Nah, ini Abu Bardi Gofar, temennya si Puting, eh si Pitung kirim data "pejuang" 
FPI yang "wafat" di "medan laga". Entah benar entah tidak....... Doa dari saya, 
semoga si Puting tak jadi target berikutnya. Next, dead or alive...:))



Abu Bardi Ghofar menulis:

Siapa saja pejuang FPI yang terbunuh, dianiaya, atau rumahnya diserbu, dalam 
perjuangan menegakkan amar makruf nahi munkar ?

Dialog, musyawarah atau aksi apa saja yang diperjuangkan FPI selama 10 tahun 
ini.

Sebagian fakta ...



23 Juli 2000 M            :  Al-Habib Sholeh Alattas, penasihat FPI, ditembak 
sekelompok orang tak dikenal hingga terbunuh di Jakarta


24 Juli 2000 M             :  KH. Cecep Bustomi, deklarator FPI, dibrondong 
tembakan hingga tewas di Serang.

11 Desember 2000 M  :  Tim monitoring FPI dikejar dan ditembaki oleh aparat 
kepolisian Polres Jakarta Barat, sepanjang 4 Km, dari fly over Grogol hingga 
Petamburan.


13 Desember 2000 M  :  Rumah kediaman Al-Habib Sholeh Al-Habsyi, Ketua Majelis 
Syura FPI Jawa Barat, dijarah dan dibakar gerombolan preman.

16 Oktober 2001 M      :   FPI Lampung memberangkatkan sebanyak 219 orang 
sukarelawan jihad ke Afghanistan.


17 Mei 2002 M             :   Ketua FPI Sumut, Sulistyo, 32 tahun, bersama 
laskar lainnya ditikam 30 orang pemuda tak dikenal di Jl. Ahmad Yani, Kesawan 
Medan.  Peristiwa ini terjadi selang beberapa hari setelah Laskar Pembela Islam 
melakukan konvoi damai menghimbau ditutupnya berbagai tempat maksiat di wilayah 
Medan dan Belawan.


4 Oktober 2002 M        :   Penculikan 2 aktivis FPI dan seorang istri Komandan 
Laskar FPI oleh aparat Polres Metro Jakarta Pusat.
 

5 Oktober 2002 M         :   Penangkapan 8 aktivis FPI oleh Polres Metro 
Jakarta Pusat.


27 Oktober 2004 M        :    Selang empat hari setelah kejadian penutupan 
paksa sebuah Bar bernama Stardely di kawasan Kemang oleh Laskar Pembela Islam, 
maka sebanyak 201 tempat hiburan malam di wilayah Jakarta Selatan diputuskan 
pemerintah setempat untuk tutup selama Ramadhan, yang terdiri dari 32 diskotek, 
satu mandi uap, 44 griya pijat, dan 124 bar. 

Januari 2005 M             :     Sekitar 1051 Relawan FPI Untuk Aceh dengan 
dipimpin Ketua Umum FPI, Habib Rizieq Syihab, diterjunkan di tengah-tengah 
lahan bekas bencana Tsunami Aceh untuk melakukan evakuasi mayat. Para relawan 
FPI berdatangan dalam rombongan besar kapal laut, lainnya dengan pesawat udara 
dan jalur darat.  Mereka mencari, mengumpulkan, membungkus, menshalatkan, dan 
kemudian membawa mayat korban bencana Aceh itu ke atas truk untuk dibawa ke 
pemakaman massal.  Setiap hari, rata-rata 200-400 mayat dievakuasi setiap 
harinya, dan para laskar ditempatkan di Aceh selama 3 bulan hingga 12 bulan.
16 Oktober 2005 M       :      Ratusan preman sarang pelacuran Kalijodo Jakarta 
Barat menyerang para laskar FPI yang sedang konvoi melakukan himbauan penutupan 
tempat-tempat hiburan dan kegiatan maksiat dalam bulan Ramadan ini.
18 Oktober 2005 M       :      Sekitar 150 Laskar Pembela Islam mendatangi 
Mapolres Jakarta Barat untuk mempertanyakan kelanjutan kasus penyerangan para 
preman sarang pelacuran Kalijodo, Tambora, Jakarta Barat terhadap Laskar 
Pembela Islam 2 hari sebelumnya. Namun aparat Kepolisian justru menangkap 
sebagian laskar yang datang dan dituduh membawa senjata tajam.
12 April 2006 M            :      Sekitar 500 Laskar Pembela Islam tidak dapat 
menahan amarahnya akibat tidak mampunya sistem hukum dan penguasa di negeri ini 
untuk menghentikan penerbitan majalah Playboy. Rasa amarah ini mereka ungkapkan 
saat melakukan unjuk rasa dengan menghancurkan lobby utama gedung dimana 
Playboy berkantor di Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan.
15 April 2006 M            :       Hasil investigasi tim FPI di seluruh 
Indonesia dan juga berbagai berita yang diberitakan berbagai media di 
Indonesia, disimpulkan bahwa pedagang majalah enggan menjual majalah Playboy 
karena takut di sweeping oleh Laskar Pembela Islam.
12 Februari 2007 M       :      Setelah diprotes FPI Bandung, akhirnya Wakil 
Direktur Rumah Sakit Kebon Jati Bandung, Yunandi, mengizinkan para perawat 
memakai jilbab saat bertugas. Izin mengenakan jilbab bagi perawat itu tertuang 
dalam surat kesepakatan yang ditandatangani pihak Rumah Sakit Kebon Jati dan 
Front Pembela Islam (FPI) Bandung sebagai saksi. 
 

Selengkapnya silahkan klik di http://sejarahfpi.blogspot.com

mediacare
http://www.mediacare.biz

Kirim email ke