Produk panser PINDAD juga dimuat di harian Jawa Pos tgl 6-Feb., terutama mengenai hasil karya Putra Bangsa dan prodouksi nya di Dayeuh Kolot.
Salam, -----Original Message----- From: Akhmad Bukhari Saleh [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 07 Februari 2004 23:51 To: YON-I/ITB; Yon-I/ITB - Internal; Yon-I/ITB - Yahoo; Yon-II/UNPAD Subject: [yonsatu] Fw: [hankam] "Produk Senjata Pindad Awet" Ini menarik nih. Dari milis "hankam"-nya rekan Sharif Dayan, menwa MahaSriwijaya Hari Tri, barangkali ada baiknya diperlihatkan pada boss... Atau dia udah tahu barangkali ya? Kalau udah, ya buat pengetahuan kita-kita saja deh. Wasalam. ======================== ----- Original Message ----- From: He-Man To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 04 Februari 2004 5:15 Subject: [hankam] "Produk Senjata Pindad Awet" Pikiran Rakyat Senin, 02 Februari 2004 Belum pula, kejadian meledaknya amunisi kaliber 9 mm x 19 dan 5,56 mm x 45 dalam kamar peluru sebuah produk pistol dan senapan serbu pada sebuah uji tembak yang dilakukan TNI. Kejadian ini diketahui benar oleh Panglima TNI Endriartono Sutarto dan Kasad Ryamizard Ryacudu, yang beberapa waktu lalu sempat hadir langsung saat uji tembak itu. ----- Original Message ----- From: mouse gun To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 04 Februari 2004 6:49 Subject: Re: [hankam] "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ Ini dapat terjadi pada senjata apa saja. Ada bbrp kemungkinan. Pertama, senjata meletus sebelum bolt dapat mengunci secara sempurna. Istilah asingnya "out of battery" detonation. Penyebab "out of battery" macam2 namun biasanya ini disebabkan oleh parts senjata yg sudah usang, misalnya recoil spring yg sudah lemah, atau ada parts yg off-spec shg terjadi gesekan yg memperlambat laju bolt saat akan menutup kamar peluru. Senjata yg kotor juga dapat mengakibatkan "out of battery". Jenis kecelakaan lain bisa disebabkan oleh pemasangan primer pada peluru yg terlalu menonjol, atau primer terlalu sensitive, sehingga senjata meletus bukan karena hammer memukul firing pin, namun karena momentum bolt saat menutup mengakibatkan firing pin menyentuh bagian primer peluru. Istilahnya "slam fire". Senjata yg kotor, terutama pada bagian bolt dan firing pin, dapat mengakibatkan "slam fire". Karena kotoran, firing pin mungkin saja stucked sehingga menonjol keluar dari bolt face. Kalau dari segi amunisi, hal yg dapat terjadi adalah "excessive charge " di mana terlalu banyak mesiu masuk ke selongsong peluru. Akibatnya selongsong peluru tidak mampu menahan tekanan gas yg ditimbulkan oleh pembakaran mesiu, akibatnya selongsong pecah (case head separation) atau terbelah (split casing). Tapi ini juga bisa terjadi apabila selongsong ybs ternyata off-spec atau jadi rapuh karena usia. Ini jarang terjadi pada peluru2 produksi baru. MouseGunner ---------------------------- Pikiran Rakyat Senin, 02 Februari 2004 : Seorang perwira TNI-AD yang tak mau disebut namanya, menyebutkan, keluhan-keluhan ini sering terjadi pada produk-produk awal SS-1 yang saat itu baru beralih dari lisensi produk asli FN FNC dari Fabrique Nationale (FN) Herstal Belgia sekitar tahun 1996. "Saat senapan sudah panas karena melakukan penembakan dalam frekuensi tinggi, bagian laras menjadi memuai. Tentunya, ini akan memengaruhi keakuratan dalam membidik sasaran," katanya, saat berbincang-bincang dengan "PR", di sela-sela penjemputan Anggota DPR RI, Taufik Kiemas untuk kunjungan ke PT Pindad beberapa waktu lalu. MouseGunner : Ya semua senjata kalau sudah panas pasti akan mengalami penurunan akurasi. Bedanya senjata yg pakai baja bagus lebih lama panasnya. Asal baja Pindad jangan dimanipulasi saja saya kira hasilnya akan baik2 saja. ---------------------------- Pikiran Rakyat Senin, 02 Februari 2004 : Selain itu, beberapa prajurit pun menyebutkan, bobot SS-1 pun dirasakan lebih berat ketimbang senapan lawas M-16A1 (5,56 mm x 45, produksi AS) yang dirasakan lebih ringan dan dikenal jarang macet. Belum pula, kebanggaan prajurit menenteng M-16 lebih besar ketimbang menenteng SS-1, karena dari segi desain dan asal produksi dinilai lebih keren. MouseGunner : M16A1 jarang macet? Walah pak, sudah berapa lama pakai M16 kok bisa-bisanya bilang begitu. Justru long stroke piston system dari FNC yg lebih handal dibandingkan dengan direct gas impingement system yg digunakan di M16. Operating system FNC lebih bersih dibandingkan M16, oleh sebab itu M16 harus dibersihkan bbrp kali sehari sebab setiap menembak residu dari mesiu yg di laras akan kembali memasuki upper receiver, mengotori bolt carrier, bolt dan locking lugs-nya. M16A1 mungkin lebih ringan sedikit saja dari FNC, tapi M16A2 mungkin setara beratnya dengan FNC. M16 lebih keren? Ah masa? Emangnya tentara pegang senapan mau tempur atau ikut fashion show sih? ---------------------------- Pikiran Rakyat Senin, 02 Februari 2004 : Rekannya pun seorang anggota TNI-AD lainnya, mengatakan, keluhan juga dirasakan dari penembakan pistol, di mana untuk penugasan di wilayah teritorial, banyak tentara yang lebih percaya diri menggunakan pistol Colt M1911A1 (kaliber .45, produksi AS) ketimbang menggunakan P-1. "Sepengalaman kami, pistol Colt M1911A1 jarang macet dan pelurunya pun selalu meletus. Lain halnya P-1 berikut pelurunya, tak jarang macet dan gagal meletus. Ini sering terasa pada saat-saat genting, misalnya saat menghadapi kekacauan di daerah, sehingga banyak tentara yang lebih memilih menggunakan Colt M1911A1 ketimbang P-1," katanya. MouseGunner : P1 (FN High POwer) VS M1911A1 ... wah kalau saya sih pasti pilih M1911A1, bukan karena ini buatan LN, tapi karena 45 ACP punya knock down power yg lebih besar dibandingkan 9mm Parabellum. ---------------------------- ----- Original Message ----- From: yruyat To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 04 Februari 2004 21:29 Subject: [hankam] Re: "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ Terima kasih atas informasi-informasinya ttg Pindad. Semoga kita bisa lebih bangga dan cinta pada produk dalam negeri, dan bisa mandiri dalam bidang militer. Analisa-analisa seperti yg disampaikan oleh Mouse Gunner sangat bermanfaat sekali untuk memberikan improve pada produk senjata Pindad. Yayat Ruyat PT. Pindad Research Center for Explosion Safety, AIST, Japan ---------------------------- ----- Original Message ----- From: mousegun87 To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 04 Februari 2004 22:40 Subject: [hankam] Re: "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ Bung Ruyat, Apakah mungkin PT Pindad export senjata ke pasaran sipil di AS? Pasaran sipil di AS sangat menguntungkan. Namun tampaknya hanya negara2 tertentu saja yg produknya diberi izin utk masuk AS. Contohnya saja utk senapan jenis AK47, saat ini hanya buatan Rumania, Bulgaria dan Hungaria saja yg masuk ke pasaran dalam negeri AS. FNC sendiri adalah senjata yg exotic dan langka di AS. Tidak banyak FN FNC versi sipil (semi-auto only) yg sempat masuk ke AS sebelum larangan import senapan serbu diberlakukan di tahun 1990. Yg sudah keburu masuk tetap legal utk diperjual belikan dan dimiliki sipil. Semua senjata serbu yg di-impor setelah th 1990 hanya boleh dipakai oleh kepolisian, militer, atau government agency lainnya. Tapi larangan import ini sebenarnya ada "loop-hole" yg bisa digunakan. Secara hukum, apabila sepucuk senapan menggunakan 10 atau kurang parts buatan non-AS, maka senjata ini dapat dikategorikan sebagai produk lokal dan legal utk diperjual belikan. Sebagai contoh, FAL/L1A1/STG58 sampai saat ini masih diproduksi dan dijual bebas utk sipil. Cara yg ditempuh oleh perusahaan2 spt DSArms, Century Arms, dll adalah senjata2 surplus dibeli dari berbagai negara dengan harga murah. Senjata lalu dibongkar habis, dan receiver (yg secara hukum diperlakukan sebagai "senjata") dihancurkan dan diganti dengan receiver khusus sipil yg hanya bisa digunakan utk semi-auto fire only. Lalu berbagai parts senjata diganti dengan buatan AS hingga jumlah total parts import menjadi 10 atau kurang. Utk FN FAL yg diganti biasanya: trigger set (hammer, sear, trigger -- masing2 dihitung 1 part), pistol grip, gas piston, popor, handguards, charging handle, dan muzzle brake. Jadi yg diganti pada umumnya adalah parts yg mudah dibuat di AS. Apa kira2 bisa ya Pindad memasukkan senjata utk pasaran sipil AS? Ada bbrp modifikasi yg sangat menguntungkan bila SS1 bisa dijual di pasaran domestik AS. Modifikasi paling penting adalah bagaimana supaya senjata tidak dapat digunakan utk full-auto fire lagi. Modifikasi lain adalah penggunaan hammer, trigger dan sear (HTS) yg sama dengan AR15 (M16 semi auto). Karena HTS semi auto buatan AS utk AR15 banyak sekali tersedia di AS, maka akan mudah dan murah utk menggantinya. Parts lain yg bisa diproduksi di AS dengan mudah dan murah adalah pistol grip dan handguards. Sekedar ide utk memperluas pasaran produk Pindad. MouseGunner ---------------------------- ----- Original Message ----- From: yruyat To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 05 Februari 2004 08:51 Subject: [hankam] Re: "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ Seperti diberitakan di Pikiran Rakyat, bahwa Pindad telah mengexport produk-produknya ke luar negeri, tetapi tidak diexposs ke luar (media massa), karena alasan politis antar negara, disebabkan berkaitan dengan hankam negara yg bersangkutan. Mengenai perluasan pasar produk senajata PT. Pindad ke sipil di AS, ini juga akan berkaitan dg hub. antar negara, karena PT. Pindad pada dasarnya memproduksi produk-produk militer untuk hankam Ina. By the way, akan saya sampaikan masukan-masukan anda, pada Direktur Produk Militer (ProdMil) PT. Pindad. Sebagai informasi, di bawah ProdMil ini ada 2 divisi, yaitu Divisi Senjata (DivJat) dan Divisi Munisi (DivMun). Kebetulan saya berada di DivMun, jadi agak kurang mudheng mengenai senjata. Terima kasih. Yayat Ruyat PT. Pindad Research Center for Explosion Safety, AIST, Japan ---------------------------- ----- Original Message ----- From: mouse gun To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 05 Februari 2004 10:08 Subject: Re: [hankam] Re: "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ Pak Ruyat, Saya mengerti adanya unsur politik dalam transaksi senjata. Namun bila pasaran yg dituju adalah pasaran sipil AS, saya kira unsur politik yg ada hanyalah berupa politik dagang. Di akhir tahun 80an, Norinco (North Industry Corp. - pabrik senjata milik PLA RRC) banyak sekali menjual AK dan SKS utk konsumsi sipil di AS. Semua senjata ini telah didesign utk semi-auto only (peraturan di AS untuk penggunaan senapan serbu di kalangan sipil). Devisa yg diperoleh Norinco cukup besar. Sayang sekali sekarang barang2 produksi Norinco telah diblack-list utk import ke AS karena Norinco disinyalir menjual teknologi senjata ke bbrp pihak yg tidak disukai AS. Ya namanya pembeli, mereka bisa saja pilih barang mana yg boleh masuk dan mana yg tidak. Hilangnya senjata2 Norinco dari pasaran dalam negeri AS secara cepat digantikan oleh senjata2 buatan Rumania, Bulgaria dan Hungary. Utk Russia, ada kesepakatan antar pemerintah bahwa Russia tidak akan melakukan eksport senjata organik militer ke AS (termasuk yg semi-auto only). Tapi AS memberikan keleluasaan Russia utk memasarkan senjata2 berburu dan sports. Jadi sekarang banyak sekali senjata2 buatan Russia yg menggunakan design dasar AK namun secara fisik berbeda dari AK yg digunakan oleh militer Russia. Contohnya adalah senapan VEPR (www.robarm.com) dan Saiga. Di samping itu Russia juga banyak memasarkan amunisi ke AS. Amunisi yg mereka pasarkan di-klaim sebagai sporting ammunition. Jadi nggak ada yg pakai steel core (armor piercing) atau incendiary. Siapa tahu Pindad dapat memasuki pasaran dalam negeri AS sebagaimana yg dilakukan Russia. Omong2 ttg munisi Pindad, kenapa sih kok peluru2 Pindad selalu diproduksi dengan menggunakan berdan primer, dan bukan boxer primer? Apakah ada kekhawatiran kalau boxer primer digunakan maka selongsong bekas tembak akan mudah utk diisi kembali oleh pihak2 yg tidak berwenang? Menurut pengalaman saya sih boxer primer itu lebih reliable karena flash hole-nya lebih besar dibandingkan berdan primer. Oh iya, di tahun 1996 lalu saya sempat kaget waktu beli peluru kaliber 7.62x51 NATO dari sebuah perusahaan di AS, karena ternyata 400 butir peluru yg saya pesan adalah produksi Pindad!! Nah lo, bagaimana amunisi Pindad bisa sampai ke pasaran surplus di AS? Amunisi ini datang dalam bentuk 2 battle-packs, each has 200 rounds packed in boxes of 20 rounds each. Sampai sekarang saya masih simpan satu box. Tahun pembuatan adalah 1985. Kalau pak Ruyat mau tahu nomor Lot-nya nanti bisa saya kirimkan lewat email pribadi. Teman2 saya yg pernah pakai amunisi Pindad pada umumnya berkomentar sama: reliabilitas baik, namun akurasi dan konsistensi amunisi tidak sebaik ammo surplus dari Portugal, Austria dan Jerman. Di samping itu ammo dari Pindad juga meninggalkan residu (kotoran) lebih banyak dibandingkan ammunisi Eropa. MouseGunner --[YONSATU - ITB]--------------------------------------------- Arsip : <http://yonsatu.mahawarman.net> atau <http://news.mahawarman.net> News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman List Admin : <http://home.mahawarman.net/lsg2> --[YONSATU - ITB]--------------------------------------------- Arsip : <http://yonsatu.mahawarman.net> atau <http://news.mahawarman.net> News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman List Admin : <http://home.mahawarman.net/lsg2>