saya dan teman-teman Muslim yang lain, didapatkan > jadwal waktu puasa yang dikirim dari masjid Mubarak di Scheveningen, > masjid yang diasuh oleh aliran Qadiyaniyah. Walaupun saya bukan dari > aliran Qadiyaniyah ini, namun saya sangat menghargai usaha saudara- > saudara kita itu dari golongan tersebut untuk menservis para ibnu > ssabiel. Karena jadwal yang dibuat mereka itu cocok dengan hasil > olahan data saya, maka besar dugaan saya merekapun membuat jadwal > berdasarkan informasi posisi matahari dan bulan di koran-koran > setempat, artinya jadwal puasa itu sumbernya bukan dari Pakistan. > > Apa masih ada kemungkinan kesukaran yang lain? Kelihatannya ada > tetapi dapat diatasi. Kalau pada waktu di Den Haag saya menempati > apartmen yang mempunyai fasilitas untuk masak sendiri. Jadi untuk > berbuka puasa dan makan sahur, tidak ada masalah. Sayangnya saya > mulai mengalami bulan puasa tidak di Den Haag, melainkan di > Maastricht, ibu kota Provinsi Limburg, sehingga terpaksa tinggal di > sebuah hotel di kota itu, yaitu hotel Beaumont, untuk mengadakan > penelitian tentang "volkskarakter" (watak penduduk) propinsi > pinggiran terselatan yang berbatasan dengan Jerman. Sebelumnya saya > mengadakan penelitian volkskarakter di propinsi pinggiran di kota > Winshoten propinsi Groningan, propinsi pinggiran terutara yang > berbatasan dengan Denmark di jazirah Jutland salah satu dari negeri > Skandinavia. > > Menyimpang sedikit dari substansi yang dinyatakan oleh judul, saya > kemukakan sedikit tentang hasil-hasil yang saya peroleh. Bahwa di > sebelah utara s. Rijn postur tubuhnya umumnya tinggi-tinggi beragama > Protestan, di sebelah selatan s. Rijn postur tubuhnya lebih pendek > umumnya beragama Katholik. Itu dahulu akibat Tachtig Jarige Oorlog > (Perang 80 tahun), di mana s. Rijn menjadi daerah front dalam > peperangan itu. Bagian selatan diduduki penjajah Spanyol yang > beragama Katholik, sehingga penduduk sebelah selatan itu umumnya > beragama Katholik serta percampuran dengan darah Spanyol itu > menyebabkan tubuh blasteran itu pendek-pendek. Sedangkan di utara s. > Rijn tidak dapat diduduki oleh Kerajaan Spanyol, sehingga postur > tubuhnya tetap tinggi-tinggi dan tetap beragama Protestan. Sekarang > pada umumnya generasi mudanya menjadi agnostik bahkan atheis. > > Bahwa di negeri Belanda yang luasnya hanya sekitar seperempat luas > p.Jawa, terdapat tiga jenis "etnik" dengan bahasa daerah sendiri. Di > utara berdiam etnik Frischen (yang kita kenal di Indonesia ini > dengan susu-kalengnya "cap nona") dengan bahasa daerah Frisch yang > sangat berbeda dengan bahasa Belanda. Di selatan berdiam etnik > Limburger dengan bahasa daerah Limburg, yang juga berbeda dengan > bahasa Belanda. Di kawasan barat yang dikenal dengan daerah kincir > angin yang sentralnya pada kota segitiga Den Haag, Amsterdam dan > Rotterdam (= Europoort, pelabuhan Eropa), bermukim etnik Holland, > dengan bahasa Holland (Hollandche taal), yang juga menjadi bahasa > nasional dengan predikat Nederlandsche taal, yang juga menjadi nama > negeri itu, yakni Nederland. Sesama etnik mereka pakai bahasa > daerahnya di luar lembaga resmi (kantor dan sekolah). Baik etnik > Frisch di utara maupun etnik Limburg di selatan mereka berkata: "Wij > zijn geen Hollander maar Nederlander (Kami bukan orang Holland, > melainkan orang Nederland)." Padahal kita di Indonesia umumnya tidak > membedakan kedua nama itu, semuanya disebut orang Belanda (alih- > lidah dari Holland ke Wolanda ke Belanda). Sebagai bahan bandingan, > di Indonesia ini yang dari luar p.Jawa menyangka etnik yang mendiami > p. Jawa adalah orang Jawa. Tetapi cobalah pergi ke pedalaman Jawa > Barat, mereka itu umumnya berkata: Abdi mah urang Sunda, sanes urang > Jawa (Saya orang Sunda, bukan orang Jawa)." Bahkan kaum > terpelajarnya ada yang berkelakar: Sadayana mah Sunda, aya' pp. > Sunda Besar (p. Andalas, p. Jawa, p. Kalimantandan dan p. Sulawesi), > aya' pp. Sunda Kecil (nama dahulu, sekarang terdiri atas Bali, Nusa > Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur)." > > Patut diduga itulah latar belakang, mengapa Negeri Belanda sampai > era modern ini berebentuk Kerajaan, untuk dapat mempersatukan ketiga > etnik yang berbeda bahasa itu. Seperti juga Belgia yang berbentuk > Kerajaan, karena mempunyai dua bahasa di utara berbahasa Belanda di > selatan berbahasa Perancis. Inggris juga berbentuk kerajaan untuk > "mempersatukan" Enggland, Wales, Scotland dan Ireland, maka negeri > itu bernama United Kingdom. Bahkan sampai sekarang etnik irlandia > tidak seluruhnya merasa masuk UK, pertama karena masalah etnik dan > kedua masalah agama. Boleh jadi akan terjadi "balkanisasi", jika > mengubah bentuk negeri-negeri itu dari Kerajaan menjadi Republik. > > Kembali kepada substansi yang dinyatakan oleh judul, berpuasa di > rantau. Menurut kitab-kitab kuning, Maastricht sudah terletak > melampaui batas standar jarak untuk disebut musafir dari tempat > bermukum saya, yaitu Den Haag. Bukannya saya tidak bersyukur kepada > Allah SWT karena karena di Maasricht itu saya tetap berpuasa, yakni > tidak memanfaatkan dispensasi bagi para musafir: Fa Man Kaana Minkum > Mariydhan aw 'ala- Safarin fa'Iddatun Min Ayyaamin Ukhara (S. Al > Baqarah, 2:184), barang siapa di antara kamu yang sakit, atau > musafir, hitunglah (gantilah) hati yang lain (di luar bulan > Ramadhan). Saya mempunyai alasan tersendiri untuk tidak menunda > puasa. Bagaimana alasan itu? Silakan baca kolom Kalam Ramadhan yang > berjudul Barang Siapa yang Sakit, Atau Dalam Perjalanan ..... > > Alhamdulillah pelaksanaan berbuka puasa dengan makanan ringan dan > makanan yang benar-benaran, serta makan sahur dapat diatur atas > pengertian pengelola hotel yang berprinsip para tanu hotel adalah > raja. Jatah ontbijt (break fast, makan pagi) dan makan siang digeser > untuk buka puasa, dan jatah makan siang digeser untuk makan sahur. > Ketiga jatah itu secara teknis diantarkan ke kamar hotel dengan > jarak antara seperti berikut. Satu jam setelah makanan ringan > diantarkanlah makanan berat, dan dua jam kemudian diantarkan makanan > untuk sahur. Itu berarti saya makan sahur dengan makanan yang sudah > tidak panas lagi, kecuali kopinya tetap panas tentu, karena dalam > termos. Dan selebihnya, ma fiy-lmasalah, suasana kota Maastricht > lebih kurang berada di antara kota Makassar dengan Jakarta. Sedikit > di atas Makassar, sedikit di bawah Jakarta. Itulah upaya mencari > sumber informasi, dan pemecahan masalah teknis disekitar berpuasa di > rantau orang. Pokoknya ada usaha dan bersikap terbuka, yang dalam > hal ini dengan pengelola hotel. Di mana ada kemauan di situ ada > jalan, insya Allah. WaLlahu a'lamu bishshawab. > > *** Makassar, 7 Maret 1993 > [H.Muh.Nur Abdurrahman] > http://waii-hmna.blogspot.com/2007/06/070-berpuasa-di-rantau.html > > ####################################################### > > salam, > Ari > > 2010/6/14 donnie damana <donnie.dam...@gmail.com> > > > Disini maghrib jam 22, isya jam 1.41, subuh jam 1.56. > > > > :D > > > > > > On Jun 14, 2010, at 3:00 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote: > > > > > kalau di sini subuh jam 02:30, isya jam 11:30, maghrib jam 9 > > > > > > salam, > > > --- > > > wikan > > > > > > 2010/6/14 Ari Condro <masar...@gmail.com>: > > > > kalau yg di austria gimana ? 16 jam mah sedikit kalo kata > abah. belum > > > > musafir itu ... ^^ sholat isya jam berapa ? subhuh jam berapa, > mas > > wikan ? > > > > > > > > > > > > salam, > > > > Ari > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > Reply to sender | Reply to group | Reply via web post | Start a New > Topic > Messages in this topic (16) > RECENT ACTIVITY: New Members 15 > Visit Your Group > ======================= > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun > masyarakat. > Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroup [Non-text portions of this message have been removed]