Ah, memang amat sedih kalau kita melihat nasib tentara, yang memang dimana-mana fungsinya adalah sebagai instrumen negara. Yang tadinya pahlawan negara sekarang dibilang tentara penjajah (oleh orang TimTim tentunya). Tapi, saya kira, Republik Indonesia tentu akan tetap menghargai mereka sebagai pahlawan. Kalau nggak, menurut saya itu baru benar2 mencla-mencle. Bahwasanya TimTim akhirnya jadi negara merdeka, ya, kalau saya melihat karena memang rakyatnya sendiri yang kepingin merdeka. Yang perlu dipertanyakan barangkali, kenapa kok mereka kepingin merdeka? Padahal tahun 1976 jelas2 katanya menyatakan diri ingin bergabung ke RI.
Salam hangat, HermanSyah XIV. "Priyo Pribadi Soemarno" <[EMAIL PROTECTED]> 10/19/2003 00:51 Please respond to yonsatu To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject: [yonsatu] Re: Pandangan politik ,...Re: Fwd: Hubungan militer Indo-Israel Mas Djoni , pas sekali pandangan mas Djoni ,........ Memang , pandangan kita adalah dari sudut mana kita melihat ,..... Yang sulit , sering orang berubah pandangan untuk suatu hal yang tidak prinsipiil , sehingga dinamakan "mencla-mencle" . Tetapi , kalau Timor Timur , ..masak sih kita bisa berbalik180 derajat , padahal sudah berapa banyak prajurit kita yang gugur membela kehormatan bangsa kita ?? Kalau hal tersebut terjadi karena kemampuan "Pemimpin" dalam mengarahkan pandangannya (politik) , yang mana yang keliru , ...yang memerintahkan pendudukan Timor Timur atau yang menyerahkan nya ?? Wassalam , ------------------------- >From: "Akhmad Bukhari Saleh" >Reply-To: [EMAIL PROTECTED] >To: >Subject: [yonsatu] Re: Fwd: Hubungan militer Indo-Israel >Date: Sun, 19 Oct 2003 01:08:41 +0700 >>Soal jajah-menjajah ini Doeng, sudah lama hal ini menjadi urusan yang >tidak jelas. >Lihat saja, ketika kita merebut Timor Timur, di tahun 1970-an, kita >menyelamatkan merekadari penjajah. Begitu kata kita, begitu pula kata >dunia. Begitu jugalah menurut UUD 45! >>Tetapi di tahun 1990-an, berubahlah status kita jadi penjajah di Timor >Timur yang itu-itu juga. Sehingga kita harus ikhlas memberikan >kemerdekaan pada wilayah itu. Begitu kata dunia, begitu pula kata>sebagian bangsa kita yang juga mendasarkan argumennya pada UUD 45 yang >itu juga, sama-sama versi sebelum di-amandemen (dan yang tadinya >pendapat bahwa kita menjajah di sana itu merupakan pendapat sebagian >bangsa kita, sekarang sudah menjadi pendapat resmi negara kita, dengan >pengakuan RI pada negara Timor Leste itu) >>Mereka yang gugur dalam operasi Serodja dulu itu, Doedoeng, semula >adalah pahlawan kemerdekaan. Sekarang mereka itu, tanpa berpindah >kubur dan nisannya di Dilli sana, berubah menjadi tentara pendudukan >penjajah. >UUD 45 nya sih eta keneh eta keneh... >>----------------------------- >>Kemudian, dengan UUD 45 yang sama itu-itu juga, kita bisa mengatakan >kita membebaskan Irian Barat, tetapi kita juga bisa mengatakan kita >menjajah tanah Papua. >>----------------------------- >>Begitu pula sama tidak jelasnya urusan jajah-menjajah ini di Timur >Tengah sana itu. >>Kalau dikatakan Israel menjajah suatu wilayah di sana, itu kan kata >orang Arab, dan baru sejak 1948... >>Ratusan tahun sebelumnya, orang Arab yang menjajah wilayah itu, kata >orang Yahudi. Bahkan walaupun sejak 1948 sebagian wilayah mereka sudah >merdeka, tetapi sampai tahun 1967 Jeruzalem masih dikuasai Yordania. >Apa haknya Yordania untuk menjajah di kota itu, kata orang Yahudi... >>Sekian ribu tahun sebelumnya, Musa a.s. memerdekakan wilayah itu dari >penjajahan Firaun yang orang Mesir itu, kata kitab-kitab suci. Untung >waktu itu orang Mesir belum disebut orang Arab seperti sekarang ini. >Kalau orang Mesir sudah dianggap orang Arab sejak jaman itu, maka >sebetulnya orang Arab lah penjajah di wilayah itu yang paling awal >tercatat sejarah... >>Seribu tahun yang lalu, waktu Isa a.s. lahir di sana, wilayah itu >menjadi bagian kekaisaran Romawi. Untung Isa a.s.tidak membawa misi >revolusi, kalau tidak tentu ia sudah menuduh bangsa Romawi sebagai >penjajah, dan ia memimpin suatu perang kemerdekaan di sana itu... >>Tetapi toh seratus tahun kemudian ummat Isa a.s. lah yang menjajah >wilayah itu. Memangnya ummat Isa a.s. itu secara etnis orang apa? Ya >Arab! >>Dalam jaman Perang Salib, berbilang ratusan tahun berganti-ganti orang >Arab dan Anglo-Saxon menjajah wilayah itu. Dan selama itu pula orang >Yahudijadi bangsa terjajah, yang terpaksa pasrah menerima siapa saja >yang giliran menjadi penjajah mereka. >>Begitu lamanya orang Yahudi di wilayah itumenjadi bangsa terjajah, >sehingga mereka mengungsi, menyebar di seluruh penjuru dunia. Ini >ber-diaspora, kata orang Yahudi... >>Tetapi fenomena tersebarnya orang Yahudi ini, katanya merupakan >kutukan atas bangsa Yahudi. Kata orang Arab... >>----------------------------- >>Jadi, kembali pada pengambilan sikap Indonesia dalam konflik >Arab-Israel, apa mau ditinjau darisudut agama, apa mau ditinjau dari >sudut jajah-menjajah, tidak ada kebenarannya untuk kita mengambil >pihak! >>Kalau mau mengambil sikap, ya seperti kata Hermansyah itu, ditinjau >dari segi kemanusiaan, menentang kekerasan dan kekejaman pihak-pihak >yang bersengketa di sana. >Tetapi ini pun case by case, dilihat pihak mana yang sedang melakukan >kekerasan dan kekejaman itu. >>Atau, dalam jaman ekonomi kita sulit begini, kalau mau mengambil >sikap, ya seperti kata Onang itu, dagang ya dagang. >Sejarah membuktikan bahwa sikap mereka, terutama orang Arab, kepada >kita (karena dengan Yahudi kita belum banyak berhubungan) pun begitu >juga koq! Bagi mereka, Indonesia yang dilihat bukan agama Islam atau >non Islamnya, bukan kulit bule atau sawo matangnya, bukan mata sipit >atau belo-nya, tetapi partner dagang yang menguntungkan atau tidak... >Why should we be different from themselves? >>>Wasalam. >>======================= >----- Original Message ----- >From: DZArifin >To: [EMAIL PROTECTED] >Sent: 18 Oktober 2003 23:31 >Subject: [yonsatu] Re: Fwd: Hubungan militer Indo-Israel >>>AWW. >Memang tidak sederhana untuk melakukan hubungan dengan Israel. Namun >kalau >disederhanakan, rumusannya adalah karena kita punya prinsip, sesuai >mukadimah UUD 45, bahwa penjajahan di muka bumi harus dihapuskan. >Secara >umum, pemerintah dan sebagian besar elemen bangsa ini melihat bahwa >Israel >adalah penjajah. >Dengan melakukan hubungan dagang, misalnya, selain akan ada, bahkan >mungkin >banyak keuntungan, bagi RI, namun tentu Israel juga diuntungkan. >Nah, kalau >keuntungan Israel itu digunakan untuk membiayai operasi >penjajahannya, tentu >kita (menurut pemerintah dan sebagian besar elemen bangsa ini) >mengkhianati >semangat mukadimah UUD 45 tersebut. >Jadi persoalannya bukan apakah ada untung atau tidaknya, yang saya >yakin >pasti banyak untungnya!!! Tapi apakah bila tindakan tersebut >dilakukan, >dianggap mengkhianati mukadimah UUD 45 atau tidak??? Atau kita sudah >siap >mengatakanpersetan dengan UUD 45, yang penting untung. Mungkin itu >yang ada>di benak penyalur fosfat untuk pabrik pupuk, terutama Petrogres. >>Wassalam. DZArifin. >>>--[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- >Online archive : >Moderators : >Unsubscribe : >Vacation : >> ---------------------------------------------------------------------------- MSN 8 helps ELIMINATE E-MAIL VIRUSES. [1]Get 2 months FREE*. --- Links --- 1 http://g.msn.com/8HMAEN/2743??PS= --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> --[YONSATU - ITB]---------------------------------------------------------- Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net> Moderators : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Unsubscribe : <mailto:[EMAIL PROTECTED]> Vacation : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>