WCDS, Berita kematian Princess Juliana tampaknya tak sempat menjadi salah satu headline di media Indonesia. Entah karena kita tidak mau menganggap Juliana sebagai bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia, entah kita sedang mabuk dengan pesta demokrasi.
Seperti kita ketahui bersama, 'souvereignity transfer' dari Belanda ke Indonesia terjadi melalui Konferensi Meja Bundar, tgl. 27 Desember 1949. Peristiwa pelimpahan kekuasaan dari PM Drees ke Wakil Presiden Moh Hatta ini disaksikan oleh ratu Juliana. Beliau juga membubuhkan tanda tangan di naskah souvereignity transfer itu untuk memperkuat kesepakatan ke dua bangsa dan mengirim ucapan selamat kepada Presiden Soekarno di Jakarta. Pada tanggal 20 Maret 2004 yll, beliau kembali ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa Ratu Juliana -sekarang Princess- adalah ratu yang sangat dicintai oleh rakyat Belanda. Hari ini, pada saat pemakaman beliau di gereja Nieuw Kerk, Delft, puluhan ribu rakyat belanda memenuhi jalan yang dilalui kereta duka dari istana Noord Einde di Den Haag ke Delft. Ratu Juliana adalah ratu yang sangat merakyat, sangat sederhana, dan sangat apa adanya. Atas segala pikiran dan sikap beliau ini, rakyat belanda menganggap Juliana sebagai 'moeder' (ibu) dan 'groot moeder' (nenek) mereka. Beliau adalah ratu belanda pertama yang membuat hubungan rakyat dengan ratu menjadi sangat dekat, yang menginspirasi setiap orang belanda untuk semakin bersikap egaliter. Salah satu bagian pidato beliau pada saat KMB di Den Haag itu berbunyi sbb: Niet langer staan wij gedeeltelijk tegenover elkander. Wij zijn nu naast elkaar gaan staan, hoezeer ook geschonden en gescheurd en vol van littekens van wrok en spijt. Ik doe een beroep op allen loyaal in het nieuwe bestel mee te werken. Nederland staat tot helpen klaar, zodra en wanneer Indonesie daarom vraagt. Er spruit hier hulpvaardigheid voort uit een diepgewortelde verbondenheid. Het is een voorrecht, deze daad van overdracht der souvereiniteit te verrichten, tegenover de geschiedenis, of beter gezegd voor het aangezicht Gods, die weet, waarom dit samengaan in vrijheid niet eerder en ook niet later werd bereikt, en die het vallen kent der generaties, maar die ook ziet, of wij kunnen dienen in het plan voor de gang der mensheid. Moge dit thans zo zijn... Kita tidak lagi sebagian sebagian berdiri berlawanan. Kita sekarang berdiri berdampingan, betapapun luka dan terkoyaknya, dan dengan segala bercak2 dendam dan maaf. Saya meminta kita semua mematuhi dan bekerja sama dengan tatanan yang baru. Nederland siap untuk menolong, secepatnya dan bila Indonesia memintanya. Keinginan menolong ini lahir dari ikatan bathin yang sangat dalam. Adalah suatu keberuntungan (priviledge) untuk melakukan perpindahan kekuasaan ini dihadapan sejarah, atau lebih tepat lagi dihadapan Tuhan, yang maha tahu, mengapa kemerdekaan ini tidak lebih cepat atau lebih lambat terjadi, dan yang mengenal penderitaan dari satu generasi ke generasi berikutnya, tapi yang juga melihat, apakah kita dapat melayani dalam rencanaNya untuk kehidupan manusia. Semoga ini dan seterusnya demikian... Belanda, negara yang tadinya penjajah dan pelanggar HAM paling berat di dunia ini, kini menjadi negara pendukung HAM paling utama di dunia, sekaligus menjadi salah satu negara paling makmur di Eropa Barat. Sementara Indonesia, negara yang awalnya memperjuangkan HAM bagi seluruh rakyatnya, malah beralih mundur menjadi negara 'diktatur', dan menjadi negara paling makmur untuk koruptor, perampok, manipulator dan pemerdaya rakyat. Barangkali sudah saatnya kita merenungkan kembali peristiwa souvereignity transfer tanggal 27 Desember 1949 itu, dan berjanji kepada diri kita masing2, untuk dengan cara masing2 pula, melanjutkan perjuangan para pahlawan kita: membentuk republik Indonesia yang berdiri sama tegak dengan bangsa2 lain di dunia, dan republik yang aman damai adil dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya. Selamat jalan Juliana. Keterlibatan anda dalam sejarah kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilupakan begitu saja. Pikiran dan sikap anda telah menginspirasi manusia, khususnya bangsa Belanda untuk menghargai setiap orang seperti apa adanya, yang sedikit banyak telah mengantar bangsa belanda pada tingkat kemakmuran seperti sekarang ini. Semoga pula pikiran dan sikap anda dapat menjadi inspirasi buat bangsa yang kini telah menjadi sahabat bangsamu, yaitu bangsa Indonesia. Salam hangat, HermanSyah XIV. --[YONSATU - ITB]--------------------------------------------- Arsip : <http://yonsatu.mahawarman.net> atau <http://news.mahawarman.net> News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman Other Info : <http://www.mahawarman.net>