Sudah menjadi keniscayaan bahwa standarisasi sistem menejemen/pengaturan 
nilai-nilai keTUHANan menjadi bisa dan biasa di zaman 
pencapaian ketakterhinggaan/infinitum dalam keilmuan saat ini.
Memahami TUHAN bukanlah sesuatu di dalam (imanen) "kita" saja tetapi hal di 
luar (transensden) "kita" menjadi jelas perhitungan/hisabnya.
Nilai-nilai keTUHANan yang tak terhingga akan kembali/retreat menjadi satu saja 
yaitu halal dalam arti yang hakiki. TUHAN = halal.
 
Sistem menejemen/pengaturan kehalalan bertumpu pada pasangan menejerial 
konsepsional/universalitas dan manajerial operasional/partikularitas.
 
Menejerial konsepsional/universalitas dapat digambarkan sebagai berikut:
 
1. TUHAN dalam dimensi Ketuhanan ditransformasikan menjadi nilai-nilai 
kehakikian kepercayaan, keyakinan dan keimanan (Beliefe)
2. TUHAN dalam dimensi EnergiNYA ditrasnformasilkan menjadi nilai-nilai 
kapsitas dan kompetensi (Capacity adn competence)
3. TUHAN dalam dimensi ruangNYA/alam semestaNYA ditransformasikan menjadi 
nilai-nilai berbasis sistem solusi dengan melihat dan mengkaji numena dan 
fenomena alam semesta baik fisika dan metafisika (Problem solution/free).
4. TUHAN dalam dimensi waktuNYA ditransformasikan menajdi nilai-nilai kerangka 
dan perhitungan waktu baik yang absolud maupun relati (Timely/time frame)
 
Inilah yang menjadi dasar standarisasi kehalalan dalam menejerial 
konsepsional/universaliltas.
 
Menejerial operasional/partikularitas yang tidak sekuler/tidak dapat dipisahkan 
dengan menejerial konsepsional/universalitas dapat digambarkan sebagai berikut:
 
1. Dimensi TUHAN/kehalalan ada pada kemanfaatan dan keuntungan (benefit and 
profit) bagi individu dan organisasi yang terkait dengan aspek dan dampak pada 
KUALITAS.
2. Dimensi TUHAN/kehalalan ada pada kejujuran (integrity) bagi individu dan 
organisasi yang terkait dengan aspek dan dampak pada KESELAMATAN
3. DimensiTUHAN/kehalalan ada pada  sikap dan tindakan pelayanan/melayanai yang 
terbaik(services) bagi individu dan organisasi yang terkait dengan aspek dan 
dampak pada KESEHATAN dalam makna yang luas.
4. Dimensi TUHAN/kehalalan ada pada hubungan trans budaya (transcultural) dan 
lintas budaya (inter/cross cultural) bagi individu dan organisasi yang terkait 
dengan aspek dan dampak pada LINGKUNGAN dalam makna yang luas.
 
Ini agar nilai-nilai universal dan partikular menjadi integratif dalam 
mengelola/mengatur keduniaan dan akan pula tidak terpisahkan/sekuler  dengan 
keakhiratan. Apabila tidak memenuhi standarisasi sistem menejemen ini maka 
lebih baik dan sebaiknya ditinggalkan karena menjadi biang kehancuran dan 
kegagalan baik di dunia dan akhirat. Namun kehancuran dan kegagalan bisa 
menjadi pilihan bagi orang-orang yang tidak menggunakan akal budi dan hati 
nuraninya. 
 
 
Hikmah dari menjadi fasilitator Quality, Health, Safety and Environment 
Standarization pada PT Duta Palma Nusantara, Pakanbaru Riau, Sumatra Indonesia. 
Mari kita sukseskan transformasi dan perubahan ke arah yang lebih baik 
ini..........
 
Harry Samputra Agus
Lord Mangaraja Sangkupon


      

Kirim email ke