Ndak apa-apa juga si merayakan 17 agustusan dg permainan, ini lekat dengan 
ingatan masa kecil kita di kota2 apalagi di perdesaan.
Aku  inget dulu masih kecil perayaan 17 ags rasanya lebih heboh. Selalu ada 
perlombaan pidato dan naskah. Selalu ada parade dg tema2 perjuangan. Dan yg 
paling aku inget panggung sandiwara/tonil/pantun dg tema perjuangan, selalu ada 
bambu runcingnya, pake berdarah2 segala. 
Saya orang betawi, terbiasa dg story telling,tonil dan pantun masih kecil dulu 
termasuk acara rutin yang diadakan di setiap macam perayaan dari perkawinan 
sampe 17 ags.
Yang mementaskan ya kita2 sendiri, misalnya kuingat abangku dan anak tetangga 
yang selalu brantem sehari2nya, di panggung berbalas pantun dengan sengit tapi 
lucu, sampe aku ketawa berguling2 di tanah. Berpantun ini biasanya spontan 
improvisasi. Yang kalah biasanya sudah kehilangan kata2 dan harus turun 
panggung.
Waktu perkawinan anakku pake adat palang pintu, berbalas pantun dan silat.
Sekarang lokal betawi kok yang menonjol di berita  itu forum rembug yg sangar2 
malu2in aja.
Salam
Mia

Salam
Mia
-----Original Message-----
From: Asep Kambali <kang_as...@yahoo.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 17 Aug 2010 14:54:20 
To: kpsbi<komunitashisto...@yahoogroups.com>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Proklamasi bukan Hura-hura, tetapi Introspeksi!!! :-)

Dear All,

Selama perayaan Proklamasi masih sebatas pada panjat karung, balap  pinang, 
makan bakiak, dll, :P hehehe... Indonesia akan tetap seperti  ini, terpuruk dan 
selalu dilecehkan bangsa lain. Nasionalisme adalah  ketika kita berani 
mendobrak 
kebiasaan dan memaknai kemerdekaan dengan  memahami sejarah dan kebudayaan.  


Bukan berarti yg sekarang yg sudah ada tidak baik, tetapi alangkah lebih  
bijaksana jika kemerdekaan itu dimaknai sebagai sarana introspeksi.  karena 
proklamasi bukan hura2. coba, jika kita merayakannya dengan  mengadakan lomba 
baca teks proklamasi, lomba menyanyi lagu perjuangan,  role playing/bermain 
peran tokoh sejarah dan pejuang, nonton bareng  felem perjuangan, renungan 
kemerdekaan, napak tilas proklamasi, dll...  jauh lebih bangga disebut bangsa 
terdidik ketimbang bangsa yg hedonis,  bukan??? :P  


DIRGAHAYU BANGSAKU, DIRGAHAYU INDONESIAKU!!!

Terima kasih atas perhatian dan kebaikan teman2 semua. 

Salam MERDEKA!!! 


Asep Kambali 
Pendiri KHI

NB: Saksikan lengkapnya bersama saya, sore ini LIVE di TVRI, Pkl. 15.30 sd. 
16.30wib.  



KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA (KHI)
Komunitas Peduli Sejarah dan Budaya Indonesia
Phone         : (021) 3700.2345, Mobile: 0818-0807-3636
E-mail/FB  : komunitashisto...@yahoo.com 

Mailing list: http://groups.yahoo.com/group/komunitashistoria
Homepage  : http://www.komunitashistoria.org 



[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke