Keteduhan Sumber Kebahagiaan

By: agussyafii

Pada suatu hari ada seorang raja yang marah karena kakinya tertusuk duri 
kemudian memerintahkan semua jalan ditutup dengan kulit binatang. Penasehatnya 
menyampaikan pesan kepada raja.

'Berapa binatang yang harus dibunuh, paduka? Bukankah lebih arif bila kaki 
paduka ditutupi dengan sepatu?'

Begitulah ketika seseorang sedang diselimuti dengan amarah, mau memusnahkan 
semua yang membuat hatinya jengkel. Ia menutupi pikiran sehatnya dan 
melampiaskan amarah. Pesan indah patutlah kita simak, 'When there's no anger, 
there's no enemy.' 'Bila marahnya hilang, musuhnya hilang.' Inilah ciri manusia 
yang sudah memiliki keteduhan dalam hidupnya. 

Bila kita sudah mampu membebaskan diri dari kekotoran batin seperti 
keserakahan, kebodohan dan kemarahan maka yang ada keteduhan bagi dirinya dan 
orang lain. Hal itu ditandai dengan 'lapar' untuk senantiasa berbuat baik. 
Keteduhan itu hadir ketika kita mampu berhenti untuk mementingkan diri sendiri 
seperti kupu-kupu yang keluar dari kepompong diri keakuan, terbang bebas 
menjadi sosok yang indah dan menawan, hidup dengan penuh kebahagiaan.

--
Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang 
berbuat kebaikan maka sesungguhnya ia telah berpegang teguh dengan tali yang 
kokoh. Dan hanya kepada Allahlah kesudahan segala urusan ( QS. Luqman : 22).

Wassalam,
agussyafii
--- 
Yuk, hadir atau ikutan menjadi relawan pada kegiatan 'Aksi Sosial Amalia 
(ASA)', santunan, bazaar & perlombaan anak2 di Rumah Amalia pada hari Ahad, 
tanggal 25 Juli 2010. Kirimkan dukungan dan partisipasi anda di 
http://www.facebook.com/agussyafii3, atau http://agussyafii.blogspot.com/, 
http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431.


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke