Al-Qur'an
yang Asli Ada 
di Manakah?








    
            





 

Kamis, 11 Sep 08 12:24 WIB 

Ustadz,
saya mau bertanya, Al-Qur'an merupakan pedoman hidup bagi manusia yang
diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Yang saya tahu bahwa
Al-Qur'an yang sering kita baca merupakan tulisan seseorang. 

Yang
jadi pertanyaan saya, Al-Qur'an yang asli yang Allah turunkan kepada Nabi
Muhammad SAW sekarang ada di mana? Apakah Allah SWT waktu menurunkan Al-Qur'an 
berbentuk
buku seperti yang kita baca sekarang?Dwi
S

iwink 

Jawaban 

 

Al-Quran
yang asli tidak ada di muka bumi, sebab yang asli adalahnyadi Lauhil Mahfudz.
Yang ada di muka bumi adalah hasil tulisan tangan manusia. Yaitu tulisan tangan
para shahabat nabi Muhammad SAW yang mulia. Tangan mereka lah yang telah
menulis ayat-ayat Al-Quran pertama kali di muka bumi, berdasarkan dikte yang
disampaikan oleh Rasulullah SAW. 

Sedangkan
Al-Quran yang asli sudah ada jauh sebelum Allah menciptakan manusia dan alam
semesta. Barulah ketika Allah SWT mengangkat nabi Muhammad SAW sebagai nabi
terakhir, sebagian demi sebagian ayat itu diturunkan. Itu pun tidak diturunkan
secara urut, melainkan secara acak sesuai dengan kebutuhan yang ada saat itu. 

Namun
pada saat diturunkan, Jibril menjelaskan kepada Rasulullah SAW bahwa potongan
ayat yang baru dibawanya itu adalah urutan kesekian dari surat tertentu. Atau 
letaknya setelah ayat
tertentu dan sebelum ayat tertentu. 

Ketika
Rasulullah SAW menyampaikan kembali ayat-ayat yang turun kepada beliau, para
shahabat lantas mencatatnya, baik di pelepah kurma, tulang, batu atau pun media
lainnya. Selain itu Rasulullah SAW juga punya seorang sektetaris pribadi yang
secara khusus ditugaskan untuk mencatat setiap ayat yang turun. Seperti Zaid
bin Tsabit dan lainnya. 

Adapuntulisan
tangan para shahabat nabi SAW itu kemudian mengalami standarisasi di zaman
Khalifah Utsman bin Al-Affan. Tujuannya untuk menyamakan rasam (bentuk huruf
dan tulisan), agar tidak terjadi kesalahan di kemudian hari. Dan
tulisan-tulisan lainnya setelah standarisasi itu dikumpulkan lalu dibakar.
Sebab umat Islam sudah punya satu mushaf standar yang telah dikerjakan oleh tim
profesional. Mushaf standar inilah yang kemudian digandakan dan dikirim ke
pusat-pusat peradanan Islam. 

Hingga
hari ini, di musium Topkapi Istambul Turki, masih banyak peninggalan bersejarah
sejak zaman nabi dan para shahabat. Namun nilainya hanya sekedar sejarah saja,
tidak lagi menjadi dasar otentitas Al-Quran. Sebab kalau hanya untuk
mendapatkan sumber keotentikannya, umat Islam telah memliki sebuah metode yang
ilmiyah dan sangat unik serta tidak pernah dimiliki oleh agama dan bangsa
manapun. Yaitu metodologi periwayatan (sanad) yang ternyata sangat luar biasa. 

Dengan
adanya metodologi periwayatan sanad ini, otentifikasi sebuah naskah menjadi
sangat valid. Karena bukan sekedar memastikan bahwa suatu naskah itu asli
ditulis pada zaman apa, melainkan juga memastikan alur sampainya periwayatan
itu sendiri. Benarkah sebuah naskah itu memang datang dari mulut nabi Muhammad
SAW, ataukah hanya karangan orang-orang di sekitarnya? 

Kalau
hanya dengan menggunakan studi naskah klasik (filologi), kita hanya mampu
membuktikan bahwa naskah tertentu ditulis pada tahun berapa, sedangkan
kepastian bahwa materi naskah itu betul-betul original atau tidak, kita tidak
bisa mengetahuinya. 

Dan
secara derajat periwayatan, ayat-ayat Al-Quran yang sampai kepada kita telah 
diriwayatkan
dengan mutawatir, sehingga kepastian keshahihannya mutlak, jauh melebihi
umumnya rata-rata hadits yang sampai kepada kita.
Shalom,Tawangalun.
Shalom,
Tawangalun. 
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke