--- Syafril Hermansyah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kok mirip dg 'Pondok PDI' yg ada saat kampanye dulu hari ya :-)
dari segi ukurannya kayaknya bisa dibandingkan dengan Pondok PDI itu,
hanya bangunannya permanen, dilengkapi dapur kecil, WC, AC dan tepat
tidur. Saya pernah masuk ke koban ini, sekedar ingin tahu, dengan
pura2 menanyakan alamat. Orang2 sini biasanya kalau nyasar di suatu
daerah atau mencari orang bisa menyakan ke koban.

> Siapa yg mensponsori alat peralatan itu ?
kalau mengenai anggaran, kayaknya bagi pemerintah jepang nggak ada
masalah, ini negara kaya dengan pendapatan perkapita sekitar 24 000
US, hanya belakangan ini terjadi resesi hebat juga disini, tapi
dengan pendapatn perkapita setinggi itu disertai infratsruktur yang
mapan sulit bangsa ini tenggelam seperti negara kita sebagai akibat
resesi ekonomi. 

> Apakah  disana  sering  terjadi  aksi  corat-coret tembok macam
> disini ?
Ini yang bikin saya heran, saya jarang sekali menemui tembok2 yang
dicoret ini pilox, kecuali dibeberapa tempat yang memang
"disediakan", di Kota Osaka dan Tokyo saya pernah jumpai misalnya di
bawah jembatan kereta, tapi hanya beberapa. Di Osaka sendiri ada
sebuah perkampungan yang agak kumuh karena banyak dihuni gelandangan
(tapi jangan bayangkan kumuh seperti di pinggiran sungai di jakarta).
Lucunya perkampungan ini ada hampir di  tengah kota, dan dilengakpi
pasilitas pachingko (kasino)dan bar2 yang banyak. Harga barang
kebutuhan sehari2 di jual murah, tetapi keluar sedikit dari areal
kampung yang ditetapkan, harga barang2 jadi sangat mahal, slain itu
transportasi ke kampung itu hanya melewati cikatesu (Subway) yang
ongkosnya mahal dibandingkan kereta listrik yang tersebar diseluruh
osaka. Pemerintah profinsi osaka seperti berharap gelandangan ini
jangan keluar dari perkampungan yang telah ditetapkan. Gelandangan2
dan kampung ini ini memliki sejarah, dulunya saat pembangunan pesat
di kota osaka memelukan banyak orang yang banyak didatangkan dari
desa2, nah setelah proyeknya selesai, pekerja2 serabutan ini  malas
pulang ke desa, dan nggak punya rumah dikota atau nggak mau
mengontrak apartemen(karena ongkos kontrak apartemen disini mahal).
SEbenarnya, ada disediakan/dipinjamkan rumah pemerintah untuk orang
jepang yang tidak mampu (semacam BTN atau rumah susun) yang bayaran
perbulannya tergantung penghasilan (kalau nggak punya pekerjan bisa
gratis). Syarat untuk mendapatkan rumah pemerintah (baca:fu-jutaku)
ini adalah memiliki keluarga (minla istri atau suami) dan ikut
undian, untuk tempat2 yang stretegis misalnya di kota atau dekat
stasiun tingkat perbandingan undianya bisa 1:20, namun dipinggiran
kota appalagi jauh dari stasiun dan jauh dari tempat hiburan
persangannya bisa 1:1 . Gelandangan ini bisanya diberikan pekerjaan
setiap harinya entah itu kerja proyek atau kerja kasar digorong2
bawah jalan (gaji perjamnya tinggi bisa 2 kali gaji yang kerja
sebagai pelayan ditoko), mereka diangkut oleh mobil2 truk, persis
kayak kuli proyek di indonesia. Uang hasil kerja mereka biasanya
habis untuk main di pachingko dan minum2 sake setiap harinya, mereka
menikmati hidup sampai hari tua seperti mengingtakan pada kaum hipies
di amerika. Jumlah gelandangan ini nggak banyak dan dengan mudah
ditemui didepan stasiun (kebnayak orang tua yang umurnya diatas 40
tahun), depan hotel dngan pakaian kumuh dalam areal kampung yang
hanya beberapa kilometer persegi. Mereka yang tua dan tidak kebagian
pekrejaan bisanya menjadi sasaran empuk partai komunis jepang, dengan
memberikan makanan, susu dll. 
polisi yang jaga di kobang2 di areal kampung ini, badanya gede,
serem, dan beberapa orang mengenakan tato, sepertinya memamg dipilih
type yang semacam ini supaya gelandangan itu nggak macam2. Tidak
semua orang jepang memiliki yang disebut bushido, gelandangan2 ini
walau jumlahnya kecil adalah contoh dari mereka yang hidup untuk
kesenangan tampa keluarga. Di Tokyo, saya juga pernah lihat sekilas
tapi saya lupa tempatnya, tapi situasinya agak sedikit berbeda.

> Kalau  disini jangan-2x gambar-2x itu di coret pilox shg tdk jelas
> (rasa memiliki masyarakat Indonesia masih kurang ya ;-; ).
"Anak2 muda" jepang (sekitar tamat SMA dan belum dapat pekerjaan
tetap)saat ini banyak disoroti kerena kelakuan mereka yang
kebarat-baratan, rambut di coklat seperti bule, yang cowok pake
anting2 dll. Seperti Di Osaka university sendiri, biasanya mahasiswa
S-1 hampir semua mahsiswa/mahasiswinya rambutnya di cat, katanya
lebih membuat mereka PD dan trendy. Tapi yang saya heran walau mereka
sering mabuk2kan dan dengan penampilan urak-urakan itu, mereka tidak
mau mengganggu orang lain, menghargai hak orang lain, dan masih mau
bekerja, tapi tidak semua, mungkin ada beberapa yang anomali.
Kebanyaka mahasiswa2 sini sambil kuliah mereka bekerja partime di
supermarket, loper koran, di pabrik2 dll. Bagi mereka yang
mendapatkan kiriman dari orang tuanya, uang hasil kerja ini mereka
gunakan untuk jalan2 keluar negri ketika libur sekolah. Dengan kerja
sebulan (sehari 6 jam, ambilah dari jam 5 sore sampai jam 11 malam)
mereka bisa ke bali dan hawai untuk beberapa minggu. Kerja partime
tidak saja dilakukan oleh mahasiswa juga anak2 SMA di waktu libur
sekolah untuk mencari tambahan uang saku. Perubahan yang drastis
anak2 muda jepang ini terkadang membuat golongan tua jepang merasa
risih. Perubahan prilaku anak2 muda jepang ini seolah2 mngiringi
pesatnya dunia persepakbolaan jepang dalanm persaingan olah raga yang
populer di negeri ini. TV2, dan media masa yang selama ini hampir
setiap hari memberitakan tentang sumo dan Baseball mulai bergeser ke
sepak bola. Media masa seperti terperangah menyasikan puluhan ribu
anak2 muda membajiri jalan2 di tokyo dan osaka sambil teriak2
berjingkrak secara bebas, terjun kesungai dan menyalakan kembang api
sambil minum sake. Ini perilaku yang sangat tidak umum, yang tidak
pernah diwariskan oleh golongan tua yang kalem dan dingin. 


__________________________________________________
Do you Yahoo!?
New DSL Internet Access from SBC & Yahoo!
http://sbc.yahoo.com

--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>

Kirim email ke