> "tawangalun" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Nek cara Islam Khalifah yang mau lengser membuat formateur untuk 
> menunjukkan penggantinya,saratnya hanya 4:


Formatur yang dibentuk di negara2 Islam bukanlah bagian Syariah Islam
melainkan keharusan dari UN untuk semua negara Islam yang menjadi
anggauta PBB.

Hal ini bisa dengan mudah dibuktikan, bahwa Abu Bakar mengangkat diri
sendiri menjadi Khalifah tanpa adanya formatur, dan ketentuan
pembentukan formatur memang sengaja ditambahkan kedalam Hadist2 untuk
membimbing ajaran Islam secara bertahab berubah menjadi makin Demokratis.

Tidak ada satupun ajaran Islam yang membicarakan pembentukan formatur
karena formatur itu beranggautakan wakil2 yang lulus melalui pemilihan
masing2 partai atau kelompok2 yang ada dalam masyarakat.

Jadi memang enggak mungkin ada formatur yang isinya wakil dari Syiah,
wakil dari Sunni, wakil dari Kejawen, wakil dari Ahmadiah, atau wakil
dari Islam Fatimid.  Bahkan di MUI sendiri yang juga bikin formatur
tidak ada wakil dari Islam Ahmadiah.

Demikianlah, pembentukan formatur memang tidak dikenal dalam Islam,
namun wajib dimasukkan oleh UN untuk secara bertahap menuju pemilihan
langsung seperti di-negara2 Demokratis sekuler.  Disinilah letak
bukti2 bahwa Islam akan berubah melalui waktu karena tidak ada satupun
negara Islam bisa menjadi anggauta PBB apabila tidak melakukan hal
ini.  Dan kalo tidak bisa menjadi anggauta PBB otomatis tidak bisa
berdiri sebagai negara contohnya Taliban di Afghanistant yang tidak
pernah bisa diterima UN dan tidak pernah bisa berhasil menjadi negara.

Banyak sekali hal2 yang tidak berhubungan dengan Islam yang dipaksakan
masuk kedalam Islam, misalnya Bank Islamiah, dan segalanya yang bukan
Islam cukup ditambahkan "Islamiah" maka jadilah Islam.  Seperti Kabah
itu adalah "Berhala Islamiah".

Ny.Muslim binti Muskitawati.















> tabligh.
> Fatonah.
> Amanah.
> Sidiq.
> Jadi gak usah pakai pemilu,AKU PILIHEN.Itu kurang etis coba dikelas 
> lantas Genduk kampanye aku pilihen ben jadi ketua kelas ngono opo gak 
> saru?
> Sekarang di RI ini yang mau golput tambah besar jumlahnya sebab gak 
> yakin si calon punya 4 syarat diatas.
> Kita dah tahu kelemahan demokrasi.Karena rakyate bodo yo sing menang 
> kan yang mayoritas bodo tadi yo Pemimpine bodo.Jangan anggap pasti 
> bisa kaya Amrik yang wonge wis pinter koyo Genduk he he he.
> 
> Shalom,
> Tawangalun. 
> 
> - In [EMAIL PROTECTED], "Hafsah Salim" 
> <muskitawati@> wrote:
> 
> Sambutan 17 Agustus Mengenang Kesalahan Fatal Sukarno !       
>                                  
> Janganlah menganggap karena Sukarno berjasa dalam memerdekakan
> Indonesia, menjadikan semua kebijaksanaan politiknya yang salah jadi
> dibenarkan.
> 
> Sukarno mempertahankan MPRS dan DPRS untuk tetap berstatus sementara
> bertujuan untuk mengangkat dirinya sebagai presiden seumur hidup. 
> Padahal tindakannya inkonstitusional karena legislative yang sementara
> tidak bisa mensyahkan atau menunjuk presiden yang definitif apalagi
> seumur hidup.  MPRS paling2 bisa melegalisasi kedudukan presiden yang
> juga sementara.
> 
> Kelemahan konstitusi yang diciptakan Sukarno akhirnya dimanfaatkan
> Suharto dengan cara membubarkan MPRS dan DPRS untuk kemudian membangun
> MPR dan DPR yang definitiv sehingga secara konstitusional dengan mudah
> memecat Sukarno dan mengangkat Suharto jadi presiden.
> 
> Sukarno mempermainkan legitimasi konstitusi, dan Suharto memanfaatkan
> permainan ini membuat Sukarno terjungkal dimana saat2 terakhir dia
> tidak memiliki legitimasi dari DPRS dan MPRS yang dibubarkan Suharto.
>


Kirim email ke