Terkait dengan Ja'far, setahu saya dia mundur karena ada perubahan paradigma berpikir juga. Dia bahkan sekarang mengecam apa yang dilakukan oleh rekan2 die hard fundamentalis.
:D On Jun 29, 2010, at 5:51 AM, Abdul Muiz wrote: > kalau meresponse atau reply e-mail apapun topiknya ya cuma membahas doang > alias omdo. Memang akan lebih asyik kalau ada aktivis atau tokoh intelektual > FPI yang ikutan diskusi di milist ini. Jadi tidak cuma satu arah. > > Saya jadi ingat fenomena lasykar jihadnya Ja'far Umar Thalib yang menjadi > Tentara Swasta tempo dulu, begitu TNI dinilai menjalankan fungsinya secara > optimal, maka dengan sukarela Ja'far Umar Thalib membubarkan kelompoknya dan > grass rootnya taat dan tidak terdengar lagi kiprahnya. Mungkin ada perbedaan > fenomena FPI dan Lasykar Jihad, apakah kalau POLRI menjalankan fungsinya > secara optimal akan menutup ruang gerak polisi swasta yang diambil oleh FPI ? > Kalau POLRI menjalankan peran maksimalnya seperti TNI boleh jadi Habib Rizieq > akan mengambil langkah yang tidak jauh beda dengan Ja'far Umar Thalib. > Ataukah ada aktivis FPI di WM ini yang care untuk diskusi di sini ?? > > Wassalam > Abdul Mu'iz > > --- Pada Sel, 29/6/10, al...@yahoo.com <al...@yahoo.com> menulis: > > Dari: al...@yahoo.com <al...@yahoo.com> > Judul: Re: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re: > [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com > Tanggal: Selasa, 29 Juni, 2010, 8:22 AM > > > > Mbahas fpi bukan diskusiin ihsan muhsin amar nahi. Mereka adalah organisasi > preman grass root, yg dibeking sebagian polisi. Jadi persoalannya bagaimana > memperkecil ruang gerak mereka effectively. Sama juga dg hti, lantaran mau > mendirikan khalifah/syariat islam. > > Gimana caranya di wm ini mengecilkan ruang gerak ulama ahli surga seperti > hmna dan dulatif,misalnya? Ya jangan ditanggepin. Tuman! Biarkan saja pak dwi > sesekali smash hit mereka,ato pak sabri gladrahin mereka. Kalo ada orang pks > yang punya nyali tahan lama di wm ini, mereka lebih bermanfaat diajak > diskusi, nggak buang waktu. > > Salam > > Mia > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss...! > > -----Original Message----- > > From: Abdul Muiz <mui...@yahoo.com> > > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Date: Mon, 28 Jun 2010 11:00:05 > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> > > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Subject: Re: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re: > [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR > > maka itulah harus berani mengatakan bahwa konsep dan metode yang diambil FPI > mensweeping, main gebuk dan membubarkan suatu pertemuan adalah tidak ihsan. > Menjadi muhsinin bukan berarti menjadi preman kan ?? > > Wassalam > > Abdul Mu'iz > > --- Pada Sen, 28/6/10, al...@yahoo.com <al...@yahoo.com> menulis: > > Dari: al...@yahoo.com <al...@yahoo.com> > > Judul: Re: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re: > [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Tanggal: Senin, 28 Juni, 2010, 6:42 AM > > > > Lha..diskusinya mundur.amar nahi saja nggak ada apalagi rahmatan lil > alamin.jauh amat. > > Emangnya ada elemen amar nahi rahmatan lil alamin dalam kiprah2 fpi dan hti? > Kalo pks bisa digolongkan di situ, blum tentu berhasil tapi itulah proses > transformasi. > > Seperti yg disiratkan mba mei, fpi itu premanisme akar rumput.jangan dikira > orang kelas bawah yang termarjinalkan nggak punya ego dalam arti negatif.asal > usul pembentukan fpi itu kan dari perebutan kekuasaan militer,elit penguasa > negeri kita ini yang mengandalkan premanism. > > Ngurusin preman itu jelas strateginya, kurangi ruang gerak mereka sehubungan > dg kekerasan seperti itu,bukannya diajak diskusi amar nahi. Kalau dengan > pengikutnya yang emang ikut2an,tunjukkan empati kita. Empati artinya memahami > situasi mereka,dan memberikan solusi/kesempatan, tapi bukannya menyetujui > konsep dan metode mereka ttg amar nahi. > > Salam > > Mia > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss...! > > -----Original Message----- > > From: Abdul Muiz <mui...@yahoo.com> > > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Date: Sun, 27 Jun 2010 04:32:34 > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> > > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Subject: Bls: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re: > [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR > > secara umum saya setuju tiga ide tiga kelompok yang disampaikan Abah HMNA, > namun dari segi implementasi saya punya catatan : > > 1) saya yakin FPI adalah elemen islam juga yang sadar betul makna rahmatan > lil 'alamin, terjadi kegalauan yang amat sangat terhadap fenomena kemaksiatan > yang merajalela di depan mata, betul bahwa qur'an dan hadits telah memberikan > inspirasi bagi FPI untuk meresponse kemaksiatan yang merisaukan. Hadits > misalnya yang paling sering dipakai sandaran adalah,"jika kamu melihat > kemungkaran, hendaknya kau ubah dengan tangan, kalau tidak sanggup ubahlah > dengan lisan, kalau tidak sanggup juga dengan hati, yang demikian itu adalah > iman yang paling rendah". Alangkah indahnya kalau hadits ini di singkronkan > dengan firman Allah dalam qur'an, bahwa berdakwah itu hendaknya dengan > bilhikmah wal mauidhzotil hasanah. Mustahil hikmah diraih melalui aksi main > hakim sendiri meskipun dibungkus dengan nilai agama plus jubah ala timteng. > Tetap saja akan menghasilkan citra buruk bahwa islam biadap, islam pro hukum > rimba padahal hanya diwakili satu komponen saja, tetapi akan kebal > > kritikan karena terbuai janji dari langit bahwa resiko buruk di dunia akan > dibalas syurga dan bidadari jelita. Padahal Allah mencintai orang yang > berbuat ihsan, apakah konsep muhsinin di mata FPI itu berbeda ?? Wallahu > a'lam. > > 2) Cinta kasih itu mirip dengan hukum gravitasi ada proses tarik menarik. > Terjadi interaksi antara subyek dan obyek. Subyek yang mencintai obyek, > cenderung akan menarik sang obyek untuk masuk dalam magnit yang dipancarkan > sang subyek. Begitu juga dengan sikap kebencian (termasuk kebencian pada > perilaku atau pelaku kemaksiatan) akan memaksa sang obyek yang dibenci itu > masuk ke dalam magnit sang subyek. Mungkin karena magnitnya sudah pecah maka > terjadi gaya tolak menolak, saling menjauh dan saling resisten. > > Wassalam > > Abdul Mu'iz > > --- Pada Sab, 26/6/10, H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id> > menulis: > > Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id> > > Judul: Pembagian kerja di antara tiga kelompok <= Re: [wanita-muslimah] FPI > Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX DPR > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Tanggal: Sabtu, 26 Juni, 2010, 10:42 PM > > > > Pembagian kerja di antara tiga kelompok > > Firman Allah: > > Waltakun minkum ummatun yad'uwna ila l-khayri waya'muruwna bi l-ma'ru-fi wa > yanhawna 'ani l-munkar wa ulaaika humu l-muflihuwn (S. Ali 'Imraan 3:104), > artinya: > > -- Mestilah ada di antara kamu kelompok yang menghimbau kepada nilai-nilai > kebajikan dan memerintahkan berbuat baik dan mencegah kemungkaran, serta > mereka itulah orang-orang yang menang (3:104). > > Waltakun, di dalamnya ada lam al-amar, lam yang menyatakan perintah, jadi > Allah memerintahkan mesti ada tiga kelompok, yaitu organisasi yang > menghimbau, organisasi yang memerintahkan dan organisasi yang mencegah. > Organisasi yang menghimbau seperti MUI, Muhammadiyah, NU, dll. organisasi > yang beroperasi di bidang da'wah kultural dan organisasi yang beroperasi di > bidang da'wah politik / struktural, yaitu birokrasi yang memerintah dengan > peraturan perundang-undangan yang ditimba dari Nilai Mutlak Nash (Al-Quran > dan Hadits Shahih), serta pranata hukum (polisi, jaksa, hakim) yang mencegah > kejahatan. Membuat peraturan perundang-undangan sebagai mekanisme "law > enforcement" adalah suatu keputusan politik. Itulah sebabnya dikatakan > pendekatan da'wah politik / struktural, karena membuat mekanisme peraturan > perundangan-undangan adalah suatu keputusan politik, sehingga pendekatan > struktural tidak dapat dipisahkan dari perjuangan politik. Partai Politik yang > > memperjuangkan "law enforcement" yaitu undang-undang yang ditimba dari Nash, > bagi yang kurang faham ditanggapi dengan "memperalat agama untuk kepentingan > politik", atau oleh Islam Liberal distigmatisasi sebagai "Islam Politik". > > Beberapa kemungkaran (pelacuran, perjudian, seks bebas berupa perzinaan > dengan sejenis maupun dengan lawan jenis) yang tidak dibuatkan peraturan > perundang-undangan yang ditimba dari Nash, menyebabkan ada kelompok yang > menjadi "polisi jalanan" yang menjadi pressure group terkadang terjadi > bentrok dengan polisi, seperti FPI, atau yang membantu polisi, seperti Forum > Bersama (Forbes) di Sulawesi Selatan.(*) > > Alhasil, agar Syari'at Islam menjadi Rahmatan lil'a-lamin, haruslah tegak di > atas tiga kaki: > > Kaki yang pertama, masyarakat yang sadar akan Nilai Mutlak Al Furqan, kaki > yang kedua, peraturan perundang-undangan yang ditimba dari Syari'at Islam, > serta kaki yang ketiga, pranata hukum yang bersih dari KKN. Maka bertemulah > di sini da'wah kultural (kaki yang pertama) dan da'wah politik / struktural > (kaki kedua dan ketiga). Maka hasilnya adalah seperti penutup ayat [3:104], > ulaaika humu l-muflihuwn, mereka itulah orang-orang yang menang, yang > outputnya: Syari'at Islam membawa Rahmatan li l-'aalamiyn. > > --------------------- > > (*) > > Vide Laporan Khusus - Tempo 15 Desember 2002, antara lain seperti berikut: > "Tapi ada juga yang 'berat' seperti yang terjadi di Gowa dan Jeneponto, > Sulawesi Selatan. Mereka menerapkan hukum potong tangan pada pelaku kejahatan > > di kawasan tersebut." > > Sebenarnya bukan hanya di Kabupaten Gowa dan Je'neponto saja, tetapi sampai > ke Bulukkumba, Bantaeng dan Bone bersinergi memerangi kejahatan dengan > pranata hukum yang dalam hal ini kepolisian. Organisasi masyarakat dalam > da'wah nahi mungkar membentuk organisasi dalam wujud Forum Bersama (Forbes), > yang tokoh-tokohnya dari anggota KPPSI . Polisi menjadi kewalahan dalam > memproses secara hukum karena tidak ada yang berani menjadi saksi. Sejak > Forbes bergerak membantu polisi, sudah tidak ada lagi perampok ternak yang > ganas, yang tidak segan membunuh korbannya, yang sangat meresahkan dan > ditakuti penduduk. Perampok ternak yang tertangkap tangan "dimassa" dengan > dipotong tangannya atau dibunuh kalau melawan dalam pengepungan. Dalam hal > "dimassa" ini para pelaku yang memassa itu tidak "diketahui" sehingga > perbuatan para eksekutor yang "melanggat hukum positif" itu tidak bisa > diproses secara hukum. Sayang sekali, setelah pergantian Kapolda saling > pengertian > > antara Forbes dengan Polisi sudah tidak berlanjut. Namun kegiatan Forbes > sekali-sekali menggigit, menampakkan giginya. Pernah almarhumah isteri saya > tatkala pulang berdawah dari pedalaman menjumpai di daerah Je'neponto > kerumunan orang di pinggir jalan. "Ada apa itu?" tanya supir. "Anu katte, > paellaq mate nimassa," (Anu mas, perampok ternak mati dimassa), jawab dua > tiga orang bersamaan. > > ----- Original Message ----- > > From: <al...@yahoo.com> > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> > > Sent: Saturday, June 26, 2010 17:26 > > Subject: Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX > DPR > > Nah,diskusi dg pak muiz bermanfaat sekali,kita nggak keberatan saling > membetulkan kekeliruan dalam dialektika. Amar makruf nahi munkar bukanlah > dulisme. Ketika kita mengedepankan salah satu, berarti juga mengikutkan yang > lain,menampilkan nahi munkar berarti juga amar makruf. Dalam tindakan fpi yg > menjarah atau hti yg anti demokrasi,nggak ada nilai itu. > > (Ada tesis anggota wm ttg dialektika kekerasan fundamentalisme ini,saya > harapkan suatu waktu dijadikan buku, utk luruskan persepsi kita ttg > komunikasi simbolik bahasa) > > Aparat polisi yg lebih cepet menangkap kasus video ketimbang tangkepin preman > fpi,misalnya, makin mengaburkan nilai amar nahi itu. Kalo terus begini > pembodohan ummat islam makin sistemik. > > Salam > > Mia > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung > Teruuusss...! > > -----Original Message----- > > From: Abdul Muiz <mui...@yahoo.com> > > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Date: Sat, 26 Jun 2010 17:02:01 > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> > > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > Subject: Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX > DPR > > Tentu saja aksi FPI CS membubarkan aparatur negara (anggota Komisi DPR RI) > adalah bermasalah, FPI menuduh bahwa acara pengobatan gratis sebagai kedok > untuk temu kangen dengan generasi PKI, tuduhan tanpa bukti justru bisa > berbalik pada FPI bahwa aksi FPI adalah pemuasan syahwat berkedok nahi > mungkar. Tentu saja umat islam yang jujur tidak setuju prinsip amar makruf > nahi mungkar menjadi alat pembungkus demi pembenaran aksi melanggar HAM. > > Wassalam > > Abdul Mu'iz > > --- Pada Sab, 26/6/10, al...@yahoo.com <al...@yahoo.com> menulis: > > > Dari: al...@yahoo.com <al...@yahoo.com> > > > Judul: Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX > > DPR > > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > Tanggal: Sabtu, 26 Juni, 2010, 3:22 PM > > > Hikmah ajarnya yaitu amar makruf nahi > > > munkar adalah rencana aksi yg seimbang,gitu kan? Lalu pada > > > prakteknya melabrak minoritas,menjarah orang > > > seminar,melarang orang beribadah - memukuli orang demo,itu > > > bukan aksi nahi munkar apalagi amar makruf? Emangnya ada > > > kandungan hikmah ajar tradisi nabi dalam aksi2 > > > kayak gitu? > > > > > > Di sinilah test utk kita muslim cinta damai , dimana > > > keberpihakan kita? Sikap ini mempengaruhi keputusan,aksi > > > kita yg akhirnya terkumpul jadi nilai yg kita wariskan pada > > > generasi mendatang. Maksudku, implikasi dari keberpihakan > > > kita besar sekali. > > > > > > Salam > > > Mia > > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, > > > Nyambung Teruuusss...! > > > > > > -----Original Message----- > > > From: Abdul Muiz <mui...@yahoo.com> > > > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > Date: Sat, 26 Jun 2010 11:18:37 > > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> > > > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi > > > Kesehatan Komisi IX DPR > > > > > > FPI dan HTI itu lebih mengedepankan nahi mungkar, sehingga > > > kesannya amar makrufnya jadi samar-samar. > > > > > > Wassalam > > > Abdul Mu'iz > > > > > > --- Pada Sab, 26/6/10, al...@yahoo.com > > > <al...@yahoo.com> > > > menulis: > > > > > > > Dari: al...@yahoo.com > > > <al...@yahoo.com> > > > > Judul: Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan Sosialisasi > > > Kesehatan Komisi IX DPR > > > > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > > Tanggal: Sabtu, 26 Juni, 2010, 9:04 AM > > > > Kalo fpi,hti,hmna dkk nggak sadar > > > > sendiri maka orang lain akan menyadarkan > > > mereka.membuat > > > > arcon jadi rindu suharto :-( Caranya ruang mereka > > > mesti > > > > diperkecil, bukan malah dilebarin atau disejajarkan. > > > Yg > > > > mengganggu ketertiban umum ditangkepin semua ketika > > > mereka > > > > berulah,biang2nya dipenjara lebih lama ato dikucilin > > > secara > > > > sosial. Pengikutnya dibimbing disadarkan.saya nggak > > > pernah > > > > capek berdakwah di kalangan pks hti kapan saja > > > sempet:-) > > > > Saya berceramah karena rasa sayang kpd mereka. Kalo > > > lagi > > > > kesel mendingan diam dulu. > > > > Sayap muhammadiyah nu yg moderat mesti jadi sparring > > > > partner mereka, jangan malah apologis. Kurasa lsm/ngo > > > utk > > > > capacity building jamaah sesat ini mesti didirikan > > > karena > > > > ngo punya strategi inovatif utk ini. Warna islam yg > > > > diajarkan adalah warna kemanusiaan dg konteks > > > indonesia ke > > > > masa depan, bukan arab abad 6. > > > > Gimana temans? Setuju? > > > > Salam > > > > Mia > > > > > > > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus > > > XL, > > > > Nyambung Teruuusss...! > > > > > > > > -----Original Message----- > > > > From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <ary.setij...@gmail.com> > > > > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > > Date: Fri, 25 Jun 2010 11:33:54 > > > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> > > > > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan > > > Sosialisasi > > > > Kesehatan Komisi IX DPR > > > > > > > > Mbak Mia, > > > > > > > > In their universe, mereka kan merasa jadi subyek yang > > > > beraksi. > > > > Orang lain kan kerak neraka, pastinya takut dah sama > > > > mereka.... > > > > > > > > Apa mereka merasa jadi "tools" dari suatu Subyek lain > > > dalam > > > > kaitannya sama > > > > mediasi ke Obyek tertentu (activity theory, sekalian > > > pake > > > > teori buatan orang > > > > Sovyet :-D)? Kayaknya gak... :-( > > > > Dan kayaknya juga, gak ada mekanisme perbaikan diri > > > yang > > > > memugkinkan mereka > > > > sadar itu. > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > ----- Original Message ----- > > > > From: <al...@yahoo.com> > > > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> > > > > Sent: Saturday, June 26, 2010 8:32 AM > > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan > > > Sosialisasi > > > > Kesehatan Komisi IX > > > > DPR > > > > > > > > > > > > > Arcon grombolan fpi dan sejenisnya ini makin > > > > merajalela saja.bagian dari > > > > > premanism akar rumput dg warna > > > fundamentalis.menurutmu > > > > sikap kita > > > > > memelihara fpi ini bagian dari taktis manajemen > > > preman > > > > ato karena kita > > > > > takut? > > > > > Salam > > > > > Mia > > > > > > > > > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal > > > Bagus > > > > XL, Nyambung > > > > > Teruuusss...! > > > > > > > > > > -----Original Message----- > > > > > From: Ari Condro <masar...@gmail.com> > > > > > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > > > Date: Fri, 25 Jun 2010 07:52:14 > > > > > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com> > > > > > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > > > Subject: Re: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan > > > > Sosialisasi Kesehatan Komisi > > > > > IX > > > > > DPR > > > > > > > > > > 1. acaranya jelas sosialisasi masalah kesehatan, > > > bukan > > > > inisiasi ideologi > > > > > pki. (lain kali kalo ada yg bikin inisiasi > > > > ideologi islam yg berbau makar > > > > > pada pemerintah kayak bikin bikin kerajaan islam > > > ala > > > > khilafah gue bisa > > > > > doenk > > > > > bubarin secara sepihak, palagi yg bau baunya > > > ngedukung > > > > terorisme) > > > > > > > > > > 2. yg membuat acara anggota DPR dan bukan dalam > > > rangka > > > > penyebaran > > > > > komunisme > > > > > > > > > > 3. forum banyuwangi cinta damai dan fpi gak > > > punya > > > > wewenang ngebubarin > > > > > acara > > > > > secara sepihak. > > > > > > > > > > > > > > > salam, > > > > > Ari > > > > > > > > > > > > > > > 2010/6/25 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id> > > > > > > > > > >> > > > > >> > > > > >> Pantulan: > > > > >> Ada sebuah kejadian tentang kasus seorang > > > pencuri > > > > yang sempat ketahuan > > > > >> dan > > > > >> melarikan diri sambil diteriaki oleh sang > > > pemilik > > > > rumah dengan ucapan: > > > > >> "PKI...", lalu pencuri ini membalas teriakan > > > > tersebut dengan: "Saya bukan > > > > >> PKI, saya pencuri". > > > > >> > > > > >> UU No.27 thn 1999 dengan tegas menyatakan > > > melarang > > > > penyebaran, > > > > >> pengembangan > > > > >> marxisme-komunisme atau bentuk perwujudan > > > lainnya > > > > (Psl.107a), serta > > > > >> menegaskan bahwa dipidana penjara 15 (lima > > > belas) > > > > tahun barang siapa yang > > > > >> mendirikan yang diketahui atau patut diduga > > > > menganut ajaran > > > > >> komunisme/marxisme-leninisme dalam segala > > > bentuk > > > > perwujudannya, barang > > > > >> siapa > > > > >> yang mengadakan hubungan dengan atau > > > memberikan > > > > bantuan kepada > > > > >> organisasi, > > > > >> baik di dalam maupun di luar negeri, yang > > > > diketahui berasaskan > > > > >> marxisme-komunisme dalam segala bentuk dan > > > > perwujudannya (Psl.107e). > > > > >> > > > > >> Salam > > > > >> HMNA > > > > >> > > > > > > > **************************************************************** > > > > >> > > > > >> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM > > > > >> > > > > >> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU > > > > >> [Kolom Tetap Harian Fajar] > > > > >> 476 Lindungilah Tunas Bangsa dari Marxisme > > > > >> > > > > >> "Pembakaran buku Franz hanya satu simbol. > > > Seluruh > > > > buku komunis harus > > > > >> dimusnahkan, sebab meracuni generasi muda," > > > ujar > > > > HM Suaib D, Ketua Umum > > > > >> Gerakan Pemuda Islam (GPI) kepada pers. GPI > > > adalah > > > > salah satu di antara > > > > >> 33 > > > > >> ormas pendukung Aliansi Anti Komunis (AAK). > > > Yang > > > > dimaksud dengan buku > > > > >> Franz > > > > >> adalah buku berjudul Pemikiran Karl Marx > > > oleh > > > > Franz Magnis Suseno. Ratna > > > > >> Srumpaet yang mewakili Aliansi untuk > > > Kemerdekaan > > > > Berpikir dan Bersuara > > > > >> (AKBB) menyahut: "Iqra, bacalah, bukan > > > bakarlah!" > > > > Hai, Ratna, jangan > > > > >> memotong ayat. Lengkapnya Firman Allah (demi > > > > keotentikan transliterasi > > > > >> huruf > > > > >> demi huruf): > > > > >> -- AQRA^ BASM RBK ALDZY KHLQ (S. AL 'ALQ, > > > 1), > > > > dibaca: Iqra' bismi > > > > >> rabbikal > > > > >> ladzi- khalaq (s. al 'alaq), artinya: > > > > >> -- Bacalah atas nama Maha Pemeliharamu Yang > > > > mencipta (96:1). > > > > >> > > > > >> Apakah masuk dalam logika sehat, para remaja > > > dan > > > > mahasiswa Muslim disuruh > > > > >> atas nama Allah Yang Maha Pemelihara Maha > > > Pencipta > > > > untuk membaca > > > > >> buku-buku > > > > >> beraliran kiri yang berlandaskan paradigma > > > > atheisme historische > > > > >> materialisme, hai Sarumpaet? Sekali lagi > > > kami > > > > ingatkan, jangan mengelabui > > > > >> para remaja dan mahasiswa Muslim dengan > > > menjual > > > > ayat secara memotong > > > > >> ayat, > > > > >> hai Sarumpaet! > > > > >> > > > > >> AAK berjanji akan menyisir dan membakar > > > buku-buku > > > > kiri pada Hari > > > > >> Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2001. Penyisiran > > > dan > > > > pembakaran itu tidak > > > > >> jadi > > > > >> dilaksanakan, bukan karena Pemerintah > > > melarang > > > > sweeping buku kiri. > > > > >> "Gertakan > > > > >> yang serius" dari AAK berhasil menciutkan > > > nyali > > > > pemilik toko buku yang > > > > >> berorientasi pada pertimbangan ekonomis. > > > Para > > > > pemilik toko buku tidak > > > > >> berani > > > > >> mengambil risiko, sehingga mengembalikan > > > buku-buku > > > > kiri kepada > > > > >> penerbitnya > > > > >> sebelum 20 Mei. > > > > >> > > > > >> *** > > > > >> Bertebarnya buku-buku marxisme pada > > > hakekatnya > > > > tidak terpisahkan dari > > > > >> gerilya politik yang dilancarkan oleh > > > komunis > > > > gaya-baru. Buku-buku aliran > > > > >> kiri itu sangat bermanfaat bagi gerakan > > > komunis > > > > gaya baru tersebut dalam > > > > >> upaya menjaring para remaja dan mahasiswa > > > Muslim > > > > untuk dibina melalui > > > > >> diskusi sehingga para remaja dan mahasiswa > > > Muslim > > > > itu tanpa sadar menjadi > > > > >> pion-pion orang-orang komunis, karena mereka > > > telah > > > > diberi suntikan > > > > >> "narkoba" > > > > >> marxisme sehingga terbius. Beberapa mahasiswa > > > saya > > > > di Fakultas Teknik UMI > > > > >> menjadi simpatisan Partai Rakyat Demokratik > > > (PRD) > > > > dari bacaan-bacaan yang > > > > >> dibacanya dan dari diskusi-diskusi yang > > > > diikutinya. Mereka menyangka > > > > >> seorang > > > > >> marxist dapat saja menjadi Muslim yang baik. > > > > Bahkan Drs H. Abdurrahman, > > > > >> seorang dosen senior IAIN, mengakatakan > > > dalam > > > > sebuah forum mubahatsah, > > > > >> bahwa > > > > >> tidak kurang dari mahasiswa-mahasiswanya > > > adalah > > > > simpatisan PRD yang > > > > >> menyangka bahwa marxisme itu sangat Islami. > > > Di > > > > Jakarta onderbouw dari PRD > > > > >> yaitu Forum Kota (Forkot) dan Front Aksi > > > Mahasiswa > > > > dan Rakyat Untuk > > > > >> Demokrasi (Famred), berbasis massa di IAIN. > > > > >> > > > > >> Cerita lama berulang kembali. Riwayatmu dulu > > > > (meminjam ungkapan Gesang > > > > >> dalam Bengawan Solo), Alimin, yang orang > > > tuanya > > > > Muslim yang baik, sejak > > > > >> umur > > > > >> 16 tahun "dicuri" dari orang tuanya dikirim > > > ke > > > > Rusia ditempa menjadi > > > > >> kader > > > > >> komunis. Pulang ke Indonesia menjadi > > > benggolan > > > > komunis yang menyusup ke > > > > >> dalam Syarikat Islamnya Allahu yarham HOS > > > > Tjokroaminoto. Riwayatmu ini > > > > >> (juga > > > > >> meminjam dari Gesang), Budiman Sudjatmiko, > > > yang > > > > orang tuanya Muslim taat > > > > >> di > > > > >> Bogor menjadi Ketua PRD dan Faisal Reza, > > > yang > > > > kemanakan Tosari Wijaya, > > > > >> menjadi Sekjen PRD, merupakan reklame yang > > > baik > > > > sekali untuk memikat para > > > > >> remaja dan mahasiswa Muslim dengan slogan > > > palsu: > > > > "Seorang marxist dapat > > > > >> saja > > > > >> menjadi Muslim yang baik, dan marxisme itu > > > sangat > > > > Islami." > > > > >> > > > > >> Agar para remaja, mahasiswa dan buruh Muslim > > > dapat > > > > menjaga diri tidak > > > > >> kena > > > > >> suntik narkoba marxisme oleh gerilya politik > > > > komunis gaya-baru, maka di > > > > >> samping PRD, Famred dan Forkot yang telah > > > > disebutkan di atas, perlu > > > > >> mengetahui pula ormas-ormas yang sejenisnya: > > > Liga > > > > Mahasiswa Untuk > > > > >> Demokrasi > > > > >> (LMUD), Komite Buruh Aksi untuk Reformasi > > > (Kobar), > > > > Front Nasional > > > > >> Perjuangan > > > > >> Buruh Indonesia (FNPBI), dan Serikat Buruh > > > > Sejahtera Indonesia (SBSI). > > > > >> Agitasi yang dilancarkan mereka berselubung > > > > ataupun bertopengkan > > > > >> memperjuangkan demokrasi, HAM dan membela > > > kaum > > > > buruh. > > > > >> > > > > >> *** > > > > >> > > > > >> UUD 1945 mengamanatkan kepada Pemerintah > > > untuk > > > > mencerdaskan kehidupan > > > > >> bangsa. Maka berkatalah Tri Agus, > > > koordinator > > > > AKBB: "Bagaimana bangsa ini > > > > >> mau cerdas kalau bukunya dibakar". Bangsa ini > > > akan > > > > tetap dapat dibuat > > > > >> cerdas > > > > >> tanpa peredaran buku-buku kiri, hai Agus. > > > Bahkan > > > > tunas bangsa harus > > > > >> dilindungi dari racun atheisme yang > > > ditebarkan > > > > oleh buku-buku kiri. UUD > > > > >> mengamanatkan kepada Pemerintah untuk > > > melindungi > > > > segenap bangsa > > > > >> Indonesia. > > > > >> Terhadap racun atheisme Tap MPRS > > > No.XXV/MPRS/1966, > > > > yang dikukuhkan oleh > > > > >> Tap > > > > >> MPR No.V/MPR/1973, mengamanatkan kepada > > > Pemerintah > > > > untuk melarang > > > > >> penyebaran > > > > >> ajaran komunisme, leninisme dan marxisme. > > > Lagi > > > > pula UU No.27 thn 1999 > > > > >> menegaskan pelanggaran terhadap larangan itu > > > > adalah tindak pidana. > > > > >> WaLlahu > > > > >> A'lamu bi Al Shawa-b. > > > > >> > > > > >> *** Makassar, 27 Mei 2001 > > > > >> [H.Muh.Nur Abdurrahman] > > > > >> > > > > >> http://waii-hmna.blogspot.com/2001/05/476-lindungilah-tunas-bangsa-dari.html > > > > > > > >> > > > > >> > > > > > > > ############################################################### > > > > >> > > > > >> > > > > >> ----- Original Message ----- > > > > >> From: "sunny" <am...@tele2.se > > > > <ambon%40tele2.se>> > > > > >> To: <Undisclosed-Recipient:;> > > > > >> Sent: Friday, June 25, 2010 07:11 > > > > >> Subject: [wanita-muslimah] FPI Bubarkan > > > > Sosialisasi Kesehatan Komisi IX > > > > >> DPR > > > > >> > > > > >> > > > > >> http://www.antaranews.com/berita/1277385567/fpi-bubarkan-sosialisasi-kesehatan-komisi-ix-dpr > > > > > > > >> > > > > >> FPI Bubarkan Sosialisasi Kesehatan Komisi IX > > > DPR > > > > >> Kamis, 24 Juni 2010 20:19 WIB | Peristiwa | > > > > Kesehatan | > > > > >> Banyuwangi (ANTARA News) - Front Pembela > > > Islam > > > > (FPI) bersama Forum > > > > >> Banyuwangi Cinta Damai dan LSM Gerak > > > membubarkan > > > > acara sosialisasi > > > > >> kesehatan > > > > >> gratis yang digelar Komisi IX DPR di salah > > > satu > > > > rumah makan di Kelurahan > > > > >> Pakis, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, > > > Kamis. > > > > >> > > > > >> "Ini ada komunitas anggota PKI (Partai > > > Komunis > > > > Indonesia). Kenapa ada di > > > > >> sini?" kata Ketua FPI Banyuwangi, Aman > > > Faturahman, > > > > kepada sejumlah > > > > >> peserta > > > > >> pertemuan yang terkejut melihat kehadiran > > > anggota > > > > FPI itu. > > > > >> > > > > >> Acara sosialisasi kesehatan gratis itu > > > dihadiri > > > > Ketua Komisi IX DPR, dr. > > > > >> Ribka Tjiptaning Proletariati dan anggota > > > Komisi > > > > IX, Rieke Dyah Ayu > > > > >> Pitaloka. > > > > >> > > > > >> Melihat suasana yang semakin memanas, > > > panitia > > > > segera mengevakuasi Ribka > > > > >> dan > > > > >> Rieke ke kantor DPC Partai Demokrasi > > > Indonesia > > > > Perjuangan (PDIP) di Jalan > > > > >> Jaksa Agung Suprapto, Banyuwangi. > > > > >> > > > > >> Menurut Ketua FPI Banyuwangi, pertemuan itu > > > > merupakan acara temu kangen > > > > >> bekas anggota PKI dan keturunannya, sehingga > > > > pertemuan tersebut harus > > > > >> dibubarkan. > > > > >> > > > > >> "Sosialisasi kesehatan gratis dari Komisi IX > > > hanya > > > > sebagai kedok. Saya > > > > >> curiga acara itu merupakan kegiatan > > > terselubung > > > > untuk menumbuhkan > > > > >> semangat > > > > >> komunisme lagi karena banyak peserta dari > > > luar > > > > Kabupaten Banyuwangi yang > > > > >> datang," kata Aman. > > > > >> > > > > >> Untuk itu, lanjut dia, FPI bersama > > > organisasi > > > > masyarakat Islam di > > > > >> Banyuwangi membubarkan acara tersebut untuk > > > > menjaga kondusivitas keamanan > > > > >> di > > > > >> kabupaten paling timur Pulau Jawa itu. > > > > >> > > > > >> "Kami mengantisipasi tumbuhnya bibit PKI > > > baru > > > > karena gerakan PKI pada > > > > >> tahun > > > > >> 1965 berawal dari Kabupaten Banyuwangi," > > > katanya > > > > menambahkan. > > > > >> > > > > >> Sementara itu, Ribka Tjiptaning mengaku > > > kecewa > > > > dengan sikap FPI yang > > > > >> membubarkan secara paksa acara sosialisasi > > > > kesehatan gratis Komisi IX > > > > >> DPR. > > > > >> Padahal, menurut dia, sosialisasi tersebut > > > sangat > > > > diperlukan oleh > > > > >> masyarakat > > > > >> di daerah. > > > > >> > > > > >> "Kami tidak melakukan temu kangen bekas > > > anggota > > > > atau keturunan PKI di > > > > >> Banyuwangi. Acara kami ini murni tugas Komisi > > > IX > > > > DPR tentang sosialisasi > > > > >> pentingnya penyediaan fasilitas kesehatan > > > gratis > > > > di daerah," katanya. > > > > >> > > > > >> Penulis buku berjudul "Aku Bangga Jadi Anak > > > PKI" > > > > itu pada 2002 mengaku > > > > >> sudah terbiasa mengalami intimidasi seperti > > > itu. > > > > >> > > > > >> "Ini menunjukkan bahwa negara kita belum > > > > demokratis sehingga orang lain > > > > >> masih berpikir awam tentang latar belakang > > > saya," > > > > katanya. > > > > >> > > > > >> Sementara itu, Rieke menambahkan, kegiatan > > > > sosialisasi kesehatan gratis > > > > >> tersebut merupakan kegiatan umum dan bisa > > > dihadiri > > > > siapa saja, termasuk > > > > >> bekas anggota atau keturunan PKI. > > > > >> > > > > >> "Saya menyayangkan sikap yang dilakukan FPI > > > karena > > > > bekas anggota atau > > > > >> keturunan PKI juga warga negara Indonesia," > > > > katanya. > > > > >> > > > > >> Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Banyuwangi, > > > > Muhammad Abas, mengatakan > > > > >> undangan yang hadir dalam kegiatan > > > sosialisasi > > > > kesehatan gratis tersebut > > > > >> berasal dari berbagai elemen, namun beberapa > > > > peserta yang hadir merupakan > > > > >> keturunan keluarga bekas anggota PKI. > > > > >> > > > > >> "Memang benar, ada beberapa peserta yang > > > keturunan > > > > keluarga bekas anggota > > > > >> PKI," kata Abas yang juga menjadi panitia > > > dalam > > > > kegiatan tersebut.(*) > > [Non-text portions of this message have been removed] > > [Non-text portions of this message have been removed] > > [Non-text portions of this message have been removed] > > [Non-text portions of this message have been removed] > > [Non-text portions of this message have been removed] > > [Non-text portions of this message have been removed] > > [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/