Terkait dengan Ja'far, setahu saya dia mundur karena ada perubahan paradigma 
berpikir juga. Dia bahkan sekarang mengecam apa yang dilakukan oleh rekan2 die 
hard fundamentalis.

:D
On Jun 29, 2010, at 5:51 AM, Abdul Muiz wrote:

> kalau meresponse atau reply e-mail apapun topiknya ya cuma membahas doang 
> alias omdo. Memang akan lebih asyik kalau ada aktivis atau tokoh intelektual 
> FPI yang ikutan diskusi di milist ini. Jadi tidak cuma satu arah.
> 
> Saya jadi ingat fenomena lasykar jihadnya Ja'far Umar Thalib yang menjadi 
> Tentara Swasta tempo dulu, begitu TNI dinilai menjalankan fungsinya secara 
> optimal, maka dengan sukarela Ja'far Umar Thalib membubarkan kelompoknya dan 
> grass rootnya taat dan tidak terdengar lagi kiprahnya. Mungkin ada perbedaan 
> fenomena FPI dan Lasykar Jihad, apakah kalau POLRI menjalankan fungsinya 
> secara optimal akan menutup ruang gerak polisi swasta yang diambil oleh FPI ? 
> Kalau POLRI menjalankan peran maksimalnya seperti TNI boleh jadi Habib Rizieq 
> akan mengambil langkah yang tidak jauh beda dengan Ja'far Umar Thalib. 
> Ataukah ada aktivis FPI di WM ini yang care untuk diskusi di sini ??
> 
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
> 
> --- Pada Sel, 29/6/10, al...@yahoo.com <al...@yahoo.com> menulis:
> 
> Dari: al...@yahoo.com <al...@yahoo.com>
> Judul: Re: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re: 
> [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Tanggal: Selasa, 29 Juni, 2010, 8:22 AM
> 
>  
> 
> Mbahas fpi bukan diskusiin ihsan muhsin amar nahi. Mereka adalah organisasi 
> preman grass root, yg dibeking sebagian polisi. Jadi persoalannya bagaimana 
> memperkecil ruang gerak mereka effectively. Sama juga dg hti, lantaran mau 
> mendirikan khalifah/syariat islam. 
> 
> Gimana caranya di wm ini mengecilkan ruang gerak ulama ahli surga seperti 
> hmna dan dulatif,misalnya? Ya jangan ditanggepin. Tuman! Biarkan saja pak dwi 
> sesekali smash hit mereka,ato pak sabri gladrahin mereka. Kalo ada orang pks 
> yang punya nyali tahan lama di wm ini, mereka lebih bermanfaat diajak 
> diskusi, nggak buang waktu.
> 
> Salam
> 
> Mia
> 
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss...!
> 
> -----Original Message-----
> 
> From: Abdul Muiz <mui...@yahoo.com>
> 
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> Date: Mon, 28 Jun 2010 11:00:05 
> 
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> 
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> Subject: Re: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re: 
> [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR
> 
> maka itulah harus berani mengatakan bahwa konsep dan metode yang diambil FPI 
> mensweeping, main gebuk dan membubarkan suatu pertemuan adalah tidak ihsan. 
> Menjadi muhsinin bukan berarti menjadi preman kan ??
> 
> Wassalam
> 
> Abdul Mu'iz
> 
> --- Pada Sen, 28/6/10, al...@yahoo.com <al...@yahoo.com> menulis:
> 
> Dari: al...@yahoo.com <al...@yahoo.com>
> 
> Judul: Re: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re: 
> [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR
> 
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> Tanggal: Senin, 28 Juni, 2010, 6:42 AM
> 
>  
> 
> Lha..diskusinya mundur.amar nahi saja nggak ada apalagi rahmatan lil 
> alamin.jauh amat. 
> 
> Emangnya ada elemen amar nahi rahmatan lil alamin dalam kiprah2 fpi dan hti? 
> Kalo pks bisa digolongkan di situ, blum tentu berhasil tapi itulah proses 
> transformasi.
> 
> Seperti yg disiratkan mba mei, fpi itu premanisme akar rumput.jangan dikira 
> orang kelas bawah yang termarjinalkan nggak punya ego dalam arti negatif.asal 
> usul pembentukan fpi itu kan dari perebutan kekuasaan militer,elit penguasa 
> negeri kita ini yang mengandalkan premanism.
> 
> Ngurusin preman itu jelas strateginya, kurangi ruang gerak mereka sehubungan 
> dg kekerasan seperti itu,bukannya diajak diskusi amar nahi. Kalau dengan 
> pengikutnya yang emang ikut2an,tunjukkan empati kita. Empati artinya memahami 
> situasi mereka,dan memberikan solusi/kesempatan, tapi bukannya menyetujui 
> konsep dan metode mereka ttg amar nahi.
> 
> Salam
> 
> Mia
> 
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss...!
> 
> -----Original Message-----
> 
> From: Abdul Muiz <mui...@yahoo.com>
> 
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> Date: Sun, 27 Jun 2010 04:32:34 
> 
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> 
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> Subject: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re: 
> [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR
> 
> secara umum saya setuju tiga ide tiga kelompok yang disampaikan Abah HMNA, 
> namun dari segi implementasi saya punya catatan :
> 
> 1) saya yakin FPI adalah elemen islam juga yang sadar betul makna rahmatan 
> lil 'alamin, terjadi kegalauan yang amat sangat terhadap fenomena kemaksiatan 
> yang merajalela di depan mata, betul bahwa qur'an dan hadits telah memberikan 
> inspirasi bagi FPI untuk meresponse kemaksiatan yang merisaukan. Hadits 
> misalnya yang paling sering dipakai sandaran adalah,"jika kamu melihat 
> kemungkaran, hendaknya kau ubah dengan tangan, kalau tidak sanggup ubahlah 
> dengan lisan, kalau tidak sanggup juga dengan hati, yang demikian itu adalah 
> iman yang paling rendah". Alangkah indahnya kalau hadits ini di singkronkan 
> dengan firman Allah dalam qur'an, bahwa berdakwah itu hendaknya dengan 
> bilhikmah wal mauidhzotil hasanah. Mustahil hikmah diraih melalui aksi main 
> hakim sendiri meskipun dibungkus dengan nilai agama plus jubah ala timteng. 
> Tetap saja akan menghasilkan citra buruk bahwa islam biadap, islam pro hukum 
> rimba padahal hanya diwakili satu komponen saja, tetapi akan kebal
> 
> kritikan karena terbuai janji dari langit bahwa resiko buruk di dunia akan 
> dibalas syurga dan bidadari jelita. Padahal Allah mencintai orang yang 
> berbuat ihsan, apakah konsep muhsinin di mata FPI itu berbeda ?? Wallahu 
> a'lam.
> 
> 2) Cinta kasih itu mirip dengan hukum gravitasi ada proses tarik menarik. 
> Terjadi interaksi antara subyek dan obyek. Subyek yang mencintai obyek, 
> cenderung akan menarik sang obyek untuk masuk dalam magnit yang dipancarkan 
> sang subyek. Begitu juga dengan sikap kebencian (termasuk kebencian pada 
> perilaku atau pelaku kemaksiatan) akan memaksa sang obyek yang dibenci itu 
> masuk ke dalam magnit sang subyek. Mungkin karena magnitnya sudah pecah maka 
> terjadi gaya tolak menolak, saling menjauh dan saling resisten.
> 
> Wassalam
> 
> Abdul Mu'iz
> 
> --- Pada Sab, 26/6/10, H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id> 
> menulis:
> 
> Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id>
> 
> Judul: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re: [wanita-muslimah] FPI 
> Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR
> 
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> Tanggal: Sabtu, 26 Juni, 2010, 10:42 PM
> 
>  
> 
> Pembagian kerja di antara tiga kelompok
> 
> Firman Allah:
> 
> Waltakun minkum ummatun yad'uwna ila l-khayri waya'muruwna bi l-ma'ru-fi wa 
> yanhawna 'ani l-munkar wa ulaaika humu l-muflihuwn (S. Ali 'Imraan 3:104), 
> artinya: 
> 
> -- Mestilah ada di antara kamu kelompok yang menghimbau kepada nilai-nilai 
> kebajikan dan memerintahkan berbuat baik dan mencegah kemungkaran, serta 
> mereka itulah orang-orang yang menang (3:104). 
> 
> Waltakun, di dalamnya ada lam al-amar, lam yang menyatakan perintah, jadi 
> Allah memerintahkan mesti ada tiga kelompok, yaitu organisasi yang 
> menghimbau, organisasi yang memerintahkan dan organisasi yang mencegah. 
> Organisasi yang menghimbau seperti MUI, Muhammadiyah, NU, dll. organisasi 
> yang beroperasi di bidang da'wah kultural dan organisasi yang beroperasi di 
> bidang da'wah politik / struktural, yaitu birokrasi yang memerintah dengan 
> peraturan perundang-undangan yang ditimba dari Nilai Mutlak Nash (Al-Quran 
> dan Hadits Shahih), serta pranata hukum (polisi, jaksa, hakim) yang mencegah 
> kejahatan. Membuat peraturan perundang-undangan sebagai mekanisme "law 
> enforcement" adalah suatu keputusan politik. Itulah sebabnya dikatakan 
> pendekatan da'wah politik / struktural, karena membuat mekanisme peraturan 
> perundangan-undangan adalah suatu keputusan politik, sehingga pendekatan 
> struktural tidak dapat dipisahkan dari perjuangan politik. Partai Politik yang
> 
> memperjuangkan "law enforcement" yaitu undang-undang yang ditimba dari Nash, 
> bagi yang kurang faham ditanggapi dengan "memperalat agama untuk kepentingan 
> politik", atau oleh Islam Liberal distigmatisasi sebagai "Islam Politik".
> 
> Beberapa kemungkaran (pelacuran, perjudian, seks bebas berupa perzinaan 
> dengan sejenis maupun dengan lawan jenis) yang tidak dibuatkan peraturan 
> perundang-undangan yang ditimba dari Nash, menyebabkan ada kelompok yang 
> menjadi "polisi jalanan" yang menjadi pressure group terkadang terjadi 
> bentrok dengan polisi, seperti FPI, atau yang membantu polisi, seperti Forum 
> Bersama (Forbes) di Sulawesi Selatan.(*) 
> 
> Alhasil, agar Syari'at Islam menjadi Rahmatan lil'a-lamin, haruslah tegak di 
> atas tiga kaki:
> 
> Kaki yang pertama, masyarakat yang sadar akan Nilai Mutlak Al Furqan, kaki 
> yang kedua, peraturan perundang-undangan yang ditimba dari Syari'at Islam, 
> serta kaki yang ketiga, pranata hukum yang bersih dari KKN. Maka bertemulah 
> di sini da'wah kultural (kaki yang pertama) dan da'wah politik / struktural 
> (kaki kedua dan ketiga). Maka hasilnya adalah seperti penutup ayat [3:104], 
> ulaaika humu l-muflihuwn, mereka itulah orang-orang yang menang, yang 
> outputnya: Syari'at Islam membawa Rahmatan li l-'aalamiyn. 
> 
> ---------------------
> 
> (*)
> 
> Vide Laporan Khusus - Tempo 15 Desember 2002, antara lain seperti berikut: 
> "Tapi ada juga yang 'berat' seperti yang terjadi di Gowa dan Jeneponto, 
> Sulawesi Selatan. Mereka menerapkan hukum potong tangan pada pelaku kejahatan 
> 
> di kawasan tersebut." 
> 
> Sebenarnya bukan hanya di Kabupaten Gowa dan Je'neponto saja, tetapi sampai 
> ke Bulukkumba, Bantaeng dan Bone bersinergi memerangi kejahatan dengan 
> pranata hukum yang dalam hal ini kepolisian. Organisasi masyarakat dalam 
> da'wah nahi mungkar membentuk organisasi dalam wujud Forum Bersama (Forbes), 
> yang tokoh-tokohnya dari anggota KPPSI . Polisi menjadi kewalahan dalam 
> memproses secara hukum karena tidak ada yang berani menjadi saksi. Sejak 
> Forbes bergerak membantu polisi, sudah tidak ada lagi perampok ternak yang 
> ganas, yang tidak segan membunuh korbannya, yang sangat meresahkan dan 
> ditakuti penduduk. Perampok ternak yang tertangkap tangan "dimassa" dengan 
> dipotong tangannya atau dibunuh kalau melawan dalam pengepungan. Dalam hal 
> "dimassa" ini para pelaku yang memassa itu tidak "diketahui" sehingga 
> perbuatan para eksekutor yang "melanggat hukum positif" itu tidak bisa 
> diproses secara hukum. Sayang sekali, setelah pergantian Kapolda saling 
> pengertian
> 
> antara Forbes dengan Polisi sudah tidak berlanjut. Namun kegiatan Forbes 
> sekali-sekali menggigit, menampakkan giginya. Pernah almarhumah isteri saya 
> tatkala pulang berdawah dari pedalaman menjumpai di daerah Je'neponto 
> kerumunan orang di pinggir jalan. "Ada apa itu?" tanya supir. "Anu katte, 
> paellaq mate nimassa," (Anu mas, perampok ternak mati dimassa), jawab dua 
> tiga orang bersamaan. 
> 
> ----- Original Message ----- 
> 
> From: <al...@yahoo.com>
> 
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> 
> Sent: Saturday, June 26, 2010 17:26
> 
> Subject: Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX 
> DPR
> 
> Nah,diskusi dg pak muiz bermanfaat sekali,kita nggak keberatan saling 
> membetulkan kekeliruan dalam dialektika. Amar makruf nahi munkar bukanlah 
> dulisme. Ketika kita mengedepankan salah satu, berarti juga mengikutkan yang 
> lain,menampilkan nahi munkar berarti juga amar makruf. Dalam tindakan fpi yg 
> menjarah atau hti yg anti demokrasi,nggak ada nilai itu.
> 
> (Ada tesis anggota wm ttg dialektika kekerasan fundamentalisme ini,saya 
> harapkan suatu waktu dijadikan buku, utk luruskan persepsi kita ttg 
> komunikasi simbolik bahasa)
> 
> Aparat polisi yg lebih cepet menangkap kasus video ketimbang tangkepin preman 
> fpi,misalnya, makin mengaburkan nilai amar nahi itu. Kalo terus begini 
> pembodohan ummat islam makin sistemik.
> 
> Salam
> 
> Mia
> 
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss...!
> 
> -----Original Message-----
> 
> From: Abdul Muiz <mui...@yahoo.com>
> 
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> Date: Sat, 26 Jun 2010 17:02:01 
> 
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> 
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> Subject: Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX 
> DPR
> 
> Tentu saja aksi FPI CS membubarkan aparatur negara (anggota Komisi DPR RI) 
> adalah bermasalah, FPI menuduh bahwa acara pengobatan gratis sebagai kedok 
> untuk temu kangen dengan generasi PKI, tuduhan tanpa bukti justru bisa 
> berbalik pada FPI bahwa aksi FPI adalah pemuasan syahwat berkedok nahi 
> mungkar. Tentu saja umat islam yang jujur tidak setuju prinsip amar makruf 
> nahi mungkar menjadi alat pembungkus demi pembenaran aksi melanggar HAM.
> 
> Wassalam
> 
> Abdul Mu'iz
> 
> --- Pada Sab, 26/6/10, al...@yahoo.com <al...@yahoo.com> menulis:
> 
> > Dari: al...@yahoo.com <al...@yahoo.com>
> 
> > Judul: Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX 
> > DPR
> 
> > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> > Tanggal: Sabtu, 26 Juni, 2010, 3:22 PM
> 
> > Hikmah ajarnya yaitu amar makruf nahi
> 
> > munkar adalah rencana aksi yg seimbang,gitu kan? Lalu pada
> 
> > prakteknya melabrak minoritas,menjarah orang
> 
> > seminar,melarang orang beribadah - memukuli orang demo,itu
> 
> > bukan aksi nahi munkar apalagi amar makruf? Emangnya ada
> 
> > kandungan hikmah ajar tradisi nabi dalam aksi2
> 
> > kayak gitu?
