Dari milis saudara

 

  


“PEMBAKARAN AL-QURAN”: 
RENCANA KEJI KAUM SALIBIS 
 


UNTUK ke sekian kalinya umat Islam diuji iman dan kesabarannya. Betapa
tidak. Di bulan Ramadhan yang berkah ini umat dihadapkan pada propaganda
busuk sekelompok kaum Kristiani (Salibis) di AS. Terry Jones, pendeta
(pastor) senior Gereja Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida,
Amerika Serikat, menyerukan ke seluruh gereja dunia dan warga Amerika untuk
terlibat memperingati Tragedi 11 September 2001 (Penghancuran Gedung Kembar
WTC) dengan menjadikannya sebagai "International Burn a Koran Day" (Hari
Membakar Alquran Internasional). Hari tersebut kemungkinan bertepatan dengan
Hari Raya Idul Fitri 1431 H. 
Sebelumnya (akhir Juli lalu), propaganda keji dan permusuhan terhadap Islam
mereka cetak dalam bentuk kaos bertuliskan "Islam is Of The Devil" (Islam
adalah Setan). Kampanye juga dilakukan melalui jejaring sosial (Facebook)
dan Youtube. Mereka menuliskan pesan kebencian dan tantangan terhadap umat
Islam di laman Facebook-nya: “On September 11th, 2010, from 6pm - 9pm, we
will burn the Koran on the property of Dove World Outreach Center in
Gainesville, FL in remembrance of the fallen victims of 9/11 and to stand
against the evil of Islam. Islam is of the devil (Pada 11 September 2010,
mulai 6:00-9:00 kita akan membakar al-Quran milik Dove World Outreach Center
di Gainesville, FL untuk mengenang korban yang jatuh 9/11 dan bersiap
melawan kejahatan Islam. Islam adalah dari setan)!" 

Ibarat gayung bersambut, seruan di atas mendapatkan respon cukup besar dari
berbagai pihak, tidak kurang dari 6,690 orang lebih menyukai pesan di
dinding facebook tersebut. Komentar yang muncul pun sangat kasar dan kental
dengan aroma kebencian. Kata-kata kotor yang kurang ajar diumbar begitu
saja, tidak hanya ungkapan yang melecehkan dan menghina al-Quran, tetapi
juga menghina Baginda Rasulullah saw. dan Allah Rabbul 'Izzati. 

Pendeta Terry Jones mengatakan, dia telah menerima tawaran dari “ekstremis
sayap kanan”, yang akan menerjunkan antara 500 sampai 2.000 anggota milisi
sipil bersenjata, untuk melindungi tempatnya (gereja) pada tanggal 11
September. Menurut pernyataan yang diterima dari Gereja Dove World Outreach
Center, pendiri organisasi bersenjata, Shannon Carson, berkata, “Kami
sepenuhnya mendukung upaya Gereja Dove World Outreach Center untuk
mengakhiri gagasan bahwa Islam adalah agama damai…Justru Islam adalah kultus
kekerasan dengan tujuan dominasi dunia.” 

Fakta juga berbicara, kecemasan melanda umat Islam di Amerika. Rasa aman
mereka sebagai warga negara di negara yang katanya menjunjung tinggi HAM
adalah omong-kosong. Umat Islam menjadi obyek tindakan rasialis oleh
mayoritas non-Muslim (Kristiani Amerika). Tak jarang ancaman pembunuhan juga
mengintai mereka setiap saat. Di Queens pada hari Rabu malam, misalnya,
seorang pria mabuk masuk masjid dan kencing di sajadah sambil berteriak
"Teroris!" Pada malam yang sama, di Fresno, California, sebuah masjid
dirusak: jendela dipecahkan dan sebuah grafiti ditinggalkan. Bunyinya,
"Tidak ada kuil untuk dewa terorisme." ( <http://republika.co.id/>
Republika.co.id, 30/8). 
Kekerasan dan teror secara mental dan fisik terhadap kaum Muslim
diperkirakan semakin meningkat menjelang Peringatan 11 September. 
  

Alasan Bodoh Terry Jones 

Pendeta Terry Jones, sebagaimana dilansir News.au, menuduh Islam dan hukum
syariah bertanggung jawab atas aksi terorisme terhadap World Trade Center di
New York pada 11 September 2001. "Islam adalah setan. Agama itu menyebabkan
jutaan orang masuk neraka; agama menipu; agama kekerasan...,” katanya saat
wawancara dengan CNN. 
Dalam situsnya, mereka mengemukakan sepuluh alasan mengapa al-Quran harus
dibakar. Di antaranya, al-Quran dianggap tidak asli, tidak mengakui Yesus
sebagai Tuhan dan mengajarkan totalitarisme kekuasaan. Islam juga dianggap
tidak sesuai dengan demokrasi, HAM, dan Barat. 
  
Penyakit Islamophobia 

Langkah Gereja Dove World Outreach Center menunjukkan betapa Islamophia
(ketakutan terhadap Islam) merebak luas di kalangan orang Amerika. Langkah
gereja itu tidak bisa dilepaskan dari rencana global untuk memojokkan Islam
setelah Serangan 11 September 2001, yang diklaim dilakukan oleh 'teroris'
Muslim. Sejak itulah Amerika melancarkan 'perang melawan terorisme' atau War
on Terrorism (WOT), dengan menjadikan Islam sebagai sasaran. Padahal Theiry
Meyssan, wartawan asal Prancis, dalam investigasinya menemukan bahwa apa
yang dikatakan oleh pemerintah Amerika dan didukung oleh media massanya
(yang 90 persennya milik Yahudi) adalah bohong besar. Ia mengungkap
temuannya dalam buku berjudul 9/11 The Big Lie America. 

Jadi, aneh dan sinting jika Pendeta Terry Jones membuat logika: WTC runtuh
dan pelakunya adalah Muslim yang terinspirasi oleh al-Quran, karenanya
al-Quran harus dibakar sebagai simbol perlawanan. Nyata sekali, ini logika
membabi buta dan mabuk. Kebencian dan permusuhan di mulut dan di dada
merekalah yang menjadikan Islam tetap dianggap sebagai agama teroris. 
Justru dunia menyaksikan bagaimana dengan semangat ”Perang Salib” George W
Bush menjadikan Amerika negara penjajah yang biadab: menghancurkan
Afganistan dan Irak, membunuh lebih dari 1,5 juta orang sipil serta
meninggalkan infrastruktur yang luluh-lantak dan derita nestapa yang belum
ada ujungnya hingga saat ini. Jelas, Amerikalah teroris sejati! 
 Kenyataan ini makin menegaskan kebenaran firman Allah SWT: 
  
`s9ur 4ÓyÌö s? y7Ytã ß qåku ø9$# wur 3 t »|Á¨Y9$# 4Ó®Lym yìÎ6®Ks? öNåktJ¯=ÏB
3 
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka (QS al-Baqarah [2]: 120). 
  
Allah SWT juga menegaskan lagi hakikat mereka itu dalam firman-Nya: 
  
w öNä3tRqä9ù't Zw$t6yz (#r ur $tB ÷L êÏYtã ô s% ÏNy t/ âä!$ Òøót7ø9$# ô`ÏB
öNÎgÏdºuqøùr& $tBur Ïÿ÷ è? öNèdâ rß ß¹ ç t9ø.r& 4 
Mereka (kaum kafir) tidak pernah berhenti (menimbulkan) kemadaratan atas
kalian. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kalian. Telah nyata kebencian
dari mulut mereka dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih
besar lagi (QS Ali Imran [3]: 118). 
  
Wahai Penguasa Muslim! 

Propaganda dan rencana busuk Pendeta Terry Jones pada 11 September 2010
serta pengikut dan pendukungnya jelas-jelas adalah pelecehan, penghinaan dan
sikap durjana terhadap Dunia Islam dengan 1,5 miliar lebih orang Muslim di
dalamnya. Hakikatnya itu adalah permusuhan mereka yang ditujukan kepada
Islam dan kaum Muslim; kepada Allah Rabbul ‘alamin dan Rasul-Nya. 
Seharusnya penguasa negeri Muslim (termasuk Indonesia), melalui diplomasi
luar negerinya bisa menekan dan menggagalkan upaya sinting tersebut.
Harusnya mereka meminta kepada pemerintah Amerika untuk menghentikan rencana
sinting tersebut, bukan malah menjadi bisu, tuli dan buta mata hatinya. Para
penguasa Muslim, termasuk di negeri ini, harusnya bersikap tegas dan keras
jika tidak ingin kejadian ini akan melahirkan akibat buruk dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Umat Islam tentu bisa merespon dengan cara
mereka sendiri di luar kendali. 

Para penguasa Muslim, termasuk di negeri ini, harusnya mencontoh para
khalifah dulu. Dulu Prancis pernah merancang pertunjukan drama yang diambil
dari hasil karya Voltaire. Isinya bertema, “Muhammad atau Kefanatikan”. Di
samping mencaci Rasulullah saw., drama tersebut menghina Zaid dan Zainab.
Ketika Sultan Abdul Hamid, Khalifah Khilafahan Utsmani saat itu, mengetahui
berita tersebut, melalui dutanya di Prancis, beliau segera mengancam
Pemerintah Prancis supaya menghentikan pementasan drama tersebut. Beliau
mengingatkan bahwa ada "tindakan politik" yang akan dihadapi Prancis jika
tetap meneruskan dan mengizinkan pementasan tersebut. Prancis akhirnya
membatalkannya. 

Tidak berhenti sampai di situ. Perkumpulan teater tersebut lalu berangkat ke
Inggris. Mereka merencanakan untuk menyelenggarakan pementasan drama itu di
Inggris. Mengetahui itu, Khalifah Abdul Hamid pun mengancam Inggris. Inggris
menolak ancaman tersebut. Alasannya, tiket sudah terjual habis dan
pembatalan drama tersebut bertentangan dengan prinsip kebebasan (freedom)
rakyatnya. Setelah mendengar sikap Inggris demikian, sang Khalifah
menyampaikan, ”Kalau begitu, saya akan mengeluarkan perintah kepada umat
Islam dengan mengatakan bahwa Inggris sedang menyerang dan menghina Rasul
kita! Saya akan mengobarkan jihad akbar!” 
Pemerintah Inggris pun ketakutan melihat keseriusan ancaman sang Khalifah.
Mereka segera melupakan sesumbarnya tentang kebebasan. Pementasan drama itu
pun akhirnya mereka batalkan juga (Lihat: Majalah al-Wa‘ie, No. 31, 2003). 

Jelas, hakikat drama di atas sama dengan hakikat berbagai penghinaan kaum
kafir Barat terhadap Islam dan umatnya saat ini; dari mulai pembuatan kartun
Nabi saw. di Denmark, pelarangan jilbab dan perusakan masjid di Eropa,
hingga rencana pembakaran al-Quran di Amerika tanggal 11 September nanti. 

Karena itu, semestinya sikap penguasa Muslim sejati dalam merespon berbagai
penghinaan itu juga sama dengan keberanian Khalifah Abdul Hamid di atas,
bukan malah diam dan bersikap pengecut. 
  
Wahai kaum Muslim! 
Penghinaan terhadap Islam dan Rasulullah saw. terus berulang. Hal serupa
akan terus terulang hingga mereka tahu bahwa kita umat Muhammad saw.
memiliki benteng. Mereka tahu, penguasa saat ini bukanlah benteng bagi umat.
Benteng itu adalah Khalifah. Karena itu, Hizbut Tahrir bersama dengan
berbagai komponen umat terus berjuang mewujudkan Khilafah. Tanpa Khilafah,
kita akan terus diinjak-injak. Padahal kita adalah umat terbaik (QS Ali
Imran [3]:110). 

Karena itu, umat Islam wajib bergerak dan menyerukan aspirasinya menuntut
penguasa untuk bersikap layaknya penguasa mereka. Jangan sampai mereka
menjadi penguasa “antek-antek” yang mengabdi dan membebek pada kepentingan
Amerika sang penjajah dengan skenario “war on terrorism”, yakni perang
melawan Islam dan kaum Muslim. Tidak cukupkah penghinaan mereka selama ini
terhadap Islam dan umatnya? Apakah umat ini akan menjawab tantangan
orang-orang kafir jika ayah-bunda, saudara dan famili mereka disembelih di
hadapan mata mereka? Tidakkah seorang Mukmin memahami bahwa tidak ada
kehinaan yang lebih hina selain dari ditimpa kemurkaan Allah SWT akibat
bisu, tuli, buta mata hati dengan bersikap diam seribu bahasa dan tidak mau
menjawab tantangan orang-orang kafir di atas? Sudah waktunya umat Islam
berbuat dan bergerak! 

Karena itu, demi kemulian Islam dan kaum Muslim, demi al-Quran dan
Rasulullah saw. dan demi keridhaan Allah SWT; penuhilah seruan-seruan para
pengemban dakwah yang mengajak untuk menegakkan kembali syariah dan Khilafah
demi mengembalikan seluruh kemuliaan itu! 
  
Ya Allah, Ya Rabb, sudah kami sampaikan. Karena itu, saksikanlah! [] 
  
  



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke