Wah, ggak susah tuh sebenarnya kalau cuman segitu aja sih,
Dipertambangan sudah biasa kalau kita meledakkan dengan ANFO (
85%Ammonium Nitrate dicampur 15% Fuel Oil) yang ditanam/dibor maka
daerah bebas ledakan dibersihkan dari segala peralatan sampai 500 meter
dan tidak ada orang sampai 2000 meter.
Jadi kalau hanya 50 meter aja, dan korban sampai 200 meter ya enggak
aneh.
Untuk meledakan boulder (bongkahan batu) sebesar diameter 3-5 meter
cukup kita taruh sekantung ANFO seberat 20 kg diatasnya (enggak perlu
dibor),
Hasilnya air blast yang tinggi bisa memecahkan batu itu.
Jadi enggak aneh kalau AFP (Australian Federal Police) bilang itu
diledakan oleh ANFO kalau sekitar 150 kg ANFO itu cuman sekarung beras
gedenya.
Dalam jarak 50 meter pasti orang akan hangus dan bangunannya akan
terimbas air blast, apalagi kalau kontruksinya hanya bangunan kayu.
Jadi enggak usah pakai C4 segala, kalau ada cukup ANFOnya, gua juga bisa
he,he, becanda aja nih.
Soalnya sekarang, kalau nyelundupkan ANFO ke Cafenya sih gampang aja,
dimasukan kayak karung beras atau karung kentang kali ya,dibawa ke
gudang didapur, beres enggak ada yang curiga.
Tapi ANFO itu low explosive, untuk meledakkannya perlu detonator high
explosive atau electric detonator, nah ini yang perlu canggih. Darimana
mereka dapatkan detonatornya ??? Kalau ANFO sih banyak dipasaran,tukang
ikan banyak yang pakai Anfo, enggak tahu dapat dari mana ?
Sebagai gambaran, kalau jalan jalan dilaut ada tukang ikan yang jarinya
putus, bahkan ada yang tangannya putus sepergelangan, itu karena mereka
salah menggunakan sumbu terlalu pendek, biasanya mereka membungkus ANFO
sekitar setengah kilo, dililit sumbu dibakar lalu dilempar kelaut
mencari effect air blast persis ketika hampir masuk air (kalau masuk
air,api sumbunya mati, enggak bisa meledak) hasilnya ikan akan terapung
tinggal ditangkap aja. Karena ini perlu precisi, nelayan gila itu
menahan Anfo yang sedang dibakar sumbu itu ditangannya dan menghitung
kapan melemparnya kelaut
Salah perhitungan akibatnya bisa fatal kehilangan tangan, atau meledak
ketika dilempar masih dekat tangannya, air blastnya cukup melepaskan
jari jarinya atau membalikan perahunya.
Jadi kalau ANFO itu sudah ada di cafenya, ya enggak aneh banyak yang
mati,
Simple like that, enggak perlu bilang ini C4 dari Amerika segala dong.
Cheers,ip


-----Original Message-----
From: Akhmad Bukhari Saleh [mailto:absaleh@;mweb.co.id] 
Sent: 19 Oktober 2002 0:00
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Ngarang! (Re: FW: FYI... bocoran)


----- Original Message -----
From: "Bachtiar Iskandar" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, October 18, 2002 3:23 PM
Subject: [yonsatu] FW: FYI... bocoran


> Menambah Conspiracynya Pak Abdul Sodik,
> input bagi kita semua agar dapat berfikir bebas
> dari tekanan .

--------------------------------------------

Ha ha ha, kan kelihatan kalau itu sih bocoran palsu.
Repot kita kalau mau "berfikir bebas" tetapi dengan mengacu pada
disinformasi seperti itu.

Di pertambangan terbuka, mosok pakai Semtex.
Kan mendingan pakai dinamit/TNT, yang lebih murah, mana buatan dalam
negeri,
dan prosedur pemakaiannya (perizinannya) pun lebih mudah.
Betul gak Iwan Purwo? Saya nggak ngerti tambang nih...

Yang pakai Semtex di TNI adalah satuan khusus, seperti Kopassus dan Den
Jaka
(Marinir).
Bukan Zeni, yang malahan lebih banyak pakai dinamit/TNT.
Orang BIN (yang beneran) tentu tahu ini.

Terus dibilang ledakan di Menado berkekuatan rendah karena pakai C4.
Wah, C4 koq dibilang berkekuatan ledakan rendah!?

Analisis tentang kelompok yang disebutnya "fundamentalis" juga kelihatan
meremehkan potensi bahaya mereka.
Laskar Jihad (LJ) dibilang tidak punya kemampuan persenjataan. Tidak
mungkin
BIN bikin analisis begitu tentang LJ.

(Justru "pembubaran" mendadak LJ, langsung sehari setelah bom Bali,
sangat
mencurigakan!
LJ itu mengoperasikan ribuan orang dari Jawa di Maluku dan Poso,
masing-masing membawa keluarganya. Ini suatu operasi yang TNI pun tidak
mampu melakukannya (pergi perang bawa keluarga).
Kemudian ketika katanya dibubarkan, semua orang itu sekaligus
didemobilisasi
dalam waktu sangat singkat. Pemerintah RI mau mengangkut pulang TKI dari
Nunukan kelabakan setengah mati, tetapi LJ melakukan itu lancar-lancar
saja.
Tidak terbayangkan kekuatan keuangan mereka. Tidak mungkin diperoleh
dari
ngedarin kencreng di perempatan dan pintu tol (Bahkan kebanyakan orang
di
tempat-tempat itu sebal lihat mereka, sehingga yang nyumbang sedikit
sekali). Jadi darimana dana mereka!?
Bodoh kita kalau hanya mengamati fenomena LJ ini secara sambil lalu
saja!!)

Kemudian, mana ada analisis Staf-1 yang sampai kepada menyuruh prosesi
keagamaan, lengkap dengan tanggal sekian untuk Islam, tanggal sekian
untuk
Kristen dst.
Itu kan urusan Staf-2 dan/atau Staf-5, setelah membaca analisis S-1...

Akhirnya, yang paling mentertawakan, analisis ditutup dengan kalimat:
"Demikian hasil Analisa Intelejen ini dibuat untuk dirilis secara
terbatas
kepada Pihak
Keamanan, Pemerintahan Pusat dan di daerah, Organisasi Masyarakat dan
Umum
tertentu".
Analisis Staf-1 sih hanya dikasih kode "Distribusi xyz", yang baca juga
sudah lantas mengerti bagaimana level confidentiality dan distribusinya.
Lagipula apa itu "Umum tertentu"?? Itu kan contradictio-in-terminis...

Nomor suratnya juga mosok No.1.
Kelihatan betul ngarangnya...


Wasalam.



--[YONSATU -
ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:yonsatu-moderators@;mahawarman.net>
Unsubscribe    : <mailto:yonsatu-unsubscribe@;mahawarman.net>
Vacation       : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     :
<mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest>


--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:yonsatu-moderators@;mahawarman.net>
Unsubscribe    : <mailto:yonsatu-unsubscribe@;mahawarman.net>
Vacation       : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest>

Kirim email ke