MNRT BUDAYA ARAB keturunan seseorang itu ditentukan oleh garis turunan
laki2 dan bukan dari garis keturunan perempuan.

Muhammad tidak meninggalkan anak laki2 dan hal ini dijelaskan dlm
Qur'an. (Muhammad bukanlah bapa dari orang laki2 manapun, tapi dia
adalah nabi terakhir!)

Sesuai dg budaya Arab maka semua orang yg beranggapan bhw mereka adalah
keturunan Muhammad adalah keturunan anak2 perempuannya khususnya
Fatimah.

Jadi apa sepantasnya-kah kalo ada orang laki2 yg merasa keturunan
Muhammad (Habib2) krn hal ini jelas bertentangan dg ketentuan budaya
Arab?

Gabriela Rantau
--- In zamanku@yahoogroups.com, "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Habib yang ada kaitannya dengan kelompok Sayid sering disebut-sebut.
Siapakah mereka?
>
> Sumber:
>
>
http://www.eramuslim.com/ustadz/dll/7b10184825-siapakah-haba039ib-atau-h\
abib-.htm
>
>
>
>
> Assalamualaikum
>
> Pak Ustadz saya mohon anda bisa memberikan penjelasan tentang gelar
habib atau haba'ib.
>
> 1. Benarkah Haba'ib atau habib (Saripah = untuk wanita) itu merupakan
keturunan Rasulullah seperti yang selama ini pernah saya dengar?
>
> 2. Masyarakat di daerah saya sangat mengkultuskan seorang haba'ib.
Mereka menaruh hormat sekali pada orang yang bergelar haba'ib. Misalnya
tidak boleh berbicara yang tidak baik, bahkan membantah pada haba'ib,
nanti bisa kualat. Atau berebut mencium tangan atau memeluknya agar
mendapatkan barokah.
>
> 3. Mereka juga percaya bahwa seorang habib itu telah dijamin surga
oleh Allah SWT. Benarkah demikian?
>
> Sebelumnya, saya ucapkan terimakasih atas perhatian anda. Semoga Allah
memberikan rahmat dan karunia-Nya. Amin
>
> Wassalamualaikum
>
> Yana
>
> Jawaban
> Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
>
> Dari semua informasi tentang habib yang anda sebutkan, yang sudah
pasti salah dan batil adalah yang terakhir, yaitu kepastian bahwa setiap
habib pasti masuk surga.
>
> Kepercayaan ini batil dan sanat fatal kalau sampai dijadikan
keyakinan. Karena dalam aqidah ahlusunnah wal jamaah, yang makshum dan
pasti masuk surga hanya nabi dan rasul saja. Karena para nabi dan rasul
mendapat wahyu dari Allah SWT serta penjagaan ilahiyah, yang akan
menjadi pengonntrol apabila akan melakukan kesalahan.
>
> Sedangkan keluarga nabi baik isteri beliau maupun anak dan menantunya
tidak mendapat wahyu, maka tidak mendapatkan penjagaan ilahiyah. Maka
mereka tidak makshum. Dan karena tidak makshum, maka tidak ada jaminan
untuk masuk surga.
>
> Kecuali Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu yang secara pribadi,
bukan anak keturunannya, telah dikabarkan oleh Rasulullah SAW sebagai
salah satu dari 10 orang shahabat yang dib eri kabar gembira akan masuk
surga.
>
> Menghormati Ahlul Bait
>
> Menghormati dan memuliakan ahlul bait, memang tidak salah bahkan
diperintahkan oleh Al-Quran.
>
> Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah
shalat, tunaikanlah zakat dan ta'atilah Allah dan Rasul-Nya.
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai
ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. Al-Ahzab: 33)
>
> Namun yang menjadi masalah, siapakah yang dimaksud dengan ahlul bait?
Apakah isteri-isteri nabi ataukah Ali, Fatimah, Hasan, Husein dan anak
keturunannya?
>
> Kalau kita baca ayat di atas, lafadz ayat itu ditujukan kepada
isteri-isteri nabi SAW. Mereka diminta untuk menetap di dalam rumah,
tidak berhias, shalat, zakat dan mentaati Allah dan Rasul-Nya.
>
> Lalu apakah para habaib itu termasuk ahlul bait?
>
> Ada sekian banyak versi jawaban. Ada yang membenarkan dan ada juga
yang menolaknya.
>
> Buat mereka yang membenarkan, maka para habaib dan syarifah itu
kemudian diperlakukan sedemikian rupa, yang intinya ingin memberikan
penghormatan. Bahkan terkadang sampai terlewat lalu mengklaim
merekasebagai makshum dijamin masuk surga.
>
> Kalau sekedar menghormati dalam arti mencium tangan dan memuliakannya
dengan memberi hadiah, rasanya masih bisa ditolelir. Karena untuk budaya
sebagian masyarakat tertentu, mencium tangan orang dimuliakan memang
sering kita lihat. Lagian tidak ada nash yang melarang kita mencium
tangan orang yang kita muliakan dan kita cintai.
>
> Akan tetapi kalau sudah sampai mengkultuskan habaib dan syarifah,
seolah-olah mereka itu tidak mungkin melakukan dosa dan pasti masuk
surga, maka cara berpikir seperti ini sesat dan menyesatkan. Dan para
habaib sendiri juga menentang cara berpikir seperti ini.
>
> Habaib dan Betawi
>
> Budaya memuliakan para habaib akan lebih terasa di kalangan betawi.
Sampai bekas minum mereka pun dianggap ada keberkahkahannya. Bagaimana
hal itu bisa terjadi?
>
> Penyebabnya sederhana saja. Sejak dahulu orang betawi punya pola hidup
yang agak berbeda dengan suku lain. Mereka sangat dekat dengan ajaran
Islam dan para pengajar agama. Kebetulan di masa lalu, para pengajar
agama adalah para habaib itu. Masjid Kwitang dan madrasah Jamiat Khair
Tenabang adalah situs yang bisa disebut sebagai sumber pengajaran agama
Islam bagi orang betawi. Dan keduanya dipimpin oleh para habaib.
>
> Jadi ketika orang betawi mencium tangan habib bolak-balik, mereka
sedang menghormati guru mereka. Karena berkat guru itulah mereka jadi
kenal agama Islam. Dan ajaran menghormati guru memang sangat kuat dan
lekat.
>
> Pola pandang seperti ini sebenarnya sah-sah saja. Di mana-mana murid
memang harus hormat dan memuliakan gurunya.
>
> Yang jadi masalah adalah kesalah-kaprahan orang di zaman sekarang yang
memandang semua habib pasti orang berilmu dan berhak menjadi guru. Yang
benar adalah bahwa sebagian dari habaib itu memang ada yang punya ilmu
agama yang luas dan mendalam, tetapi sebagian besarnya justru tidak
pernah belajar agama. Mereka adalah orang bodoh yang tidak punya ilmu
tapi mengandalkan kehabiban dan keawaman umat saja. Akibatnya, banyak
umat yang terkecoh dengan masalah ini.
>
> Maka bila seorang habib memang ahli dalam ilmu syariah, katakanlah
doktor di bidang ilmu syariah, atau ilmu hadits, atau ilmu tafsir, punya
karya yang banyak, wajar bila kita hormati beliau dan kita muliakan.
Ekspresi rasa hormat pun tidak harus dengan cara-cara yang aneh, seperti
minum dari gelas bekas minumnya. Atau mencium tangannya bolak-balik.
Tapi hormatilah mereka sebagaimana umumnya kita menghormati para ustadz,
guru dan ahli agama.
>
> Habib di Wikipedia
>
>
> Kalau kita buka wikipedia, kita akan menemukan informasi bahwa
Indonesia merupakan negeri muslim terbanyak yang terdapat habib yaitu
sebanyak 2 juta, sedangkan yang masih hidup 1, 2 juta. Sementara di
seluruh dunia tercatat 20 juta habib (muhibbin) yang terbagi 114 marga.
>
> Hanya keturunan laki-laki saja yang berhak menyandang gelar habib.
Organisasi yang melakukan pencatatan para habib ini adalah ar-Rabithah
yang semula berpusat di Hadramaut, tempat di mana 80 keluarga habib
semula berhijrah dari kota Mekah.
>
> Sekarang ar-Rabithah telah memindahkan pusat kegiatannya di Tanah
Abang, Jakarta, karena Indonesia, negara yang terbanyak memiliki para
habib. Salah satu di antara pengurusnya adalah Habib Rizik Syihab,
pimpinan FPI (Front Pembela Islam).
>
> Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
>
> Ahmad Sarwat, Lc
>

Kirim email ke