> 
> > 
> 
> > Di sinilah test utk kita muslim cinta damai , dimana
> 
> > keberpihakan kita? Sikap ini mempengaruhi keputusan,aksi
> 
> > kita yg akhirnya terkumpul jadi nilai yg kita wariskan pada
> 
> > generasi mendatang. Maksudku, implikasi dari keberpihakan
> 
> > kita besar sekali.
> 
> > 
> 
> > Salam
> 
> > Mia
> 
> > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL,
> 
> > Nyambung Teruuusss...!
> 
> > 
> 
> > -----Original Message-----
> 
> > From: Abdul Muiz <mui...@yahoo.com>
> 
> > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> > Date: Sat, 26 Jun 2010 11:18:37 
> 
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> 
> > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> > Subject: Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi
> 
> > Kesehatan Komisi IX DPR
> 
> > 
> 
> > FPI dan HTI itu lebih mengedepankan nahi mungkar, sehingga
> 
> > kesannya amar makrufnya jadi samar-samar.
> 
> > 
> 
> > Wassalam
> 
> > Abdul Mu'iz
> 
> > 
> 
> > --- Pada Sab, 26/6/10, al...@yahoo.com
> 
> > <al...@yahoo.com>
> 
> > menulis:
> 
> > 
> 
> > > Dari: al...@yahoo.com
> 
> > <al...@yahoo.com>
> 
> > > Judul: Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi
> 
> > Kesehatan Komisi IX DPR
> 
> > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> > > Tanggal: Sabtu, 26 Juni, 2010, 9:04 AM
> 
> > > Kalo fpi,hti,hmna dkk nggak sadar
> 
> > > sendiri maka orang lain akan menyadarkan
> 
> > mereka.membuat
> 
> > > arcon jadi rindu suharto :-( Caranya ruang mereka
> 
> > mesti
> 
> > > diperkecil, bukan malah dilebarin atau disejajarkan.
> 
> > Yg
> 
> > > mengganggu ketertiban umum ditangkepin semua ketika
> 
> > mereka
> 
> > > berulah,biang2nya dipenjara lebih lama ato dikucilin
> 
> > secara
> 
> > > sosial. Pengikutnya dibimbing disadarkan.saya nggak
> 
> > pernah
> 
> > > capek berdakwah di kalangan pks hti kapan saja
> 
> > sempet:-)
> 
> > > Saya berceramah karena rasa sayang kpd mereka. Kalo
> 
> > lagi
> 
> > > kesel mendingan diam dulu.
> 
> > > Sayap muhammadiyah nu yg moderat mesti jadi sparring
> 
> > > partner mereka, jangan malah apologis. Kurasa lsm/ngo
> 
> > utk
> 
> > > capacity building jamaah sesat ini mesti didirikan
> 
> > karena
> 
> > > ngo punya strategi inovatif utk ini. Warna islam yg
> 
> > > diajarkan adalah warna kemanusiaan dg konteks
> 
> > indonesia ke
> 
> > > masa depan, bukan arab abad 6. 
> 
> > > Gimana temans? Setuju?
> 
> > > Salam
> 
> > > Mia
> 
> > > 
> 
> > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus
> 
> > XL,
> 
> > > Nyambung Teruuusss...!
> 
> > > 
> 
> > > -----Original Message-----
> 
> > > From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <ary.setij...@gmail.com>
> 
> > > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> > > Date: Fri, 25 Jun 2010 11:33:54 
> 
> > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> 
> > > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> > > Subject: Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan
> 
> > Sosialisasi
> 
> > > Kesehatan Komisi IX DPR
> 
> > > 
> 
> > > Mbak Mia,
> 
> > > 
> 
> > > In their universe, mereka kan merasa jadi subyek yang
> 
> > > beraksi.
> 
> > > Orang lain kan kerak neraka, pastinya takut dah sama
> 
> > > mereka....
> 
> > > 
> 
> > > Apa mereka merasa jadi "tools" dari suatu Subyek lain
> 
> > dalam
> 
> > > kaitannya sama 
> 
> > > mediasi ke Obyek tertentu (activity theory, sekalian
> 
> > pake
> 
> > > teori buatan orang 
> 
> > > Sovyet :-D)? Kayaknya gak... :-(
> 
> > > Dan kayaknya juga, gak ada mekanisme perbaikan diri
> 
> > yang
> 
> > > memugkinkan mereka 
> 
> > > sadar itu.
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > ----- Original Message ----- 
> 
> > > From: <al...@yahoo.com>
> 
> > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> 
> > > Sent: Saturday, June 26, 2010 8:32 AM
> 
> > > Subject: Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan
> 
> > Sosialisasi
> 
> > > Kesehatan Komisi IX 
> 
> > > DPR
> 
> > > 
> 
> > > 
> 
> > > > Arcon grombolan fpi dan sejenisnya ini makin
> 
> > > merajalela saja.bagian dari 
> 
> > > > premanism akar rumput dg warna
> 
> > fundamentalis.menurutmu
> 
> > > sikap kita 
> 
> > > > memelihara fpi ini bagian dari taktis manajemen
> 
> > preman
> 
> > > ato karena kita 
> 
> > > > takut?
> 
> > > > Salam
> 
> > > > Mia
> 
> > > >
> 
> > > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal
> 
> > Bagus
> 
> > > XL, Nyambung 
> 
> > > > Teruuusss...!
> 
> > > >
> 
> > > > -----Original Message-----
> 
> > > > From: Ari Condro <masar...@gmail.com>
> 
> > > > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> > > > Date: Fri, 25 Jun 2010 07:52:14
> 
> > > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> 
> > > > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan
> 
> > > Sosialisasi Kesehatan Komisi 
> 
> > > > IX
> 
> > > > DPR
> 
> > > >
> 
> > > > 1. acaranya jelas sosialisasi masalah kesehatan,
> 
> > bukan
> 
> > > inisiasi ideologi
> 
> > > > pki. (lain kali kalo ada yg bikin inisiasi
> 
> > > ideologi islam yg berbau makar
> 
> > > > pada pemerintah kayak bikin bikin kerajaan islam
> 
> > ala
> 
> > > khilafah gue bisa 
> 
> > > > doenk
> 
> > > > bubarin secara sepihak, palagi yg bau baunya
> 
> > ngedukung
> 
> > > terorisme)
> 
> > > >
> 
> > > > 2. yg membuat acara anggota DPR dan bukan dalam
> 
> > rangka
> 
> > > penyebaran 
> 
> > > > komunisme
> 
> > > >
> 
> > > > 3. forum banyuwangi cinta damai dan fpi gak
> 
> > punya
> 
> > > wewenang ngebubarin 
> 
> > > > acara
> 
> > > > secara sepihak.
> 
> > > >
> 
> > > >
> 
> > > > salam,
> 
> > > > Ari
> 
> > > >
> 
> > > >
> 
> > > > 2010/6/25 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id>
> 
> > > >
> 
> > > >>
> 
> > > >>
> 
> > > >> Pantulan:
> 
> > > >> Ada sebuah kejadian tentang kasus seorang
> 
> > pencuri
> 
> > > yang sempat ketahuan 
> 
> > > >> dan
> 
> > > >> melarikan diri sambil diteriaki oleh sang
> 
> > pemilik
> 
> > > rumah dengan ucapan:
> 
> > > >> "PKI...", lalu pencuri ini membalas teriakan
> 
> > > tersebut dengan: "Saya bukan
> 
> > > >> PKI, saya pencuri".
> 
> > > >>
> 
> > > >> UU No.27 thn 1999 dengan tegas menyatakan
> 
> > melarang
> 
> > > penyebaran, 
> 
> > > >> pengembangan
> 
> > > >> marxisme-komunisme atau bentuk perwujudan
> 
> > lainnya
> 
> > > (Psl.107a), serta
> 
> > > >> menegaskan bahwa dipidana penjara 15 (lima
> 
> > belas)
> 
> > > tahun barang siapa yang
> 
> > > >> mendirikan yang diketahui atau patut diduga
> 
> > > menganut ajaran
> 
> > > >> komunisme/marxisme-leninisme dalam segala
> 
> > bentuk
> 
> > > perwujudannya, barang 
> 
> > > >> siapa
> 
> > > >> yang mengadakan hubungan dengan atau
> 
> > memberikan
> 
> > > bantuan kepada 
> 
> > > >> organisasi,
> 
> > > >> baik di dalam maupun di luar negeri, yang
> 
> > > diketahui berasaskan
> 
> > > >> marxisme-komunisme dalam segala bentuk dan
> 
> > > perwujudannya (Psl.107e).
> 
> > > >>
> 
> > > >> Salam
> 
> > > >> HMNA
> 
> > > >>
> 
> > >
> 
> > ****************************************************************
> 
> > > >>
> 
> > > >> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
> 
> > > >>
> 
> > > >> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> 
> > > >> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 
> > > >> 476 Lindungilah Tunas Bangsa dari Marxisme
> 
> > > >>
> 
> > > >> "Pembakaran buku Franz hanya satu simbol.
> 
> > Seluruh
> 
> > > buku komunis harus
> 
> > > >> dimusnahkan, sebab meracuni generasi muda,"
> 
> > ujar
> 
> > > HM Suaib D, Ketua Umum
> 
> > > >> Gerakan Pemuda Islam (GPI) kepada pers. GPI
> 
> > adalah
> 
> > > salah satu di antara 
> 
> > > >> 33
> 
> > > >> ormas pendukung Aliansi Anti Komunis (AAK).
> 
> > Yang
> 
> > > dimaksud dengan buku 
> 
> > > >> Franz
> 
> > > >> adalah buku berjudul Pemikiran Karl Marx
> 
> > oleh
> 
> > > Franz Magnis Suseno. Ratna
> 
> > > >> Srumpaet yang mewakili Aliansi untuk
> 
> > Kemerdekaan
> 
> > > Berpikir dan Bersuara
> 
> > > >> (AKBB) menyahut: "Iqra, bacalah, bukan
> 
> > bakarlah!"
> 
> > > Hai, Ratna, jangan
> 
> > > >> memotong ayat. Lengkapnya Firman Allah (demi
> 
> > > keotentikan transliterasi 
> 
> > > >> huruf
> 
> > > >> demi huruf):
> 
> > > >> -- AQRA^ BASM RBK ALDZY KHLQ (S. AL 'ALQ,
> 
> > 1),
> 
> > > dibaca: Iqra' bismi 
> 
> > > >> rabbikal
> 
> > > >> ladzi- khalaq (s. al 'alaq), artinya:
> 
> > > >> -- Bacalah atas nama Maha Pemeliharamu Yang
> 
> > > mencipta (96:1).
> 
> > > >>
> 
> > > >> Apakah masuk dalam logika sehat, para remaja
> 
> > dan
> 
> > > mahasiswa Muslim disuruh
> 
> > > >> atas nama Allah Yang Maha Pemelihara Maha
> 
> > Pencipta
> 
> > > untuk membaca 
> 
> > > >> buku-buku
> 
> > > >> beraliran kiri yang berlandaskan paradigma
> 
> > > atheisme historische
> 
> > > >> materialisme, hai Sarumpaet? Sekali lagi
> 
> > kami
> 
> > > ingatkan, jangan mengelabui
> 
> > > >> para remaja dan mahasiswa Muslim dengan
> 
> > menjual
> 
> > > ayat secara memotong 
> 
> > > >> ayat,
> 
> > > >> hai Sarumpaet!
> 
> > > >>
> 
> > > >> AAK berjanji akan menyisir dan membakar
> 
> > buku-buku
> 
> > > kiri pada Hari
> 
> > > >> Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2001. Penyisiran
> 
> > dan
> 
> > > pembakaran itu tidak 
> 
> > > >> jadi
> 
> > > >> dilaksanakan, bukan karena Pemerintah
> 
> > melarang
> 
> > > sweeping buku kiri. 
> 
> > > >> "Gertakan
> 
> > > >> yang serius" dari AAK berhasil menciutkan
> 
> > nyali
> 
> > > pemilik toko buku yang
> 
> > > >> berorientasi pada pertimbangan ekonomis.
> 
> > Para
> 
> > > pemilik toko buku tidak 
> 
> > > >> berani
> 
> > > >> mengambil risiko, sehingga mengembalikan
> 
> > buku-buku
> 
> > > kiri kepada 
> 
> > > >> penerbitnya
> 
> > > >> sebelum 20 Mei.
> 
> > > >>
> 
> > > >> ***
> 
> > > >> Bertebarnya buku-buku marxisme pada
> 
> > hakekatnya
> 
> > > tidak terpisahkan dari
> 
> > > >> gerilya politik yang dilancarkan oleh
> 
> > komunis
> 
> > > gaya-baru. Buku-buku aliran
> 
> > > >> kiri itu sangat bermanfaat bagi gerakan
> 
> > komunis
> 
> > > gaya baru tersebut dalam
> 
> > > >> upaya menjaring para remaja dan mahasiswa
> 
> > Muslim
> 
> > > untuk dibina melalui
> 
> > > >> diskusi sehingga para remaja dan mahasiswa
> 
> > Muslim
> 
> > > itu tanpa sadar menjadi
> 
> > > >> pion-pion orang-orang komunis, karena mereka
> 
> > telah
> 
> > > diberi suntikan 
> 
> > > >> "narkoba"
> 
> > > >> marxisme sehingga terbius. Beberapa mahasiswa
> 
> > saya
> 
> > > di Fakultas Teknik UMI
> 
> > > >> menjadi simpatisan Partai Rakyat Demokratik
> 
> > (PRD)
> 
> > > dari bacaan-bacaan yang
> 
> > > >> dibacanya dan dari diskusi-diskusi yang
> 
> > > diikutinya. Mereka menyangka 
> 
> > > >> seorang
> 
> > > >> marxist dapat saja menjadi Muslim yang baik.
> 
> > > Bahkan Drs H. Abdurrahman,
> 
> > > >> seorang dosen senior IAIN, mengakatakan
> 
> > dalam
> 
> > > sebuah forum mubahatsah, 
> 
> > > >> bahwa
> 
> > > >> tidak kurang dari mahasiswa-mahasiswanya
> 
> > adalah
> 
> > > simpatisan PRD yang
> 
> > > >> menyangka bahwa marxisme itu sangat Islami.
> 
> > Di
> 
> > > Jakarta onderbouw dari PRD
> 
> > > >> yaitu Forum Kota (Forkot) dan Front Aksi
> 
> > Mahasiswa
> 
> > > dan Rakyat Untuk
> 
> > > >> Demokrasi (Famred), berbasis massa di IAIN.
> 
> > > >>
> 
> > > >> Cerita lama berulang kembali. Riwayatmu dulu
> 
> > > (meminjam ungkapan Gesang
> 
> > > >> dalam Bengawan Solo), Alimin, yang orang
> 
> > tuanya
> 
> > > Muslim yang baik, sejak 
> 
> > > >> umur
> 
> > > >> 16 tahun "dicuri" dari orang tuanya dikirim
> 
> > ke
> 
> > > Rusia ditempa menjadi 
> 
> > > >> kader
> 
> > > >> komunis. Pulang ke Indonesia menjadi
> 
> > benggolan
> 
> > > komunis yang menyusup ke
> 
> > > >> dalam Syarikat Islamnya Allahu yarham HOS
> 
> > > Tjokroaminoto. Riwayatmu ini 
> 
> > > >> (juga
> 
> > > >> meminjam dari Gesang), Budiman Sudjatmiko,
> 
> > yang
> 
> > > orang tuanya Muslim taat 
> 
> > > >> di
> 
> > > >> Bogor menjadi Ketua PRD dan Faisal Reza,
> 
> > yang
> 
> > > kemanakan Tosari Wijaya,
> 
> > > >> menjadi Sekjen PRD, merupakan reklame yang
> 
> > baik
> 
> > > sekali untuk memikat para
> 
> > > >> remaja dan mahasiswa Muslim dengan slogan
> 
> > palsu:
> 
> > > "Seorang marxist dapat 
> 
> > > >> saja
> 
> > > >> menjadi Muslim yang baik, dan marxisme itu
> 
> > sangat
> 
> > > Islami."
> 
> > > >>
> 
> > > >> Agar para remaja, mahasiswa dan buruh Muslim
> 
> > dapat
> 
> > > menjaga diri tidak 
> 
> > > >> kena
> 
> > > >> suntik narkoba marxisme oleh gerilya politik
> 
> > > komunis gaya-baru, maka di
> 
> > > >> samping PRD, Famred dan Forkot yang telah
> 
> > > disebutkan di atas, perlu
> 
> > > >> mengetahui pula ormas-ormas yang sejenisnya:
> 
> > Liga
> 
> > > Mahasiswa Untuk 
> 
> > > >> Demokrasi
> 
> > > >> (LMUD), Komite Buruh Aksi untuk Reformasi
> 
> > (Kobar),
> 
> > > Front Nasional 
> 
> > > >> Perjuangan
> 
> > > >> Buruh Indonesia (FNPBI), dan Serikat Buruh
> 
> > > Sejahtera Indonesia (SBSI).
> 
> > > >> Agitasi yang dilancarkan mereka berselubung
> 
> > > ataupun bertopengkan
> 
> > > >> memperjuangkan demokrasi, HAM dan membela
> 
> > kaum
> 
> > > buruh.
> 
> > > >>
> 
> > > >> ***
> 
> > > >>
> 
> > > >> UUD 1945 mengamanatkan kepada Pemerintah
> 
> > untuk
> 
> > > mencerdaskan kehidupan
> 
> > > >> bangsa. Maka berkatalah Tri Agus,
> 
> > koordinator
> 
> > > AKBB: "Bagaimana bangsa ini
> 
> > > >> mau cerdas kalau bukunya dibakar". Bangsa ini
> 
> > akan
> 
> > > tetap dapat dibuat 
> 
> > > >> cerdas
> 
> > > >> tanpa peredaran buku-buku kiri, hai Agus.
> 
> > Bahkan
> 
> > > tunas bangsa harus
> 
> > > >> dilindungi dari racun atheisme yang
> 
> > ditebarkan
> 
> > > oleh buku-buku kiri. UUD
> 
> > > >> mengamanatkan kepada Pemerintah untuk
> 
> > melindungi
> 
> > > segenap bangsa 
> 
> > > >> Indonesia.
> 
> > > >> Terhadap racun atheisme Tap MPRS
> 
> > No.XXV/MPRS/1966,
> 
> > > yang dikukuhkan oleh 
> 
> > > >> Tap
> 
> > > >> MPR No.V/MPR/1973, mengamanatkan kepada
> 
> > Pemerintah
> 
> > > untuk melarang 
> 
> > > >> penyebaran
> 
> > > >> ajaran komunisme, leninisme dan marxisme.
> 
> > Lagi
> 
> > > pula UU No.27 thn 1999
> 
> > > >> menegaskan pelanggaran terhadap larangan itu
> 
> > > adalah tindak pidana. 
> 
> > > >> WaLlahu
> 
> > > >> A'lamu bi Al Shawa-b.
> 
> > > >>
> 
> > > >> *** Makassar, 27 Mei 2001
> 
> > > >> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> 
> > > >>
> 
> > > >> http://waii-hmna.blogspot.com/2001/05/476-lindungilah-tunas-bangsa-dari.html
> 
> > 
> 
> > > >>
> 
> > > >>
> 
> > >
> 
> > ###############################################################
> 
> > > >>
> 
> > > >>
> 
> > > >> ----- Original Message -----
> 
> > > >> From: "sunny" <am...@tele2.se
> 
> > > <ambon%40tele2.se>>
> 
> > > >> To: <Undisclosed-Recipient:;>
> 
> > > >> Sent: Friday, June 25, 2010 07:11
> 
> > > >> Subject: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan
> 
> > > Sosialisasi Kesehatan Komisi IX 
> 
> > > >> DPR
> 
> > > >>
> 
> > > >>
> 
> > > >> http://www.antaranews.com/berita/1277385567/fpi-bubarkan-sosialisasi-kesehatan-komisi-ix-dpr
> 
> > 
> 
> > > >>
> 
> > > >> FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX
> 
> > DPR
> 
> > > >> Kamis, 24 Juni 2010 20:19 WIB | Peristiwa |
> 
> > > Kesehatan |
> 
> > > >> Banyuwangi (ANTARA News) - Front Pembela
> 
> > Islam
> 
> > > (FPI) bersama Forum
> 
> > > >> Banyuwangi Cinta Damai dan LSM Gerak
> 
> > membubarkan
> 
> > > acara sosialisasi 
> 
> > > >> kesehatan
> 
> > > >> gratis yang digelar Komisi IX DPR di salah
> 
> > satu
> 
> > > rumah makan di Kelurahan
> 
> > > >> Pakis, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur,
> 
> > Kamis.
> 
> > > >>
> 
> > > >> "Ini ada komunitas anggota PKI (Partai
> 
> > Komunis
> 
> > > Indonesia). Kenapa ada di
> 
> > > >> sini?" kata Ketua FPI Banyuwangi, Aman
> 
> > Faturahman,
> 
> > > kepada sejumlah 
> 
> > > >> peserta
> 
> > > >> pertemuan yang terkejut melihat kehadiran
> 
> > anggota
> 
> > > FPI itu.
> 
> > > >>
> 
> > > >> Acara sosialisasi kesehatan gratis itu
> 
> > dihadiri
> 
> > > Ketua Komisi IX DPR, dr.
> 
> > > >> Ribka Tjiptaning Proletariati dan anggota
> 
> > Komisi
> 
> > > IX, Rieke Dyah Ayu
> 
> > > >> Pitaloka.
> 
> > > >>
> 
> > > >> Melihat suasana yang semakin memanas,
> 
> > panitia
> 
> > > segera mengevakuasi Ribka 
> 
> > > >> dan
> 
> > > >> Rieke ke kantor DPC Partai Demokrasi
> 
> > Indonesia
> 
> > > Perjuangan (PDIP) di Jalan
> 
> > > >> Jaksa Agung Suprapto, Banyuwangi.
> 
> > > >>
> 
> > > >> Menurut Ketua FPI Banyuwangi, pertemuan itu
> 
> > > merupakan acara temu kangen
> 
> > > >> bekas anggota PKI dan keturunannya, sehingga
> 
> > > pertemuan tersebut harus
> 
> > > >> dibubarkan.
> 
> > > >>
> 
> > > >> "Sosialisasi kesehatan gratis dari Komisi IX
> 
> > hanya
> 
> > > sebagai kedok. Saya
> 
> > > >> curiga acara itu merupakan kegiatan
> 
> > terselubung
> 
> > > untuk menumbuhkan 
> 
> > > >> semangat
> 
> > > >> komunisme lagi karena banyak peserta dari
> 
> > luar
> 
> > > Kabupaten Banyuwangi yang
> 
> > > >> datang," kata Aman.
> 
> > > >>
> 
> > > >> Untuk itu, lanjut dia, FPI bersama
> 
> > organisasi
> 
> > > masyarakat Islam di
> 
> > > >> Banyuwangi membubarkan acara tersebut untuk
> 
> > > menjaga kondusivitas keamanan 
> 
> > > >> di
> 
> > > >> kabupaten paling timur Pulau Jawa itu.
> 
> > > >>
> 
> > > >> "Kami mengantisipasi tumbuhnya bibit PKI
> 
> > baru
> 
> > > karena gerakan PKI pada 
> 
> > > >> tahun
> 
> > > >> 1965 berawal dari Kabupaten Banyuwangi,"
> 
> > katanya
> 
> > > menambahkan.
> 
> > > >>
> 
> > > >> Sementara itu, Ribka Tjiptaning mengaku
> 
> > kecewa
> 
> > > dengan sikap FPI yang
> 
> > > >> membubarkan secara paksa acara sosialisasi
> 
> > > kesehatan gratis Komisi IX 
> 
> > > >> DPR.
> 
> > > >> Padahal, menurut dia, sosialisasi tersebut
> 
> > sangat
> 
> > > diperlukan oleh 
> 
> > > >> masyarakat
> 
> > > >> di daerah.
> 
> > > >>
> 
> > > >> "Kami tidak melakukan temu kangen bekas
> 
> > anggota
> 
> > > atau keturunan PKI di
> 
> > > >> Banyuwangi. Acara kami ini murni tugas Komisi
> 
> > IX
> 
> > > DPR tentang sosialisasi
> 
> > > >> pentingnya penyediaan fasilitas kesehatan
> 
> > gratis
> 
> > > di daerah," katanya.
> 
> > > >>
> 
> > > >> Penulis buku berjudul "Aku Bangga Jadi Anak
> 
> > PKI"
> 
> > > itu pada 2002 mengaku
> 
> > > >> sudah terbiasa mengalami intimidasi seperti
> 
> > itu.
> 
> > > >>
> 
> > > >> "Ini menunjukkan bahwa negara kita belum
> 
> > > demokratis sehingga orang lain
> 
> > > >> masih berpikir awam tentang latar belakang
> 
> > saya,"
> 
> > > katanya.
> 
> > > >>
> 
> > > >> Sementara itu, Rieke menambahkan, kegiatan
> 
> > > sosialisasi kesehatan gratis
> 
> > > >> tersebut merupakan kegiatan umum dan bisa
> 
> > dihadiri
> 
> > > siapa saja, termasuk
> 
> > > >> bekas anggota atau keturunan PKI.
> 
> > > >>
> 
> > > >> "Saya menyayangkan sikap yang dilakukan FPI
> 
> > karena
> 
> > > bekas anggota atau
> 
> > > >> keturunan PKI juga warga negara Indonesia,"
> 
> > > katanya.
> 
> > > >>
> 
> > > >> Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Banyuwangi,
> 
> > > Muhammad Abas, mengatakan
> 
> > > >> undangan yang hadir dalam kegiatan
> 
> > sosialisasi
> 
> > > kesehatan gratis tersebut
> 
> > > >> berasal dari berbagai elemen, namun beberapa
> 
> > > peserta yang hadir merupakan
> 
> > > >> keturunan keluarga bekas anggota PKI.
> 
> > > >>
> 
> > > >> "Memang benar, ada beberapa peserta yang
> 
> > keturunan
> 
> > > keluarga bekas anggota
> 
> > > >> PKI," kata Abas yang juga menjadi panitia
> 
> > dalam
> 
> > > kegiatan tersebut.(*)
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
    wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke