Rekan Hafsah yang baik,...

Jangan buru buru memberi label "debat kusir". Kita tetap pada
substansi yang saya angkat, bahwa anda telah tidak konsisten bila
disatu pihak anda memperjuangkan HAM (termasuk hak untuk berpaham
atheis) tapi dilain pihak anda mulai bersikap "sektarian" dengan
mengatakan "anti" paham atheis.

Mari kita bicarakan definisi "atheisme" versi anda. Anda mengatakan
bahwa atheist "ingin memusnahkan semua agama" dan karena itu anda
anggap atheisme melanggar HAM. Itu sama sekali keliru dan definisi
itu hanyalah definisi versi anda sendiri. Coba anda pelajari lebih
baik apa atheisme itu.

Atheisme hanya PAHAM yang menolak adanya "tokoh" yang disebut oleh
orang theist sebagai "Tuhan", "Allah", "Dewa" dsb. Hanya itu!. Tidak
ada pelanggaran HAM yang signifikan dari sejarah atheist. Jangan
kelirukan dengan ideologi komunisme. Komunisme ditingkat praksis sama
saja dengan ideologi lain, bisa melanggar HAM. Tapi atheisme tidak.
Banyak atheist di dunia ini yang sikap hidupnya sangat idealis.
Mereka mencintai lingkungan hidup, harmoni, kemajuan, kemanusiaan dan
banyak dari mereka adalah intelektual yang paham hukum negara dan
bermoral baik. Bukan pelanggar HAM seperti anda sebutkan.

Saya sendiri adalah atheist. Tapi saya tidak ingin memusnahkan agama.
Saya menjunjung tinggi HAM dari theist maupun atheist untuk meyakini
keyakinan pahamnya. Banyak orang orang di negara maju yang berpaham
atheis dan tidak melanggar HAM. Bahkan bila dihitung prosentase, saya
yakin cukup signifikan bedanya antara prosentase atheis yang
menjunjung tinggi HAM dibandingkan theis yang merasa pahamnya paling
benar dan memaksakan pahamnya supaya orang lain bisa sepaham dengan
dia.

Coba cari contoh atheis siapa yang melanggar HAM karena atheismenya.
Saya yakin, jumlahnya sangat sangat tidak signifikan. Sekali lagi
jangan kelirukan dengan komunisme. Pelanggaran HAM di negara komunis
BUKAN karena atheismenya melainkan karena ideologi komunismenya itu.

Lalu anda mengelirukan lagi dengan "agnostik". Alih alih anda
mempelajari lebih dulu apa itu agnostik, anda malah mendefinisikan
sesuai versi anda sendiri bahwa agnostik adalah "yang tidak
beragama". Ini keliru. Paling tidak itu bukan definisi yang umum.
Tepatnya, itu adalah definisi versi anda sendiri.

Agnostik berarti "tidak tahu" (a+gnosis). Agnosticism adalah paham
yang mengatakan "saya tidak tahu atau tidak punya konsep tentang
tuhan". BUKAN tidak beragama!.
Budhisme salah satu contohnya. Budhisme adalah agnostik. Tidak pernah
ada terminologi "tuhan", allah", "dewa" dalam ajaran Budhisme.
Tapi Budhisme eksis sebagai agama, bersanding dengan agama agama lain.

Bila anda menasihati saya untuk tidak belajar dari Qur'an, sayapun
dengan rendah hati ingin menasihati Anda, untuk tidak terlalu buru
buru menganggap yang tidak sesuai dengan pemahaman anda adalah
"setingkat lulusan SMP". Nyata, bahwa anak saya "yang setingkat SMP"
saja tahu tentang beda antara atheism dan agnosticism. Padahal anda
yang "waktunya sangat berharga", ternyata masih menganggap atheisme
melanggar HAM dan "ingin memusnahkan agama".

Belajar dari manapun, temasuk dari Qur'an, Tripitaka, Bible, Das
Kapital bahkan dari buku klenikpun bisa bermanfaat asalkan kita
mempelajarinya dengan bijaksana. Bukan yang APA yang dipelajarinya,
melainkan BAGAIMANA cara belajarnya.

Sebetulnya saya mengagumi tulisan2 anda, tetapi untuk kasus atheisme
sekali ini anda rupanya tergelincir "sedikit" pada arogansi. Ini saya
sayangkan.

Akuilah, bila perlu, bahwa anda keliru dan telah tergelincir pada
ketidak-cermatan dan arogansi. Anda banyak menista ajaran Islam
sebagai banyak keliru tapi dilain pihak anda sendiri buru buru
melabeli percakapan sebagai "debat kusir" bila "ketahuan" ternyata
anda bisa sangat keliru juga.
Manusia tempatnya salah, ingatkan yang salah, dan akuilah kalau diri
sendiri salah.


Salam,

Ferry Wardiman




--- In zamanku@yahoogroups.com, "Hafsah Salim" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> > "Ferry Wardiman" <ferrywar@> wrote:
> > Ketika Anda mencaci maki agama dengan rasionalitas yang tinggi
dan
> > argumentasi yang sah, orang tidak banyak bisa menyanggah meskipun
> > saya tahu, banyak yang geram. Tapi ketika Anda SENDIRI tidak
> > konsisten dengan komitmen anda membela HAM tapi sambil sekaligus
> > menyatakan diri "anti atheist"... maka terbukalah titik lemah
anda.
> >
>
>
> Sorry, jangan debat kusir, saya konsistent anti-atheist karena
atheist
> itu melanggar HAM.  Sesuai definisi yang saya sudah utarakan bahwa
> Atheist adalah anti-agama yang ingin memusnahkan semua agama.
>
> Jangan diputer balik, karena semua orang yang tidak percaya agama
atau
> semua orang yang tidak beragama bukanlah Atheist tetapi Agnostic.
>
> Pahami dulu istilahnya, pahami dulu definisinya, pahami dulu
> masalahnya, barulah nulis, saya enggak bisa meladeni debat kusir
> karena waktu saya sangat berharga, dan kalo masih enggak ngerti
juga,
> silahkan tanya yang lain karena saya tidak bisa membicarakan hal2
yang
> dasar yang harusnya diketahui oleh semua tingkat lulusan SMP.
>
> Makanya, perhatikanlah nasihat saya baik2, jangan belajar dari
Quran,
> jangan belajar dari madrasah, jangan belajar dari mesjid, belajarlah
> dari sekolah yang mengajarkan ilmu pengetahuan formal bukan
> mengajarkan agama, keimanan, dan cara mengejar pahala.
>
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
>


Kirim email ke