Kang, kalo ditengok sejarah. Kerajaan "Islam" Pertama di Jawa, adalah Demak. Demak sebelum resmi menjadi kerajaan disebut "Tanah Kalenggahan". Brawijaya - V, menempatkan Raden Fatah (Patah) sebagai "Bupati" Demak. Raden Patah inilah yang menjalin dan melegitimasi Dewan Wali berjumlah 9. Dewan Wali - I didirikan Tahun 1404 anggotanya : Nama/Asal
Maulana Malik Ibrahim/ Turki Maulana Ishak / Samarkand (Rusia) Maulana Ahmad Jumadil Kubra/ Mesir Maulana Muhammad al_Maghrobi/ Maroko Mulana Malik Isroil/ Turki Maulana Muhammad Ali Akbar/ Turki Maulana Hasanuddin/ Palestina Maulana Aliyuddin/ Palestina Syekh Subakir/ Persia Dewan Wali-II / 1436 Rahmat Ali Rahmatullah/ Cempa/Muangthai/Tahiland Sayid Jafas Sodiq/Palestina Syarif Hidayatullah (Menggantikan Ali Akbar) Raden Paku/Maulana Ainul Yaqin menggantikan Maulana Ishak (Putra) Raden Sahid/Sunan Kalijogo/Menggantika Syekh Subakir Raden Makdum Ibrahim/Sunan Bonang menggantikan Hasanuddin Raden Qosim/Sunan Drajat Menggantikan Aliyyudin Raden Patah/Menggantikan Jumadil Kubro Antara ke III dan Ke IV masuk Fathullah Khan/Putra Sunan Gunung Jati Raden Umar Sahid/Sunan Muria/menggantikan Sunan Kalijogo (Putranya) Syekh Siti Jenar (Duhukum Mati Karena ajarannya dianggap sesat) Sunan Tembayat/Adipati Pandan Aran ditunjuk sebagai pengganti syekh siti jenar. Ketika Majapahit Gonjang Ganjing (Sirno Ilang Kertaning Bhumi), Dewan Wali mendorong Raden Patah memproklamirkan Demak sebagai Pusat Pemerintahan Jawa, didukung Cirebon dan Banten. Tapi Raja Pasundan tidak mendukung. Raden Patah diteruskan pemerintahannya oleh Putranya Adipati Unus. Adipati Unus meninggal tanpa Ptra dilanjutkan adiknya Sultan Trenggono. Anak Sultan Trenggono dianggap bukan turunan pemegang Wahyuning Kraton. Joko Tingkir memberontak dan mengalahkan saingan Utamanya Adipati Blora Aryo Penangsang. Joko Tingkir ini tidak jelas asal usulnya, tapi dia sahabat Sunan Muria dan Murid Kalijogo. Adipati Terkuat Saat Itu, Pragolo Adipati Pati, abstain tidak memihak blora atau Pajang. Demak Jatuh, Pusat pemerintahan dipindah oleh Joko Tingkir ke Pajang dan Bergelar Sultan Hadiwijoyo, Senopati ing Ngalogo Sayiddin Panotogomo. Karena Joko tingkir mendeklarasikan sebagai Sayiddin Panotogomo, Dewan Wali difungsikan sebagai Penasihat Saja. Putra Hadiwijoyo lebih menyukai filsafat dibanding Tahta sehingga merestui Pemberontakan Mataram melawan Hadiwijoyo. Joko Tingkir yang luka hatinya tidak melawan dengan serius bahkan diam-diam merestui Sutawijaya menjadi Raja. Brawijaya - V diam-diam bersyahadat ketika menjelang ajal disaksikan Sunan Kalijogo yang sukses mensiarkan Islam di kalangan Bangsawan Majapahit. Bangsawan Hindu dengan sdm tingkat Tinggi dan kekuatan militer utuh menyebrang ke Bali. Atas Saran Kalijogo Demak tidak perlu menyerang bali (diperkirakan akan kalah perang) Deklarasi Raden Patah didukung : Tuban, Lasem, Semarang, Pekalongan, Cirebon, Banten. Tapi banten dan Cirebon lebih bersifat sekutu. Tuban Lasem Semarang Pekalongan menyatakan tunduk dibawah Demak tapi tidak membayar upeti, semacam adipati otonom. yang menolak keras adalah Bupati Madiun (Pusat Agama Budha). Madiun Jatuh dengan peperangan di masa Sutawijaya (Mataram). demikian sekilas info salam ./sts --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, papabonbon <masar...@...> wrote: > > kalo runtuhnya majapahit dan sriwijaya ? kok begitu mereka runtuh lantas > digantiin kerajaan kerajaan islam yah ? > > > salam, > papabonbon.wordpress.com > >