100708


Kejujuran dalam berdagang



Bismi l-lahi r-rahmani r-rahiem.

Dengan jumlah ummat muslim yang besar insya Allah perekonomian ummat dapat 
dikembangkan asalkan dikelola dengan baik. Dalam sejarah dapat kita ketahui 
bahwa perputaran perekonomian perdagangan Khadijah dapat berkembang dengan baik 
di tangan Muhammad al-Amien, sebelum beliau menjadi Rasulullah. Kunci 
keberhasilannya adalah kejujuran. Sejalan dengan ini sampai-sampai di masa itu 
orang lebih suka membeli susu kepada pedagang muslim ketimbang kepada pedagang 
Yahudi; termasuk pembeli yang orang Yahudi. Seperti itu pulalah yang terjadi di 
masa awal Syarikat Dagang Islam. 

Dengan kejujuran dan semangat seiman perekonomian ummat dapat dibina. Bayangkan 
jika masyarakat muslim hanya mau membeli barang untuk keperluannya dari 
pedagang atau toko muslim. Mereka membeli barang dari toko non-muslim hanya 
jika terpaksa. Apalagi jika mereka ini berbelanja seperti itu dengan niat 
membantu mengembangkan pedagang muslim; berangkat berbelanja saja sudah 
mendatangkan pahala. Di sisi lain para pedagang diingatkan akan pesan Allah SWT 
untuk berlaku jujur dalam hitungan maupun takaran. Tanpa melupakan keuntungan 
yang pantas, dengan berniat mengupayakan kemudahan dalam pemenuhan keperluan 
saudaranya sesama muslim, maka pahala dari Allah bagi mereka itu akan tercurah 
setiap kali keinginan baiknya itu muncul, apalagi jika itu dapat nyata-nyata 
dilaksanakannya.

Allah SWT beberapa kali mengingatkan pentingnya kejujuran sebagai manifestasi 
iman. Sayangnya tidak sedikit dari para pedagang melupakan hal ini, terutama 
ketika mereka berdagang dalam perhelatan acara besar (misalnya muktamar, 
jambore, seminar, jum'atan), yang pembelinya tidak akan menemuinya lagi untuk 
menuntut ketidakjujurannya. Banyak penjual barang yang memberi harga tinggi 
untuk memperoleh "keuntungan" secara berlebihan, semisal penjual cindera mata 
(sovenir), kaos, tas, kain, dan sebagainya. Bahkan ada yang sengja mengurangi 
isi kotak jualannya dengan jumlah yang kurang dari biasanya sehingga pembeli 
terkecoh, semisal penjual dodol. Mereka ini rupanya lupa bahwa meskipun pembeli 
dapat dikibuli, namun Allah Yang Maha Melihat itu mencatat langkah-langkah 
berdosanya itu, yang akan dibalas oleh Allah nantinya, di dunia ataupun juga 
dengan siksa akhirat. Seharusnyalah panitia yang menyediakan fasilitas 
penjualan lebih proaktif dengan meminta kesepakatan para pedagang untuk jujur, 
jika perlu dengan mengingatkan mereka pada firman Allah:

"...HAI KAUMKU, CUKUPLAH TAKARAN DAN TIMBANGAN DENGAN ADIL, DAN JANGANLAH KAMU 
MERUGIKAN MANUSIA TERHADAP HAK-HAK MEREKA. DAN JANGANLAH KAMU MEMBUAT KEJAHATAN 
DI MUKA BUMI DENGAN MEMBUAT KERUSAKAN." (Qur'an Surat Hud [11]: 85)

"...MAKA SEMPURNAKANLAH TAKARAN DAN TIMBANGAN JANGANLAH KAMU KURANGKAN BAGI 
MANUSIA BARANG-BARANG TAKARAN DAN   TIMBANGANNYA, DAN JANGANLAH KAMU MEMBUAT 
KERUSAKAN DI MUKA BUMI SESUDAH TUHAN MEMPERBAIKINYA. YANG DEMIKIAN ITU LEBIH 
BAIK BAGIMU JIKA BETUL-BETUL KAMU ORANG-ORANG YANG BERIMAN". (Qur'an Surat 
al-A'raf [7]: 85) 


Semoga ekonomi ummat Islam dapat tertingkatkan untuk dapat benar-benar 
menampakkan kelebihan agama Islam.


Wa l-Lahu a'lamu bi sh-shawwab 




============
SAW. = shalla 'l-Lahu 'alaihi wa sallam (Semoga shalawat Allah dan salamNya 
terlimpahkan pada Rasulullah Muhammad).

SWT. = sub-hanahu wa ta-'ala (Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi kedudukanNya).




*** Kutipan ayat-ayat dapat diperoleh dari penelusuran menggunakan software 
sederhana: "Indeks Terjemah Qur'an".

========================================





Assalamu 'alaikum wr. wb.



Semoga sedikit uraian di atas bermanfaat.

Sebarkanlah pelita hikmah ini dengan forward langsung ataupun dengan mengajak 
bergabung <JOIN>  di URL http://groups.yahoo.com/group/pelita-hikmah ataupun 
dengan cara mengirim e-mail ke pelita-hikmah-subscr...@yahoogroups.com 
Jika Anda punya ataupun ingin kajian masalah tertentu untuk pegangan hidup 
silakan hubungi saya. 

Wassalam,
dr. H.R.M. Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.
                                    e-mail: tauhi...@gmail.com

Jalan Kendangsari Lebar 48 Surabaya    INDONESIA    60292 
Telp. (031)-841-7486, 081-652-7486 





=====================
Dana aktivita/dakwah? Bergabunglah dalam http://www.asiakita.com/Pandu-HW
Untuk yang serius berbisnis, kunjungi http://www.esyariah.com/?id=tauhidhw. 




Kirim email ke