Assalamu'alaikum Rekans CORPS sekalian , Memperjuangkan agar ROTC menjadi program akademis di perguruan tinggi memang perlu strategi yang tepat , mengingat selalu dibenturkannya konsep ROTC tersebut dengan issue militerisme kampus . Mengenai sisi lain dari manfaat ROTC kurang ditonjolkan , seperti kepemimpinan , militansi , tidak mudah menyerah , jiwa kebangsaan yang tinggi , disiplin dan loyalitas , dll , , mungkin hal ini sengaja memang kurang diekspose karena memang dasarnya sudah tidak suka adanya pendidikan kemiliteran di Kampus Perguruan Tinggi . Bagi Rekans2 yang pernah mengalami kuliah Kewiraan (WALAWA) pada jaman tahun 68 dan awal 70'an , mungkin masih ingat bagaimana suasana sewaktu proses belajar tersebut berlangsung . Di belakang kompleks ITB (saat ini lokasinya Jurusan TI - GSG) ada suatu kompleks yang disebut KOLAT . Ada ruangan Komandan , Staff dan ruangan2 kuliah dsbnya , lengkap . Fasilitas latihan juga ada , termasuk alat instruksi dan senjata . Suasana sewaktu masa latihan , betul2 seperti kegiatan kuliah biasa , tetapi disiplinnya militer dan penanaman sifat2 kepemimpinan sudah mulai diberikan secara praktis dan terus menerus . Mas Onang , mas Susilo dan senior2 lain mungkin bisa menambahkan cerita tentang suasana yang pernah ada dilingkungan kampus iTB pada waktu itu . Angkatan tahun 1972 , termasuk angkatan yang beruntung , karena latihannya diawasi ketat , karena setahun sebelumnya terjadi kecelakaan mahasiswa yang terkena pantulan peluru tajam (Sdr. Jimmy Charles , Sipil ??) . Dan yang lebih menguntungkan lagi , selesai WALAWA kita ditawari masuk Batalyon I ITB , dengan latihan tambahan menembak , longmarch , serangan fajar di Cimalaka Sumedang . Itung2 , kami yang ikut kader Batalyon I seperti siswa Walawa yang dapat bonus latihan dan baret biru ,... Dengan sistim seperti ini , terjaring siswa duaratus lebih , diantaranya Indrajati Sidi, Fadel Muhammad, Achmad Kala , Krishna Suryanto , Koni , Iftikar , Nugraha , dll dan diantaranya terdapat dua siswa putri yaitu, Tya , Taty . Angkatan ini juga beruntung karena tiga (3) diantaranya sempat menjabat DAN YON dan aktif diberbagai kegiatan ITB . Apabila CORPS dapat membuat suatu konsep pendidikan yang nantinya akan ditetapka sebagai pendidikan ROTC atau sejenisnya , barangkali bisa dibuat terlebih dahulu suatu pilot proyek dengan ITB , dengan mengacu pada pengalaman KOLAT tersebut . Saya juga masih ingat , di ITB dulu ada Team Rooster yang mengatur jadwal kuliah , .. didalamnya banyak aktif anggota2 Batalyon I , sehingga banyak peranannya juga dalam penyusunan jadwal kuliah , persis ceritanya Bang Indrajaya tentang kuliah/mid test yang nunggu Apel Batalyon dulu . Untuk penyusunan program secara lengkap , tenatu banyak hal yang harus diperhatikan , karena itu mungkin perlu diusulkan pembuatan paket modul , yang bisa dilakukan tahap demi tahap . Tulisan tentang ROTC untuk menggambarkan kebutuhan program ROTC bagi suatu bangsa untuk menyiapkan pemimpin generasi yang akan datang dapat diakses melalui Sdr. Tino . Wassalam ,. --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>