Inna lillahi wai ina ilayhi raajiuun..

Semoga almarhum memang benar2 BUKAN pencuri motor, sehingga layak
mendapat predikat mati syahid. Kepada keluarganya diberikan ketabahan
dan kesabaran.

Saya berharap polisi memproses kasus pengeroyokan yang menimbulkan
kematian ini dengan serius. Terlepas siapa korbannya, apakah anggota
MMI, FPI atau JI sekalipun, kebringasan massa seperti itu sangat
merugikan dan berada di luar konteks hukum.

Kekerasan oleh massa telah menjadi musuh baru yang patut diwaspadai.
Pelakunya bisa kaum berjubah dan berpeci putih, bisa juga tanpa
seragam seperti rakyat biasa. Kebrutalan bukan sesuatu yang patut
dicontoh, bahkan harus diberi hukuman.

Brutalisme bukanlah bagian dari praktek demokrasi.

Item


2008/8/23 mediacare <[EMAIL PROTECTED]>:
> Anggota MMI Tewas Diamuk Massa
>
>
>
> PRABUMULIH (SINDO) – Tragis dialami dua anggota Majelis Mujahidin Indonesia
> (MMI)
> Prabumulih. Gara-gara dituduh mencuri motor di halaman parkir Masjid Al
> Ikhlas
> Desa Lubuk Raman Kabupaten Muaraenim, satu dari mereka harus meregang nyawa
> setelah diamuk massa.
>
> Korban
> tewas bernama Isan Harianto, 27, warga Jalan Pranasip Gang Kenangan
> Kelurahan
> Mangga Besar, Prabumulih Utara. Dia tak kuasa menahan pukulan demi pukulan
> yang
> dilayangkan puluhan warga. Sementara rekannya, Hendri Kusuma, 29, warga
> Jalan
> Baru Gang Arena Kelurahan Mangga Besar Prabumulih Utara berhasil
> menyelamatkan
> diri dan bersembunyi di dalam hutan.
>
> Sebelumnya,
> kedua korban ini hendak menunaikan shalat Isya di Masjid Al Ikhlas. Setelah
> itu,
> keduanya berencana pulang ke rumah masing-masing. Isan lantas diminta Hendri
> untuk mengeluarkan motor Yamaha Vega R miliknya yang terparkir di halaman
> masjid. Sementara Hendri menunggu di luar masjid.
>
> Tanpa
> prasangka buruk, Isan langsung mengeluarkan motor dimaksud. Tetapi, di luar
> perkiraannya,
> sejumlah warga langsung menuduhnya hendak mencuri kendaraan tersebut. Meski
> Isan berupaya memberikan keterangan bahwa motor tersebut milik temannya yang
> menunggu di luar, warga tidak begitu saja percaya. Mereka malah menghajar
> Isan
> hingga babak belur.
>
> Sementara
> Hendri yang mencoba memberikan pertolongan kepada Isan dengan menunjukkan
> STNK
> dan SIM tak luput dari amukan massa.
> Malang bagi Isan
> yang tercatat sebagai anggota Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) cabang Kota
> Prabumulih
> ini, dia meninggal dunia karena tak tahan menerima pukulan.
>
> Sedangkan motor jenis Yamaha Vega R milik
> Hendri dibakar massa. Baru sekitar pukul 01.00 WIB kemarin (22/8), Hendri
> pulang ke rumah Isan dengan diantar warga untuk menemui istrinya yang malam
> itu
> menginap bersama istri Isan.
>
> Di hadapan istri dan keluarga Isan, Hendri
> mengaku saat itu mereka berdua baru pulang dari berdagang di pasar kalangan
> daerah Gunung Megang Muaraenim. Di perjalanan, karena sudah masuk waktu
> shalat Isya,
> mereka mampir ke Masjid Al-Ikhlas yang lokasinya persis di pinggir jalan
> raya.
>
> Nurdalena, 23, istri Isan ditemui di rumah
> duka mengatakan, waktu kejadian, dirinya sempat mendapatkan firasat kurang
> baik.
> Dadanya berdegup kencang dan terasa tidak nyaman. Bahkan, dia sempat
> mengatakan
> kepada istri Hendri yang saat itu menginap di rumah kontrakannya. "Waktu
> itu,
> mereka hendak menunaikan shalat Isya," ujar Nurdalena didampingi istri
> Hendri,
> Neli Susila, 22.
>
> Ketua MMI Prabumulih H Ismed membenarkan Isan merupakan anggota MMI. Namun,
> Isan datang ke masjid bukan untuk mencuri motor. "Mereka mendatangi masjid
> hendak menunaikan shalat Isya dengan
> mengendarai kendaraan milik mereka sendiri. Sama sekali tidak benar kalau
> mereka hendak mencuri motor," bantah Ismed.
>
> Mengenai motor yang dituntun Isan, kata Ismed, itu merupakan motor milik
> Hendri yang dibeli secara kredit sekitar lima bulan
> lalu. "Saat ini kita tengah menenangkan pihak keluarga agar tabah atas
> musibah
> yang dialami. Kita belum akan bereaksi, tunggu situasi lebih lanjut,"
> ujarnya.
>
> Sementara itu, Kapolsek Rambang Dangku Iptu Nusirwan membenarkan aksi massa
> tersebut. Menurutnya, memang korban sempat diamankan di kantor kades. Namun,
> warga mendesak masuk dengan merusak kantor kades dan membawa Isan keluar
> secara paksa. "saat itulah korban (Isan) kembali
> dihakimi masa. Korban meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit,"
> ungkap
> Nusirwan. (erik okta subadra)
>
> Seputar Indonesia
> 

------------------------------------

Ingin bergabung di zamanku? Kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Klik: http://zamanku.blogspot.comYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/zamanku/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/zamanku/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke