Ban Ki-Moon Menolak Undangan Konferensi Ulama di Indonesia

Memang, kalo manusia sudah diracuni oleh kepercayaan agamanya maka
mereka sudah tidak lagi bisa membedakan tindakan2 salah dari yang benar.

Demikianlah kenyataannya bahwa Ban Ki Moon menolak untuk menghadiri
Konferensi Ulama Sedunia yang diselenggarakan oleh NU di Indonesia.

Seharusnya, sebagai pejabat maupun sebagai ulama menyadari bahwa
kedudukan Ban Ki-Moon adalah tidak berpihak kepada agama manapun juga,
sehingga tidak seharusnya dia diberi undangan untuk menghilangkan
netralitasnya sebagai pimpinan UN.

Dunia seharusnya tidak lah di-kotak2an dalam perbedaan agamanya, kita
harus bisa bekerja sama tanpa mencampuri kepercayaan masing2.

Kalo Islam mengadakan konferensi Islam sedunia, konferensi ulama
sedunia, lalu gimana jadinya kalo juga katolik, Kristen, Hindu, Buddha
dan semuanya melakukan hal yang sama dimana masing2 mempropagandakan
kepercayaannya saja yang paling benar sambil menyalahkan dan
meng-olok2an kepercayaan lainnya ????

Untung saja, Ban Ki-moon tahu bagaimana menempatkan dirinya dengan
secara tegas menolak undangan yang disodorkan oleh Ulama2 di
Indonesia.  Meskipun konferensi ini membawa bendera2 perdamaian namun
sewaktu kongres berlangsung masing2 saling mencerca, menghina dan
merendhkan satu sma Lainnya baik dengan cara berterang maupun secara
sindir menyindir.

Lucunya, dalam konferensi ulama sedunia ini, SBY menawarkan dirinya
untuk menjadi penengah konflik antara Syiah dan Sunni, padahal SBY ini
justru didalam negeri nya sendiri menjadi pencetus konflik Islam
Ahmadiah dengan Islam MUI dimana para pelaku penjarahan, pembakaran,
dan pembunuhan jemaat Ahmadiah bukan ditangkap malah dilindunginya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.





Kirim email ke