Iwan Poerwo,
                       Apa khabar nih.
Soal SIM.......I like your common sense.
Memang begitu caranya hidup di Indonesia saat ini, You like it or not.
Ya enggak ??
hehehehe..........

----- Original Message -----
From: "Irawan Poerwo" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, September 23, 2002 1:21 PM
Subject: [yonsatu] Re: Swakarsa, swadana, swausaha, swagerak...


> Masalah pengurusan SIM atau KTP dll sebenarnya sih tinggal menghitung
> service charge dibandingkan waktu yang terbuang.
> Suatu waktu saya ngurusin sendiri SIMnya waktunya 2 hari penuh ngantri ,
> potret, ujian tulis dll dan besoknya kemudian kembali ngambil SIM yang
> sudah jadi, bayarnya murahan Rp65,000. Abis juga waktu cuti yang
> berharga.
> Kedua kalinya saya disarankan utk menghubungi biro jasa, bayarnya
> Rp175,000, kumpul dikantornya dengan beberapa orang berangkat kekantor
> polisi, disambut ramah oleh petugas, enggak lebih dari dua jam lamanya
> proses administrasi, ditunggu 15 menit.. SIM langsung diambil.
> Nah, buat saya beda Rp110,000 itu murah banget dengan beda 3 hari
> Sekarang masalahnya mengapa tidak setiap orang bisa selesai dalam 2,5
> jam?
> Simple, service charge make it faster, anggap saja beli tiket business
> class kan lebih mahal dari economic class ?
> Saya enggak complaint bayar lebih, ternyata sopir angkot yang ngantri 2
> hari juga enggak ada yang complaint tuh, mereka bilang memang susah
> dapet SIM itu
> Semoga sistim komputerisasi dapat mempercepat sistim pengambilan SIM,
> tetapi yang penting bagaimana screeningnya bahwa mereka benar benar
> ditest menjadi sopir angkot yang baik dan santun lalulintas........?
>
> -----Original Message-----
> From: Syafril Hermansyah [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> Sent: 23 September 2002 11:40
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [yonsatu] Re: Swakarsa, swadana, swausaha, swagerak...
>
> On Mon, 23 Sep 2002 01:35:13 +0700 Dayan (D) wrote:
>
> > >Masak sih, saya mengurus SIM/STNK sendiri dari dulu, soal
> > >lama/lambat ya diikuti saja terus prosedurnya, saya tdk merasa
> > >jadi orang istimewa dan
> >
> > Bukannya saya minta diistimewakan, namun setelah saya mendapatkan
> > perlakuan sistematis yang mensyaratkan saya harus menyerahkan
> > sejumlah uang untuk mendapatkan surat pengantar ke tahapan
> > selanjutnya. Karena marah, saya lalu pergi ke Itpolda. Eeeh, malah
> > diminta untuk mengikuti ketentuan yang berlaku. Mungkin si perwira
> > yang menyarankan ini, mentalnya payah. Setelah 14x24 jam, saya
> > melaporkan secar resmi ke Kapolda. Ujungnya, saya 'disogok' oleh
> > mereka, dengan cara dilayani gratis dan VVIP. Bayangkan kalau saya
> > adalah pengemudi angkutan umum, yang sangat membutuhkan SIM
> > tersebut, mana bisa saya 'ngeyel' seperti itu.
>
> Kalau saja mrk tahu bisa mendapatkan fasilitas VVIP dg ngeyel, maka
> mrk mau kok :-)
>
> > Masalah ini belum selesai untuk saya. Rencananya akan menulis
> > surat terbuka di harian setempat. Saya mengerti bahwa mereka
> > membutuhkan dana operasional, namun bukan dengan cara brengsek
> > seperti itu. Jangan ceritakan mengenai susahnya keadaan anggota
> > Polri, karena saya juga ikutan bertugas bersama Babinkamtibmas di
> > Faturilau kecamatan terjauh Aileu, juga tidur dan makan bersama
> > dengan mereka.
>
> Saya punya pemikiran, mestinya sebagian dari uang tilang
> dikembalikan ke Polri, atau setidaknya banyak/tidaknya tilang
> merupakan salah satu kriteria dalam penentuan 'conduite' petugas
> lapangan. Dg demikian, petugas lapangan jadi bersemangat melakukan
> tilang dan lalu lintas lumayan teratur :-)
>
> > >bisnis saya adalah services shg mungkin saya lbh bisa memahami
> > >repotnya jadi public service person.
> >
> > Tapi 'level'nya beda, Pak. Bukan bermaksud feodal, tapi yang saya
> > temui kebanyakan 'minteri'.
>
> Approach donk :-)
>
> > >Kirain krn pernah ke Bandung jadi ngerti serba sedikit Bahasa
> > >Perancis:-)
> >
> > Maksud saya : apakah komandan jenis seperti itu memikirkan juga
> > 'pengorbanan' anak buahnya ?
>
> Inikan mirip kasusnya 'dosen killer', yg bilang 'dulu saya juga
> digencet oleh Dosen saya" :-(
>
> > Bagaimana dengan Prabowo ? Katanya dia ini seperti "warlord" saja,
> > karena sampai mengeluarkan dana pribadi untuk pasukannya.
>
> Saya tdk tahu, mungkin yg lain punya info yg akurat ?
>
>
> --
> syafril
> -------
> Syafril Hermansyah<[EMAIL PROTECTED]>
>
>
> --[YONSATU -
> ITB]----------------------------------------------------------
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
> 1 Mail/day     :
> <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>
>
>
> --[YONSATU -
ITB]----------------------------------------------------------
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
> 1 Mail/day     :
<mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>
>



--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>

Kirim email ke