Berita ini saya ulangi karena yang dikirim jam 05:00 tanggal 16 Juli 2001 kembali ke 
'folder' saya sebanyak 129 messages dengan catatan penolakan dari Postmaster MailScan 
masing-masing ! 
Memang nyebelin, dari mana sih datangnya virus KakWorm di tempatku ini ? Mau gue 
tembak sayangnya terlalu kecil kagak nampak !


Wcds kerabat dan rekan rekan,
Dari milis ini saya membaca dengan duka-cita kepergian rekan Ruli pada tanggal 7 Juli 
2001.
Teringat banyaknya kegiatan yang pernah saya alami bersama-nya. Pada tahun 1964-66, 
dalam setiap acara Yon-1 yang saya ikuti pasti ada dia, sehingga hubungan kita sangat 
akrab. Dalam banyak hal Ruli lebih rajin dari saya.
Orangnya aktif, 'reliable as a friend with good personality & behaviour'. Selanjutnya 
di bagian TP yang dekat dengan ARS kita sering bersua, tetapi mulai sekitar tahun 1968 
dengan kesibukan akademis masing-masing, sudah jarang ketemu, sampai suatu hari ....
Tahun 1996 bulan Agustus, berarti dua puluh delapan tahun kemudian ! 
Saya lagi nongkrong di Jatiluhur, ... ada info kapal 'Kancra' (nama sebuah 
'ferry-kecil' katamaran bikinan sendiri, kapasitas 30 orang) mau di-carter oleh 
Direksi POJ (singkatan dari 'Perum Otorita Jatiluhur'); ada tamu pribadi pak Muhammad 
Ulama (beliau = Dirut POJ). ... So ? 
Karena pas kosong tidak ada acara (hari biasa pengunjung sepi !), maka saya 'curious' 
pengen tahu siapa sih tamunya dan berapa orang, apalagi dirut minta saya turut 
menemani, tumben ? 
20 menit sebelum jam yang ditentukan, level 'direktur' sudah datang di dermaga kita (4 
orang), untuk menjemput dirut+tamu di dermaga Istora milik POJ, yang berjarak 10 menit 
lewat air. 
Dua orang kelihatan 'klutak-klutuk' turun ke dermaga ini untuk langsung masuk perahu. 
Saya salamin pak Ulama yang selanjutnya diperkenalkan ke tamu 'terhormatnya'. Tamunya 
kok cuma satu, saya kira rombongan gede ?
Diminta duduk semeja dengan mereka, yang selanjutnya tanya ini itu. Tamu ini sodorin 
kartu namanya dengan alamat kantor PU pusat jalan Pattimura, namanya kurang 
kuperhatikan. 
Oooh, urusan dinas nih rupanya.
Perahu berangkat keliling danau dengan santai, minuman dingin-pun keluar menambah 
kesejukan pagi hari sambil berlayar. 
Belum lama ngobrol, si 'tamu' ini kok makin banyak nanya-in 'masa-lalu', yang 
sebenarnya saya sudah banyak lupanya. Mau negur, ... siapa sih dia kok tahu banyak hal 
? Diam-diam kartu yang sudah dikantong ... saya keluarin lagi, ... dan dengan 
mengintip sebentar terbaca .... ir. parulian sidabutar ... , lho kok rasanya nama 
tengah itu kok beken yaitu ... 'Ruli', ... nama belakangnya mana tahu, ... lihat 
mukanya lagi ... benar juga ini si 'ganteng' temen gue tigapuluh taon lalu ! Banyak 
asem-garem kita pernah lalui bersama.
Sekarang saya yang nyeletuk ... bapak ini Ruli yang di Yon-1 dulu ? Mendengar jawaban 
dan senyumnya saja, sudah positip-lah indentitasnya ketahuan. Rupanya dia tahu 
sepak-terjang saya lebih dulu dari ceritanya pak Ulama, ... makanya saya harus ikut ! 
Sebel, ... bukannya bilang dari pertama, kalau tidak dari pertama ketemu sudah saya 
tabrak dia !
Dan ... semua kekakuan jadi cair. Kita berdua sekali lagi salaman yang lebih erat, 
tapi keinginan dia untuk pelukan terhalang meja, apalagi dia pake jas komplit dengan 
logo emas bundar, sedang saya cuma T-shirt dan celana hitam yang ... selalu siap ... 
selulup ke air ...
Sudah deh, ... para direktur yang duduk di belakang pada senyum simpul sambil 
sekali-sekali menanggapi obrolan nostalgia kita yang mana mereka toh tidak 'mudeng'.
Tak terasa waktu berlalu dan satu putaran kita sudah kembali ke dermaga. Saya mau 'say 
good-bye' tetapi pak Ulama dengan muka yang ramah tetapi serius meminta untuk gabung 
makan lunch dulu. Sambil nunjukin sandal yang saya pakai, ... dia tidak keberatan, 
naiklah kita dan bersantap soto dan lalapan sedaaap di restorasi atas.
Seminggu berlalu, ... pak Ulama ketemu lagi, ngobrol dan mengucapkan terima kasih 
karena sempat menemani bapak ini (yang saat itu menjabat sebagai staf ahli menteri PU, 
pak Radinal). 
Tadinya mereka pada kuatir akan ada pemeriksaan apa ke POJ sampai ada kunjungan sidak 
itu.
Sebulan berlalu lagi, ... mendengar berita meninggalnya Dr. Sidabutar seorang ahli 
jantung Jakarta terkenal, yang juga adalah kakak kandung dari Ruli. Saya turut sedih 
karena dokter ini pernah membantu, memeriksa dan mengobati salah satu dari keluarga 
dekatku.
Banyak yang kehilangan atas kepergian Ruli, namun aktivitas dan integritas-nya tetap 
menjadi tauladan bagi kita semua. Dia tidak pernah melupakan saat berkecimpung di 
Yon-1 yang telah menjadi cikal bakal pendorong pembentukan jati diri dalam menapak 
kariernya. 
Salam hormat atas kepergianmu, rekan ...

Wassalam,   joseph wardi.


--
--[YONSATU - ITB]------------------------------------------------------
On-line arsip : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderator     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe   : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
-----------------------------------------------------------------------


Anda terdaftar di List ini dg alamat : archive@jab.org

Kirim email ke