soal tulang rusuk, saya kok gak yakin kalau Nabi atau orang sejaman Nabi tidak tahu menahu perihal tulang rusuk paling tidak mereka pernah melihat mayat, bangkai, atau tulang belulang dan bisa mengamati soal pertulangan meskipun tidak sedetil kedokteran modern kalau tidak tahu tulang rusuk sama sekali, bagaimana mereka memberi nama tulang rusuk kan gak mungkin orang memberi nama sesuatu yang tidak mereka ketahui/kenali meskipun abstrak bentuknya (minimal tulang rusuk bisa kerasa di dada, ayo coba dipegang dadanya dan dirasakan ada gak tulang rusuk di sana? saya bukan dokter :) anyway, saya malah mengira bahwa wanita diciptakan dari tulang rusuk bagian bawah karena ada tulang rusuk melayang di bagian paling bawah, kalau ini sih memang harus dilihat pake x-ray atau pembedahan).
btw, kalau menurut pak nur, wanita/hawa itu bukan tercipta dari tulang rusuk pria/adam Adapun lengkapnya ayat yang dikemukakan H.Muhammad Ahmad itu seperti berikut: -- Ya-ayyuha nNa-su Ittaquw Rabbakumu Lladziy Khalaqakum min Nafsin Wa-hidatin wa Khalaqa minha- Zawjaha- wa Batstsa minhuma- Rija-lan Katsiyran wa Nisa-an (S.AnNisa-', 1). Hai sekalian manusia bertaqwalah kepada Maha Pengaturmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya menciptakan jodohnya dan dari pada keduanya memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak (4:1). Dalam catatan kaki no.263 terjemahan AlQuran yang dikeluarkan Departemen Agama Republik Indonesia dapat kita baca: "Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa ya'ni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan." Yang dimaksud dengan jumhur mufassirin adalah para penafsir aliran terbanyak (main stream). Lagi pula melihat ayat (4:1) kalau ditanyakan: "man hiya Nafsun Wahidah wa man huwa Zawjuhaa?", tentu tidaklah ditujukan kepada Adam, karena Adam adalah mudzakkar (gender laki-laki) padahal Nafsun Wahidah adalah muannats (gender perempuan) dan pasangannya adalah muannats, sedangkan Zawjun mudzakkar. Sehingga ini menjadi wacana pembahasan tersendiri pula. Manusia terdiri atas tiga tataran, jasmani, nafsani dan ruhani. Yang dimaksud dengan "Nafs(un)" dalam ayat (4:1) adalah tataran nafsani dari Adam, yaitu "diri" atau "jiwa" Adam. Sehingga Sitti Hawa yang diciptakan "min Nafsin Wahidatin" itu adalah majazi (metaforis). Artinya Sitti Hawa itu adalah "belahan jiwa" dari jiwa Adam. Artinya suami isteri itu seyogianya merupakan satu jiwa. jadi, maksud ayat Al Quran 4:1 itu bukan berarti hawa tercipta dari adam, tapi maksudnya siti hawa adalah "belahan jiwa" dari nabi adam, karena maksud dari ayat itu adalah metaforis. Ini menurut pak nur lho ya, dan saya sepakat dalam hal ini. salam, -- Wikan 2010/7/7 Abdul Muiz <mui...@yahoo.com> > > > > Padahal ucapan Nabi Muhammad tentang tulang rusuk paling bengkok yaitu paling > atas tsb diucapkan pada zaman pra modern, beliau juga tidak tahu seluk beluk > ilmu kedokteran modern seperti yang dipelajari mas dokter Donnie Damana. > > wassalam > Abdul Mu'iz