Yang gelarnya amir biasanya sering membolos :D (ingat lagu jaman SD.. Amir membolos.. kata bu guru)
:D On Jul 11, 2010, at 6:06 PM, papabonbon wrote: > yg gelarnya amir biasanya gubernur di wilayah tersebut deh. kalo sultan > biasanya di wilayah kerajaan vassal. beda pengadministrasiannya dan tentu > upetinya ... hehehe ^^ > > > > salam, > papabonbon.wordpress.com > > > 2010/7/10 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id> > >> >> >> "Waluya" wrote: >> Apakah di negara-negara Timur-Tengah dan Balkan yang jelas-jelas dikuasai >> Turki Usmani, ada penguasa lokalnya yang punya gelar Sultan? >> ############################################################# >> HMNA: >> Tidak semuanya kepala pemerintahan negara-negara yang tergabung dalam >> Kesatun Khilah Islamiyah bergelar Sulthan. Ada juga yang bergelar Amir. Dan >> sebaliknya, tidak semua kepala negara yang bergelar Sulthan mesti tergabung >> dalam Kesatuan Khilafah Islamiyah. Cirikhas umumnya yang tergabung dalam >> Kesatuan Khilafah Islamiyah, yaitu yang menyebut wilayahnya dengan Dar >> al-Islam atau Dar al-Salam. Sebagai contoh di era Kesatuan Khilafah >> Islamiyah Baghdad, kepala pemerintahan Mesir adalah Sulthan Shalahuddin >> Yusuf Al Ayyubi.(*) Dan di era Kesatuan Khilafah Islamiyah Al-Khulafa >> Al-Rasyidun, negara Maghribi kepala pemerintahnya bergelar Amir. >> ----------------------- >> (*) >> Peringatan Mawlid Nabi untuk pertama kalinya dilaksanakan atas prakarsa >> Sultan Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi (memerintah tahun 570-590 H, atau >> 1174-1193 M) dari Dinasti Bani Ayyub, berasal dari suku Kurdi. Pusat >> kesultanannya berada di al-Qahirah (Kairo), Mesir, dan daerah kekuasaannya >> membentang dari Mesir sampai Suriah dan Semenanjung Arabia. >> Pada mulanya gagasan Salahuddin ditentang oleh para ulama, sebab sejak >> zaman Nabi peringatan seperti itu tidak pernah ada. Lagi pula hari raya >> resmi menurut ajaran Islam hanya 'Idulfithri dan 'Iduladhha. Akan tetapi >> Salahuddin menegaskan bahwa Peringatan Mawlid Nabi hanyalah kegiatan yang >> menyemarakkan syiar Islam, bukan perayaan yang bersifat ritual, sehingga >> tidak dapat dikategorikan bid`ah yang terlarang. Ketika Salahuddin meminta >> persetujuan dari Khalifah An-Nashir di Bagdad, ternyata khalifah setuju. >> Lengkapnya seperti berikut: >> ********************************************** >> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM >> >> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU >> [Kolom Tetap Harian Fajar] >> 773. Penggagas Peringatan Mawlid >> >> Shalahuddin menyeberangi sungai Jordania dan membuka wilayah Thibriyah >> tanpa benteng. Inilah pertempuran yang paing dahsyat di antara tujuh >> gelombang Perang Salib. Pertempuran itu dimulai hari Jum'at namun >> pertempuran kian memanas pada hari Sabtu pada tanggal 24 Rabiul Akhi 583 H - >> 4 Juli 1187 M. Kekuatan Pasukan Salib merasakan terik panas dan dahaga yang >> sangat, sementara kekuatan Mujahidin Islam mengepung mereka dengan membakar >> rumput kering yang ada sehingga membuat Pasukan Salib melengkapi penderitaan >> mereka dari serangan panasnya matahari, dahaga, api dan persenjataan serta >> serangan yang dilancarkan oleh para pemanah. Kemudian Shalahuddin >> memerintahkan pasukannya untuk bertakbir dan menyerang dengan >> sungguh-sungguh. Maka Allah anugerahkan kepada umat Islam memenangkan >> pertempuran. >> >> Disebut Perang Salib karena para prajurit Kristen yang terlibat dalam >> peperangan itu mengenakan kalung bergantung salib dan pakaian mereka >> berterakan salib. peperangan ini melibatkan bangsa-bangsa gabungan berbagai >> negeri di Eropa; Perancis, Jerman, Inggris, dan Byzantium. Pencetus Perang >> Salib adalah Paus Urbanus II, yang memenuhi ajakan dan seruan Kaisar Alexius >> Comenent dari Konstantinopel kepada Paus Urbanus II agar segera menyerang >> negeri-negeri Islam di bawah dawlah Khilafah Islamiyah, karena kerajaan >> Byzantium merasa terancam oleh Khilafah Islamiyah. Siapa menabur angin >> potensial menuai badai. Menurut fakta sejarah, "it was the Byzantium first >> killed the prophet's messenger and attacked Muslims first in the battle of >> Mu'tah and Tabuk. Both places are in Arab. Not in Byzantium. (Itu dia >> Byzantium yang mula-mula membunuh utusan Nabi SAW dan mula-mula menyerang >> ummat Islam dalam perang Mu'tah dan Tabuk. Kedua tempat itu ada di Arab. >> Tidak di Byzantium). Byzantium dan Parsi membentuk aliansi-aliansi dgn suku >> arab yang pagan, dan mereka menyerang arab Badui yg beraliansi dengan >> Khilafah Islamiyah diperbatasan. Khilafah Islamiyah membela aliansi-aliansi >> Arab Badui di perbatasan yang diserang Romawi dan Parsi tersebut, hingga >> akhirnya pecah perang terbuka Khilafah Islamiyah versus Byzantium dan Parsi. >> Perang berlarutan dari abad 7 - 8 M, hingga Khilafah Islamiyah yg berperang >> melawan dua raksasa pada waktu itu mampu mencapai daerah-daerah Byzantium >> dan Parsi. Setelah Muslim masuk ke daerah kerajaan lawan tsb maka penduduk >> asli (seperti Mesir dan penduduk negeri-negeri Afrika Utara hingga Maghribi) >> yang dijajah Byzantium menjadi aliansi baru dengan Khilafah Islamiyah. >> Inilah latar belakang mengapa kerajaan Byzantium merasa terancam oleh >> Khilafah Islamiyah. >> >> Genderang Perang Salib ditabuh pada 15 Agustus 1096 M. oleh Paus Urbanus >> yang memberangkatkan pasukan Salib Pionir yang berjumlah 300 ribu prajurit >> dengan semboyan "Begitulah kehendak Tuhan". Dalam catatan sejarah, terdapat >> tujuh gelombang serangan Perang Salib. Pada tahun 1099 laskar Eropa merebut >> Yerusalem dan mengubah Masjid al-Aqsa menjadi gereja!(*) Umat Islam saat itu >> kehilangan semangat perjuangan. Rukun Islam yang lima masih tetap >> dilaksanakan oleh ummat Islam, akan tetapi semangat untuk mempertahankan >> diri sudah pudar. >> >> *** >> >> Peringatan Mawlid Nabi untuk pertama kalinya dilaksanakan atas prakarsa >> Sultan Shalahuddin Yusuf al-Ayyubi (memerintah tahun 570-590 H, atau >> 1174-1193 M) dari Dinasti Bani Ayyub, berasal dari suku Kurdi. Pusat >> kesultanannya berada di al-Qahirah (Kairo), Mesir, dan daerah kekuasaannya >> membentang dari Mesir sampai Suriah dan Semenanjung Arabia. >> >> Menurut Salahuddin, semangat juang umat Islam harus dihidupkan kembali >> dengan cara mempertebal kecintaan ummat kepada Nabi SAW. Sebenarnya hal itu >> bukan gagasan murni Salahuddin, melainkan usul dari iparnya, Muzaffaruddin >> Gekburi, yang menjadi atabeg (semacam bupati) di Irbil, Suriah Utara. Pada >> mulanya gagasan Salahuddin ditentang oleh para ulama, sebab sejak zaman Nabi >> peringatan seperti itu tidak pernah ada. Lagi pula hari raya resmi menurut >> ajaran Islam hanya 'Idulfithri dan 'Iduladhha. Akan tetapi Salahuddin >> menegaskan bahwa Peringatan Mawlid Nabi hanyalah kegiatan yang menyemarakkan >> syiar Islam, bukan perayaan yang bersifat ritual, sehingga tidak dapat >> dikategorikan bid`ah yang terlarang. Ketika Salahuddin meminta persetujuan >> dari Khalifah An-Nashir di Bagdad, ternyata khalifah setuju. Maka pada >> ibadah haji bulan Zulhijjah 579 H/1183 M, Sultan Shalahuddin sebagai >> penguasa Haramain (dua tanah suci Makkah dan Madinah) mengeluarkan instruksi >> kepada seluruh jama'ah haji, agar jika kembali ke kampung halaman >> masing-masing segera mensosialisasikan Mawlid Nabi kepada masyarakat Islam >> di mana saja berada dengan berbagai kegiatan yang membangkitkan semangat >> ummat Islam. >> >> Salah satu kegiatan yang diadakan oleh Sultan Salahuddin pada Peringatan >> Mawlid Nabi yang pertama kali tahun 580 H/1184 M adalah menyelenggarakan >> sayembara penulisan riwayat Nabi dengan bahasa yang seindah mungkin. Seluruh >> ulama dan sastrawan diundang untuk mengikuti kompetisi tersebut. Pemenang >> yang menjadi juara pertama adalah Syaikh Ja`far al-Barzinji. Karyanya yang >> dikenal sebagai Kitab Barzanji (zi dari negeri asal Ja'far berubah menjadi >> za dalam nama judul karyanya), yang sampai sekarang sering dibaca masyarakat >> di kampung-kampung pada Peringatan Mawlid nabi. >> >> Ternyata Peringatan Mawlid nabi yang diselenggarakan Sultan Salahuddin itu >> membuahkan hasil yang positif. Semangat umat Islam menghadapi Perang Salib >> bergelora kembali. Salahuddin berhasil menghimpun kekuatan, sehingga >> membuahkan Pertempuran Thibriyah seperti yang disebutkan di atas, yang >> membuka jalan untuk merebut kembali Yerusalem pada tahun itu juga (1187) dan >> Masjid al-Aqsa kembali menjadi masjid hingga sampai hari ini. >> >> Kiranya Peringatan Mawlid dewasa ini diarahkan pada membangkitkan semangat >> ummat Islam dalam menegakkan Syari'at Islam secara kultural dan struktural. >> -- TSM J'ALNK 'ALY SYRY'AT MN ALAMR FATB'AHA WLA TTB'A AHWA^ ALDZYN LA >> Y'ALMWN (S. ALJATSYT, 45:18), dibaca: >> -- tsumma ja'alna-ka 'ala- syari-'atim minal amri fattabi'ha- wala- >> tattabi' ahwa-al ladzi-na la- ya'lamu-n, artinya: >> -- Kemudian Kami jadikan engkau (hai Muhammad) atas syari'at di antara >> urusan, maka ikutilah syari'at itu dan janganlah engkau turut hawa-nafsu >> orang-orang yang tidak berilmu. >> WaLlahu a'lamu bisshawab. >> ------------------------- >> (*) >> Gustave Le Bon, seorang Orientalis, menulis seperti berikut: "Ketika >> tentara salib berhasil mengalahkan pasukan Muslim, mereka memenggal semua >> kepala yang terluka dalam medan tempur. Kemudian mayatnya diikat pada pelana >> kudanya, selanjutnya diseret ke tempat pembuangan mayat di seputar kota >> (Antiokia) itu." >> Kebrutalan pasukan Salib menurut Gustave Le Bon, dilukiskan olehnya: Saat >> pasukan Salib memasuki kota Jerusalem (7 Juni 1099 M/493 H), mereka merusak >> semua bangunan Islam dan merampas harta benda kaum Muslim. Dalam setiap >> penyerbuannya, mereka bersikap ganas. Tidak membedakan antara pasukan lawan >> dan rakyat sipil. Akibat-nya seluruh lapisan masyarakat mereka bantai. >> Inilah tindakan penyembelihan dan pembantaian terbesar yang kebiadabannya >> tiada tara dalam sejarah. Di setiap pelosok Kota Suci itu banyak kepala, >> tangan, dan kaki manusia yang berserakan serta jasad kaum Muslim yang >> bergelimpangan di sepan-jang jalan hasil 'pesta-darah' mereka selama >> sepekan, lebih dari 70.000 orang yang dibantai. Bahkan Godfrey (pimpinan >> pasukan Salib saat itu) mengirimkan kabar kemenangannya dengan menyatakan >> bahwa kuda-kudanya harus mengarungi lautan darah orang-orang Timur. >> >> *** Makassar, 8 April 2007 >> [H.Muh.Nur Abdurrahman] >> http://waii-hmna.blogspot.com/2007/04/773-penggagas-peringatan-mawlid.html >> >> >> ###################################################################################### >> >> ----- Original Message ----- >> From: "Waluya" <wal...@plasa.com <waluya%40plasa.com>> >> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>> >> Sent: Saturday, July 10, 2010 21:55 >> Subject: Khilafah dan Khalifah <=Re: Trik-trik Penyusupan Neo-Marxisme <= >> Re: mesttinya ranggas <= Re: [wanita-muslimah] FPI Akan Bongkar Patung Naga >> di Kota >> >>> Mungkin tidak se-ekstrim gitu Pak KM. Biasanya sang penguasa (apalagi >> penguasa absolut) perlu legimitasi dari yang "suci-suci". Karena Banten dan >> Mataram adalah kesultanan Islam, jelas yang "suci-suci" itu ada di Mekkah, >> Graaf menyebutnya Ulama Besar Mekkah, bukan penguasa Khilafah Turki Usmani. >> Tetapi bukan berarti para penguasa ini bagian dari suatu imperium, mereka >> adalah penguasa-penguasa independen. >>> >>> Klaim bahwa kerajaan2 Islam di Nusantara bagian dari Imperium Turki >> Ustmani, saya meragukannya. Alasannya sederhana saja, kenapa kalau cuman >> "negara bagian", gelarnya harus SULTAN? Ini yang tidak dijelaskan oleh Bapak >> Doctor Sallehuddin Ibrahim (juga Pak HMNA). Apakah di negara-negara >> Timur-Tengah dan Balkan yang jelas-jelas dikuasai Turki Usmani, ada penguasa >> lokalnya yang punya gelar Sultan? >>> >>> Ada yang bisa memberi informasi? >>> >>> Salam, >>> WALUYA >>> >>> >>> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>, >> "kmj...@..." <kmj...@...> wrote: >>>> >>>> Walah untuk gelar sultan saja minta dikukuhkan oleh raja >>>> lain. Betapa besar rasa rendah diri (inferiority complex) >>>> bangsa ini dari sejak jaman dulu. Pantas mudah dijajah, dan >>>> sekarang bahkan menginginkan dijajah lagi. >>>> KM >>>> >>>> ----Original Message---- >>>> From: wal...@... >>>> Date: 10/07/2010 18:18 >>>> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >>> >>>> Subj: Khilafah dan Khalifah <=Re: Trik-trik Penyusupan Neo- >>>> Marxisme <= Re: mesttinya ranggas <= Re: [wanita-muslimah] >>>> FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota >>>> >>>>> "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrahman@> wrote: >>>>> ********************************************* >>>>> KHILAFAH ISLAMIYAH DAN ALAM MELAYU >>>>> "SEJARAH YANG DISEMBUNYIKAN" >>>>> >>>>> Dr. Sallehuddin Ibrahim >>>>> Ikatan Intelektual Nusantara, [IKIN] >>>>> ===cut==== >>>>> Banyak institusi politik melayu di Nusantara >>>> mendapatkan >>>>> gelaran sultan dari pemerintah tertentu di Timur Tengah. >>>> Pada tahun > 1048H/1638 M, pemimpin Banten, Abd al- >>>> Qodir (berkuasa >>>>> 1037-1063H/1626-1651) dianugerahkan gelaran sultan oleh >>>> Syarif >>>>> Mekah sebagai hasil dari misi khusus yang dikirim >>>> olehnya untuk >>>>> tujuan itu ke Tanah Suci. >>>>> ====cut==== >>>> >>>> Dalam buku "Puncak Kekuasaan Mataram, Politik Ekspansi >>>> Sultan Agung", karangan Dr. H.J. Graaf, KITLV-Geafiti Pers, >>>> memang disebutkan bahwa pada taun 1638M, Pangeran Banten >>>> menerima "nama SULTAN dan sebuah bendera yang dikirim >>>> kepadanya oleh ulama besar dari Mekah". Tapi rupanya ini >>>> menimbulkan "iri hati" yang besar pada Raja Mataram yang >>>> menginginkan hal yang serupa. Diesbutkan dalam buku itu >>>> gelar sultan buat pangeran Banten itu didapat berkat jasa- >>>> jasa Inggris. >>>> >>>> Raja Mataram (Sultan Agung), mendekati orang-orang >>>> Inggris agar lewat merekalah dapat diperoleh pengangkutan >>>> ke Mekah. Bukankah Raja Banten juga memanfaatkan jasa-jasa >>>> mereka?. Di Jepara ada beberapa orang Inggris yang hampir >>>> terus menerus bertempat tinggal semanjak tahun 1618. >>>> >>>> Akhirnya ditahun 1642, Raja Mataram mengirim 18 orang Jawa >>>> terkemuka dan sejumlah uang untuk ziarah ke Mekkah atas >>>> nama Raja dengan menumpang kapal Inggris "Reformation". >>>> Ketika Kompeni (Batavia) mengetahui hal ini, kapal >>>> Reformation dicegat dan diserang di perairan Pulau Onrust >>>> pada tanggal 11 Juli 1642. Akibatna seorang Inggris >>>> terbunuh, menangkap dua ulama Jawa dan mengambil 5740 real >>>> logam, 12 urang jawa lainnya terpaksa dibunuh karena >>>> mangamuk. >>>> >>>> Dan sebagainya, silahkan saja baca bukunya, tapi yang >>>> jelas dalam buku itu tidak disebut-sebut Kekhalifahan >>>> Turki Ustmani "menolong" raja-raja Jawa ini (Banten dan >>>> Mataram) untuk berhubungan dengan tanah Suci, tapi malah >>>> memanfaatkan persaingan Inggris dan Belanda yang saling >>>> berebut pengaruh/ dagang di Nusantara .... >>>> >>>> Salam, >>>> WALUYA >> >> >> [Non-text portions of this message have been removed] >> >> >> > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > > ------------------------------------ > > ======================= > Milis Wanita Muslimah > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. > Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com > Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com > Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com > > Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links > > >