Sebelum melangkah terlalu jauh, sebaiknya Drs. Ali Mochtar Ngabalin, MSi
perlu menyampaikan rakyat  atau Bangsa mana saja yang sudah dia katakan
merdeka setelah menerapkan Syariah.
Maksud saya disini adalah supaya anggota milis ini (minimal) bisa mencari
tahu apakah memang bangsa yang dia tunjuk memang sudah merdeka.
Apakah Malaysia atau Singapore yang menurut pandangan awam sudah makmur
termasuk yang merdeka??????
Apakah Arab Saudi yang kaya raya dari Minyak akan tetapi diperintah secara
Monarkhi akan kita sebut syariah????

So what gitu lho !

dh

2010/8/27 Yudi Yuliyadi <y...@geoindo.com>

>
>
>
>
> Indonesia Merdeka Hanya dengan Syariah dan Khilafah
>
> Subhanallah! Satu persatu politisi mulai sadar bahwa sebenarnya negeri ini
> masih dalam penjajahan asing, Drs Ali Mochtar Ngabalin, MSi, salah satunya.
> Ia bukan saja sadar tetapi memahami juga solusi yang harus diambil bangsa
> ini agar benar-benar menjadi bangsa yang merdeka. Hal itu terungkap dalam
> acara Halqah Islam dan Peradaban (HIP) ke-22 yang berlangsung pada Sabtu,
> (21/8) di Wisma Antara, Jakarta.
>
> Dalam talkshow yang bertema Sebuah Refleksi 65 Tahun Indonesia Merdeka;
> Kata
> Siapa?(Mengurai Imperialisme Gaya Baru AS) itu, Ngabalin menegaskan
> bahwasepanjang tidak menerapkan syariah, Indonesia tidak akan pernah
> merdeka. Syariah itu tidak akan bisa tegak tanpa negara, negaranya mustilah
> khilafah, bukan negara nasionalisme yang memecah kaum Muslim lebih dari 50
> negara bangsa. Tanpa khilafah mustahil bisa merdeka.
>
> "Kita melakukan kemusrikan yang naudzubillahimindzalik bila kita terus
> menganut nasionalisme!"pekiknya dan disambut takbir sekitar 200 peserta
> yang
> hadir.Khilafahlah satu-satunya sistem pemerintahan yang dapat menjamin
> tegakknya aturan dari Allah SWT dan dapat menyelamatkan manusia di dunia
> dan
> akhirat.
>
> Penjajahan Ekonomi
>
> Selain Ngabalin, dalam acara bulanan yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia
> ini, hadir pula Peneliti Utama Bakorsurtanal Prof Dr Ing Fahmi Amhar, dan
> DPP HTI Agung Wisnu Wardana sebagai pembicara. Sedangkan sambutan
> disampaikan oleh Ketua DPP HTI Rokhmat S Labib, MEI.
>
> Dalam sambutannya Rokhmat menjelaskan penjajahan merupakan metode baku
> negara kapitalisme untuk berjaya. Penjajahan itu dilakukan baik secara
> langsung (melalui militer) maupun tidak langsung (melalui sistem).
>
> Penjajahan secara langsung terjadi di antaranya di Irak, Afghanistan dan
> Palestina. Sedangkan di sebagian besar negeri-negeri Islam bekas khilafah
> lainnya termasuk Indonesia diterapkan penjajahan secara tidak langsung
> dengan menerapkansistem kapitalisme menggantikan syariah Islam dan diikat
> oleh nasionalisme yang menggantikan akidah Islam.
>
> Fahmi Amhar menegaskan, secara ekonomi penjajahan di Indonesia masih terus
> berlangsung yang berubah adalah bentuknya saja. Dulu Belanda melalui
> perusahaan dagang VOC-nya secara langsung menjarah rempah-rempah dari
> negeri
> ini. Namun sekarang dengan sistem kapitalisme yang diterapkan, Amerika dan
> penjajah lainnya mendapatkan hasil yang lebih besar lagi dari apa yang
> didapat VOC.
>
> Menurutnya, sistem kapitalisme setidaknyatelah membuat tiga pintu yang
> membuat asing leluasa menjarah negeri yang mayoritas berpenduduk Muslim
> ini.
> Pertama, kepemilikan langsung. Contohnya, Freeport menguasai tambang emas
> di
> Papua, ExxonMobile menguasai tambang minyak di Cepu,
> dll.Perusahaan-perusahaan asing tersebut, berdasarkan sistem yang berlaku
> sekarang ini legal menguasai sumber-sumber energi yang dalam sistem
> khilafah
> sangat ditabukan, karena menurut syariah itu semua tidak boleh dikuasai
> swasta apalagi asing.
>
> Kedua, pasar modal. Perusahaannya memang menggunakan nama-nama Indonesia
> dan
> pada awalnya memang milik Indonesia kemudian sekarang modalnya dimiliki
> oleh
> asing, contohnya: Indosat, Semen Cibinong, dll. Hal itu terjadi setelah
> dilegalkan adanya perusahaan perseroan terbuka, yang lagi-lagi bertentangan
> dengan sistem syariah, yang melarang adanya jual beli saham seperti yang
> berlaku saat ini.
>
> Ketiga, surat utang negara (SUN). Negara terpaksa melakukan mengeluarkan
> SUN
> untuk menjalankan roda pemerintahan karena pemasukan dari sumber daya alam,
> energi, dan BUMN terus berkurang karena telah dikuasai oleh asing.
> Walhasil,
> sekarang negara memiliki utang melalui SUN sebesar 1800 trilyun, hampir dua
> kali lipat APBN 2009. Celakanya, lebih dari 50 persen SUN tersebut dikuasai
> oleh asing! Negara pun harus membayar plus bunganya yang jelas-jelas
> bertengan dengan syariah yang mengharamkan bunga.
>
> Efek sampingnya rakyatpun semakin sengsara karena semua energi negara
> dicurahkan untuk memenuhi keinginan asing dan mengabaikan hajat hidup
> rakyat
> banyak.
>
> Sedangkan Agung Wisnu menjelaslah kalau Indonesia ingin benar-benar
> merdeka,
> haruslah mengganti sistem jebakan penjajah ini dengan sistem khilafah yang
> menerapkan syariah Islam di dalam negeri dan melancarkan dakwah dan jihad
> ke
> luar negeri.
>
> Masyarakatlah sebenarnya yang menyangga sistem yang ada sekarang. Maka
> selama penyangga ini masih loya, sistem akan tetap kuat. Oleh karena itu
> diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk mengalihkan loyalitasnya kepada
> syariah dan khilafah. Di sinilah relevansinya dakwah yang dilakukan oleh
> Hizbut Tahrir, yang secara masif dan istiqamah melakukan pengkaderan,
> pembinaan umum, perang pemikiran, dan perjuangan politik. Hingga pada
> saatnya nanti Allah SWT mengkaruniakan khilafah rasyidah untuk yang kedua
> kalinya. Di saat itulah kaum Muslim benar-benar merdeka. Allahu Akbar!
> (mediaumat.com, 22/8/2010)
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
    wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke