Toleransi Pendaftaran Satelit
Jakarta, Kompas - Menjelang penutupan pendaftaran satelit hari Kamis (18/5) malam, tercatat 35 pengguna satelit telah mendaftar. Demi alasan perkembangan industri satelit secara keseluruhan, pendaftaran satelit pascapenutupan masih dimungkinkan. "Barangkali akan ada toleransi, tetapi ada batas kerangka waktu tertentu. Kami tidak melihat sekadar kasusnya tetapi melihat hal yang lebih besar," kata Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo), Basuki Yusuf Iskandar, ketika dihubungi di Yogyakarta, Kamis (18/5). Basuki membantah bila toleransi yang diberikan merupakan bentuk ketidaktegasan pemerintah dalam menegakkan peraturan. Kebijakan itu salah satunya atas pertimbangan pemberian kesempatan pengguna atau operator satelit untuk berbenah. "Tujuan akhir pendaftaran bukanlah sanksi hukuman, tetapi pembinaan untuk pertama kalinya. Kami akan melihat adakah niat baik mereka. Yang jelas, mereka yang tidak mendaftar hingga penutupan kami anggap tidak ada alias ilegal," katanya. Mekanisme penjatuhan sanksi tetap akan diberikan setelah menganalisa kasus per kasus. Sanksi diberikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 13 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi yang Menggunakan Satelit. Di sana tertulis, setiap penggunaan satelit wajib memiliki izin stasiun radio (ISR), sedangkan penggunaan satelit asing di Indonesia wajib memiliki hak labuh dari Ditjen Postel. Proses administrasi terkait pajak penerimaan negara. Diakui Basuki, pemerintah belum tahu persis jumlah pengguna dan operator satelit di Indonesia. Namun, pemerintah memiliki mekanisme cek silang dan penganalisa spektrum untuk mendeteksinya. Data pendaftaran menunjukkan, setidaknya terdapat sepuluh negara asal satelit asing yang beroperasi di Indonesia, yaitu Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, China, Hongkong, Jepang, Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda. Sebagian bekerja sama dengan industri perkebunan, pertelevisian, dan telepon seluler. Dihubungi terpisah, Ketua Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) Tonda Priyanto mengaku mendukung penertiban satelit di Indonesia. (GSA) ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Everything you need is one click away. Make Yahoo! your home page now. http://us.click.yahoo.com/AHchtC/4FxNAA/yQLSAA/IHFolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> If you like this list, the moderator will be thankful if you would transfer some amounts to BCA account no. 064 100 2762. The moderator identity will be revealed. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/warnet2000/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/