Jihad vs INDIA 715 - abad 21
 



http://www.historyofjihad.org/india.html 

Perjuangan Hindu yg Sengit dan Terus Menerus melawan Jihadi menghalangi 
Islamisasi India secara total 

Berbeda dgn Islamisasi total Persia, Mesir, Mesopotamia (Irak), Turki, Afrika 
Utara, Islamisasi India tidak tuntas. Setelah lebih dari 1000 tahun tirani 
Muslim, dari 715 - 1761, lebih dari 70% rakyat India tetap Hindu. Ini BUKAN 
karena kebaikan Muslim, karena ini memang bukan ciri khas mereka. Keberanian 
ksatria2 Hindulah yg mampu menghantam keberingasan berdarah Jihadi berkali2 
terlepas dari berbagai kekalahan yg juga dialami pihak Hindu. 

Muslim menyerang India hanya 4 tahun setelah mereka menginvasi Persia 

Tidak banyak yang tahu bahwa setelah menginvasi Persia th 634, Muslim 
menginvasi kawasan Sindh di India th 638, jarak waktu yang 4 tahun. Tapi 
sementara Persia takluk setelah 17 thn, mulai thn 651, Muslim sampai memerlukan 
waktu 700 tahun utk menjajah India (sekarang Sindh menjadi Pakistan, yg 
memisahkan diri dari India thn 1947). 

Dan bahkan setelah itu merekapun tidak dapat memerintah India secara damai. 
Perlawanan Hindu bukan saja sengit tetapi kebuasan kelompok Maratha Hindu 
sampai menyaingi kebuasan Muslim. Mereka, pada dasarnya, mengejar Muslim sampai 
‘dimanapun mereka dapat ditemukan’. Taktik mengalahkan Muslim macam ini juga 
diulangi di Ethiopia dan Sudan Selatan (Nubia) dimana orang2 Kristen Afrika 
dari Nubia menggunakan taktik gerilya utk mengejar setiap dan semua Muslim 
sampai ke akar2nya. Hanya dgn cara ini mereka dapat dikalahkan. 

Taktik kotor Muslim melawan India: memenggal kepala anak2 

Serangan Arab Muslim melawan India sejak 638 berkali2 dapat dikalahkan oleh 
para raja Makara (Makran) dan Sindh. Kealotan Hindu ini sampai mengherankan 
Muslim. Setelah kampanye berdarah selama 80 tahun, Muslim merebut Fort Deval 
(Debal, didekat Karachi sekarang) secara curang, dgn menculik 3 anak-anak 
seorang petinggi Fort Debal, MEMENGGAL KEPALA SALAH SEORANG ANAK DAN MEGNANCAM 
AKAN MEMENGGAL YANG LAIN. 

Dgn ancaman ini pihak Hindu terpaksa menyerah. Mereka namun demikian tidak akan 
pernah melupakannya, saat pemimpin biadab Muslim, Mohammed bin Kasim, mulai 
menancapkan cengkraman kotornya di India. Dua puteri Raja Dabir yg ditangkapi 
Qasim juga ditangkap dan dikirim kepada sang Kalif di Bagdad utk koleksi 
haremnya. Tapi puteri2 ini tidak semudah itu dikalahkan. MEREKA MEROBEK HYMEN 
MEREKA DGN TANGAN MEREKA SENDIRI DAN MENGATAKAN BAHWA KASIM telah mengambil 
keperawanan mereka. Ini membuat marah sang Kalif dan memanggil Kasim ke Bagdad. 
Kasim dituduh melakukan pengkhianatan ! Hukumannya ? Ia disekap dalam sebuah 
peti kayu bulat yg ditancapi dgn paku didalamnya dan peti kayu itu digulingkan 
dari bukit. Demikianlah kematian mengenaskan salah satu algojo Muslim India. 

Cara kaum Rajput Hindu merongrong Muslim selama 500 tahun 

Setelah menjajah Sindh, Muslim menyerang Punjab tapi kalah. Kemudian mereka 
menyerang Rajputana, tetapi kalah oleh Raja Bhoj, dan saat mereka menyerang 
Gujarat, merkea dikalahkan para Chalukya (Solankis) dari Anahilwada. Jadi dari 
thn 
715 sampai 980, Muslim tidak maju2 dari Sindh. Hanya di thn 980, Muslim bisa 
menyerang India lagi. 

Cara Muslim memanfaatkan aristokrat Hindu 

Thn 980, panglima Muslim, Sabuktagin menggunakan mata2 utk mempelajari taktik 
perang Hindu. Menurut mata2, Hindu memulai perang pada saat matahari terbit dan 
mengakhirinya pada saat matahari terbenam. Setelah mempelajari taktik in, 
Sabuktagin menantang raja Jayapal Shahiya utk berperang dan keduanya menyetujui 
tempat dan waktu perang. Keduanya sampai pada tempat yg ditentukan, satu hari 
sebelum tanggal perang yg sudah ditetapkan dan keduanya saling mengirimkan 
utusan utk menyetujui permulaan perang pada saat matahari terbit keesokan 
harinya. Tapi malam itu juga Muslim menyusup masuk kamp Hindu dan membantai 
sebagian besar tentara Hindu. 
Keesokan harinya, sisa2 tentara Hindu mengundurkan diri ke ibukota mereka, 
Kubha , sambil dikejar Muslim. Kota itupun direbut Muslim dan menamakan kota 
itu; KABUL. Hindu semakin terdesak ke arah timur. 

Taktik licik Muslim di Pertempuran Lahore 

Setelah merebut Kabul, Muslim menghancurkan semu kuil2 Hindu dan memaksa orang2 
Hindu masuk Islam. Setelah kekalahan raja Jayapal Shahiya, puteranya, Anandpal 
Shahiya, memindahkan ibukotanya dari Kabul ke Luvkushpura (Lahore). Ia 
mengumpulkan semua sekutunya dan menghadapi penjajah Muslim yg sekarang 
dipimpin oleh putera Sabuktagin, Mahmud. 

Kedua pasukan bertemu di pinggir sungai Ravi dekat Lahore. Muslim dibuat hancur 
lebur oleh Hindu yg tidak juga mau menyerah kpd imperialisme Arab biadab. Hindu 
menggunakan gajah yg dilengkapi dgn tameng. Muslim menyadari kelemahan mereka. 
Mereka mengirim utusan ke Anandpala, dgn alasan mencari damai dan dibiarkan 
keluar dari India dgn selamat. Guna menunjukkan maksud baik mereka, mereka 
mengatakan bersedia utk datang ke kamp Hindu utk makan siang. Anandpala 
sayangnya menyetujuinya, walaupun ia diprotes keras oleh sekutu2nya. 

Pihak Muslim mendatangi markas Hindu siang itu. Mereka berpura2 mengobrol dgn 
tentara Hindu dan meminta agar diperlihatkan tempat markas para gajah. Sang 
tuan rumah yg ramah tamah sama sekali tidak mencium akal bulus musuh mereka 
ini. Bagi mereka ‘tamu harus diperlakukan spt dewa’ (Athithi Devoh Bhava). 
Dgn diam2 Muslim menyelundupkan serbuk2 opium kedalam makanan gajah. 

Beberapa saat kemudian pihak Muslim pulang dan Hindu yakin bahwa perang kini 
selesai dan perdamaian segera akan tercapai dgn pembubaran kedua markas perang 
mereka. 

Tapi betapa kagetnya mereka setelah beberapa jam kemudian mereka mendengar 
kavalri Muslim mengelilingi markas mereka dan memulai serangan sengit dgn 
teriakan histeris ‘Allahuakbar’. Hindu dgn bingung segera mempersiapkan gajah 
mereka dgn menaruh sadel di punggung gajah dan segera menyerang Muslim secara 
semrawut. Mereka semakin shock ketika gajah mereka menolak perintah dan malah 
melarikan diri dari ajang pertempuran. Gajah2 itu sudah terkena pengaruh opium. 
Gajah yg dikendalikan Pangeran Anandpala juga mulai lari kesana kemari. Ia 
dikejar tentara Muslim yg memotong tali sadelnya dan mengakibatkannya jatuh 
dari gajahnya. Ia terhempas ke tanah dan saat tidak berdaya, MUSLIM MEMENGGAL 
KEPALANYA, menusuk kepalanya pada ujung tombak dan memamerkannya pada pasukan 
Hindu. Ini semakin membuat shock pasukan Hindu yg sudah kebingungan. Tidak 
terbiasa dgn cara biadab memperlakukan seorang pemimpin macam ini, tentara 
Hindu mengundurkan diri tetapi tidak lama
 kemudian merekapun dibantai. 

Penculikan dan Pembunuhan Tirlochanpala oleh Muslim yg berpura2 sbg Sanyasi 

Setelah kemenangan curang mereka di Lahore, cucu muda Jayapala Shaiya, 
Tirlochanpala Shahiya, mengambil oper kekuasaan. Ia hanya teenager berusia 17 
tahun. Ia memindahkan ibukota dari Lahore ke Kangra, sekarang disebut Himachal 
Pradesh. 

Kerajaan Shahiya yg meliputi dari Heart sampai ke Haridwar, kini semakin 
menciut menjadi hanya 1/5 bagian dan tidak memiliki posisi utk menghalangi 
lajunya Muslim di India. Tetapi ia tetap melanjutkan contoh ksatria ayah dan 
kakeknya dan bersekutu dgn raja2 Kashyapmeru (Kashmir) dan Tibet, utk mengusir 
Muslim dari Punjab dan Upaganasthan (Afghanistan). Gubernur Muslim dari Punjab, 
marah dan spt memang sudah menjadi cirri khas Muslim, merencanakan akal bulus 
utk mengalahkan raja muda itu. 

Ia mengirimkan tentara yg berbusana spt tukang2 bertapa Hindu dari Kabul 
membawa pesan2 damai bagi Tirlochanpala. Dgn tipu daya ini, mereka diijinkan 
masuk rumah sederhana Tirlochanpala (karena kekayaan raja2 Shahiya habis 
dijarah Muslim). Begitu mereka masuk, tukang2 bertapa bohong itu menyerang sang 
pangeran, menggorok lehernya dan memutuskan kepalanya yg kemudian mereka 
selundupkan keluar, dan meninggalkan pesan di dekat tubuh tidak berkepala raja 
muda itu bahwa Islam akan jaya dan akan mengalahkan siapapun yg ingin 
menghalangi jalan Allah. 

Sisa2 tentara Shahiya, kehilangan pemimpin dan patah semangat. Mereka 
bermigrasi ke pegunungan Himalaya dan menjadi peternak domba dan kambing. 
Merkea kemudian dikenal sbg Gaddi. Gaddi2 ini sampai sekarang masih eksis di 
Himalaya. 

Jadi dgn kematian Tirlochapala, raja terakhir dinasti Hindu yg menguasai 
Afghanistan dan Punjab hilang sudah. India harus menunggu 800 tahun sebelum 
Raja Punjab, Maharaja Ranjit Singh menaiki tahta pd abad 18. Sama 800 tahun 
itulah 
berlangsung tirani Muslim yg memaksa mayoritas Hindu Afghanistan, Paktoonistan 
dan Punjab Barat menjadi Muslim. 

Penjarahan Somnath oleh Mahmud Ghaznavi 

Dgn habisnya dinasti Shahiya, India menjadi tempat jarahan Muslim yg dipimpin 
Mahmud yg megnhancurkan kuil2 Hindu di Somnath, Palitana, Thanesar 
(Staneshwara), Mathura, Kannauj, Khajuraho setiap tahunnya, sambil tidak lupa 
mengambil budak bagi pasar2 budak Bagdad dan kota2 Muslim lainnya. Jarahannya 
terhdp kuil Hindu ternama, 
Somnath di Prabhash Patan di Gujarat sampai sekarang masih membekas di benak 
Hindu. Tawanan2 Hindu ini harus berjalan lewat pegunungan Himalaya bagian 
barat. Banyak yg mati ditengah jalan. Muslim menamakan kawasan Himalaya Barat 
dgn ‘Hindu Kush’, yg berarti Pembunuh Orang Hindu (Kush berarti ‘membunuh’ dlm 
bahasa Persia). Nama ini masih dipakai sampai sekarang dan merupakan peringatan 
bagi Hindu akan masa tragis ini. 

Kemenangan pertama Hindu tehdp Muslim di Pertempuran Baharaich (Uttar Pradesh), 
1033 

Putera Mahmud, Masud, melanjutkan pengaruh ayahnya dgn menembus lembah Gangga 
dan mendirikan markas di Baharaich, dan mengirimkan pesan kepada raja2 Hindu 
disana utik menyerah dan memeluk Islam. (!!) 

Spt biasa sebelum memulai perang, raja2 Hindu mengirimkan utusan kpd Masud dan 
megnatakan bahwa tanah itu milik mereka dan pasukannyalah harus hengkang dari 
situ dgn damai. Tapi Masud menjawab bahwa tanah itu milik ALLAH dan ia bisa 
menduduki tempat manapun yg ia mau. Dan adalah tugas sucinya utk menawarkan 
Islam kpd siapapun yg belum mengakui Allah. 

Tentara Hindu membabas habis tentara Masud. Setelah merasakan kekuasaan Muslim 
selama 400 tahun sejak 638, pihak Hindu sudah mulai mengerti tipu daya dan 
cara2 pengkhianatan Muslim. 

Pertempuran Baharaich ini berakhir pada tgl 14 Juni 1033. Seluruh tentara asing 
dgn panglima mereka berbaring tidak bernafas. Tidak satupun tentara Muslim 
diijinkan hidup. Sampai sekarang di Baharaich terletak kuburan Muslim penjajah 
itu, ‘Pangeran’ Ghazi Mian Masud. Disitu ia dianggap sbg martir oleh penduduk 
Muslim setempat sbg seorang ‘Ghazi’ (yg berarti seorang Muslim yg mencapai 
kemartiran dng membunuh non-Muslim). Dan setiap tahun, sampai sekarang, 
diadakan upacara Urs utk memperingatinya. 

Yg mereka ingin lupakan adalah keberanian tentara2 Hindu yg mengorbankan nyawa 
mereka mereka demi kemenangan menentukan pertama melawan invasi Jihad di India. 

Setelah kemenangan Hindu yg sangat penting ini, India kembali damai selama 1 ½ 
abad sampai dimulainya invasi Muslim berikutnya dibawah kepemimpinan Mohammed 
Ghori. 

Jangka waktu 150 tahun ini, dari 1033 - 1187, membuat Hindu melupakan sikap 
curang Muslim. Kerajaan Muslim Ghazni (asal pangeran Ghazi) di Punjab Timur, 
mengadakan perdamaian dgn tetangga Hindunya dan orang Hindu menyangka bahwa 
Muslim, spt penjajah lainnya akan berintegrasi dgn masyarakat Hindu. Kebijakan 
Ghaznivid utk megnedarkan coin dlm bahasa Sansekerta dan menggunakan versi 
Sansekerta nama2 Muslim, spt Mahamada bagi Mohammed, seolah2 memberi kesan 
sifat damai Muslim. 

Mohammed-ibn-Sam atau Mohammed dari Ghauri, mant an Hindu yg menjadi algojo 
Hindu 

1187, invasi Muslim berikutnya terjadi saat suku Ghor di Afghanistan, merebut 
kekuasaan dari Ghaznavid di Ghazni. Ghori2 ini dulunya suku beternak Hindu 
dibawah raja2 Shahiya, yg dipaksa masuk Islam oleh Muslim Ghaznavid, yg 
mengusir Shahiya dari Afghanistan, th 980M. 
Kini, setelah 200 tahun, mantan2 Hindu ini menjadi Muslim tulen dan tidak 
sedikitpun menunjukkan warisan ke-Hinduan mereka, kecuali nama mereka. Ghori 
atau Gauri berasal dari Gau yg berarti sapi, dlm bahasa Sansekerta, yg 
menandakan profesi mereka sbg peternak sapi. Ironis bahwa mantan2 Hindu ini 
kemudian terkenal sbg algojo Hindu. 

Mohammed mengalahkan Solankis dari Anahilwada, 1187 

sampai disini dulu terjemahannya -----------selebihnya lihat saja artikelnya 
dlm bahasa inggris. 

--------------------------------------------- 
http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=1669&start 
=0&postdays=0&postorder=asc&highlight= 
Politically Incorrect Guide to Islamic Solidarity among Citizens 

Islam is a peaceful religion that calls for social and economic justice, 
solidarity among citizens and coexistence with other religions 

 
Bhai Dayala Ji being boiled alive by the Muslim Moguls 1675 A.D 
http://en.wikipedia.org/wiki/Bhai_Dayala 

 
Bhai Mani Singh ji was cut joint by joint for refusal to accept Islam, 1738 
http://www.searchsikhism.com/mani.html 

 
Bhai Taru Singh ji being scalped alive for refusal to accept Islam, 1745 AD 

 
Bhai Mati Dass being sawed alive for refusal to accept islam 

 
Bhai Subeg Singh ji and Bhai Shadbaz Singh ji being tortured under the Islamic 
Torture Wheel for refusal to accept Islam, 1746 AD. Both became martyrs. 

http://illustratedpig.blogspot.com/

_________________
Saya bersumpah akan kembali ke Islam jika ada Muslim di situs ini yg merelakan 
puteri mereka yg berumur 9 thn utk berbagi ranjang dgn saya (SESUAI DGN CONTOH 
MUHAMMAD, si insan al kamil itu tuh ... !) 




Dasar kepercayaan iman muslim dibangun diatas dusta,kebohongan dan teror 
pembunuhan yang biadab dimana saat zaman dan waktu sudah berubah kebenaran yang 
ada diungkapkan dan tidak bisa dihalangi ataupun dibendung serta kejahatan 
pembunuhan sudah dapat diantisipasi dan diminimalkan maka saat itu juga ambang 
kehancuran islam akan terjadi dan pada saatnya islam akan lenyap dan ini pasti 
terwujud. 
Feifei_fairy
 


      ______________________________________________________________________
Search, browse and book your hotels and flights through Yahoo! Travel.
http://sg.travel.yahoo.com

Kirim email ke