Ratusan Warnet Telah Bermigrasi

Ditangani Lima Kementerian

Jakarta, Kompas - Sebanyak 463 dari 2.458 warung internet alis
warnet yang terdata sebagai anggota Asosiasi Warung Internet
Indonesia, sejak Juni lalu telah beralih menggunakan peranti
lunak open source yang bebas digunakan tanpa membayar lisensi.
Mayoritas warnet yang bermigrasi ke open source itu berada di
Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar.

”Warnet yang beralih ke open source software (OSS) itu
sebelumnya kebanyakan memakai produk bajakan merek berlisensi.
Mereka bermigrasi agar aman dari razia yang dilakukan polisi di
beberapa daerah sejak Februari lalu,” kata Judith MS, Ketua
Presidium Asosiasi Warnet Indonesia (Awari), di Jakarta hari
Rabu (6/7).

Ia menambahkan, Awari akan terus menyosialisasikan ke berbagai
daerah tentang pentingnya penggunaan peranti lunak yang legal,
baik yang open source maupun yang berlisensi. Sosialisasi ini
akan berlangsung hingga akhir tahun ini.

”Mengembangkan dan memanfaatkan open source software merupakan
pilihan yang rasional, baik dari segi ekonomi maupun
keamanannya,” ujar Wendy Aritenang, Deputi Pendayagunaan dan
Pemasyarakatan Iptek Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi
(Menneg Ristek).

Pencanangan penggunaan OSS lewat gerakan nasional ”Indonesia Go
Open Source” (IGOS) diharapkan dapat menekan pembajakan di
Indonesia hingga nol persen. Saat ini Indonesia masih berada
pada peringkat lima kasus pembajakan terbesar di dunia.

Sejak program IGOS dideklarasikan pada 30 Juni 2004,
ditandatangani oleh lima kementerian, telah dicapai berbagai
produk inovasi OSS. Sosialisasi kemajuan program OSS itu akan
dilaksanakan Kantor Menneg Ristek lewat sebuah pameran pada 12
Juli 2005 di Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT).

Beberapa jenis aplikasi OSS yang akan dipamerkan antara lain
aplikasi desktop dan server, aplikasi yang mendukung usaha
kecil menengah (UKM)—termasuk warnet, aplikasi untuk
pendidikan, permainan, dan aplikasi untuk perusahaan seperti
sistem kepegawaian, keuangan, absensi dan sistem integrator.

Pada acara yang akan diikuti 30 peserta itu, akan diluncurkan
pula aplikasi yang diberi nama Waroeng IGOS, yang merupakan
aplikasi untuk warnet berbasis OSS. Pada acara tersebut
dilakukan semacam peluncuran Sistem Desktop Nasional IGOS.

Arsitektur IGOS

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pasifik Satelit
Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso menjelaskan bahwa pihaknya
telah mengembangkan arsitektur OSS untuk diimplementasi secara
gratis bagi pengusaha warnet. Peranti ini telah teruji
kemampuannya pada warnet-warnet yang menggunakan servis PSN di
Jawa Tengah dan Jawa Timur. Arsitektur ini dapat terinstalasi
dengan cepat dan dapat diimplementasikan pada warnet dengan
spesifikasi komputer yang relatif rendah. Namun, untuk
mempermudah implementasinya, PSN secara khusus juga telah
menyiapkan sistem konfigurasi manual yang dapat dilihat di
weside PSN pada www.psn.co.id/igos.

Arsitektur yang diperkenalkan oleh PSN ada tiga jenis, yaitu
Igos Laba-Laba, Igos Kwartet, dan Igos Berdikari. Dengan Igos
Laba-Laba, warnet dapat memiliki maksimum 12 workstation dengan
hanya satu server. Dengan teknologi ini risiko terserang virus
dan trojan horse dapat terhindari karena terminal yang
digunakan user tidak memiliki harddisk. Untuk Igos Laba-Laba,
workstation dapat menggunakan Processor Pentium 166 dengan
memori 32 Mb.

Sementara dengan Igos Kwartet, sebuah warnet dapat memiliki 4
set monitor, keyboard dan mouse dengan hanya sebuah personal
computer berbasis Linux dan dilengkapi dengan 4 buah VGA Card
dan 8 buah USB ports. Dengan Igos Kwartet, warnet dapat
melakukan penghematan biaya investasi perangkat keras, namun
pengguna dapat juga menikmati kualitas visualisasi yang bagus
dan menarik. Selain itu, perawatan workstation juga sangat
mudah karena hanya monitor, keyboard, dan mouse.

Igos Berdikari merupakan arsitektur untuk komputer tunggal
(stand alone). Pada dasarnya arsitektur ini dapat digunakan
oleh warnet-warnet yang sekarang sudah memiliki konsep satu
komputer utuh untuk workstation namun mau menggunakan peranti
lunak open source.

---
If you need an office in Surabaya you don't have to invest
on furnitures, ac etc. Use our 'virtual' office offerings,
visit http://www.datacom.co.id/profile/office.htm or email
[EMAIL PROTECTED] for enquiry that suit your needs.


Visit our website at http://www.warnet2000.net 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke