Bali Pos Kamis, 18 September 2008 Massa Gus Dur Labrak Kantor NU Banyuwangi (Bali Post) Polemik perebutan dua kubu PKB Banyuwangi kian meruncing. Belasan massa pendukung Gus Dur melabrak kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Jalan Ahmad Yani, Banyuwangi, Rabu (17/9) kemarin. Mereka memprotes para pengurus NU Banyuwangi yang diduga menjadi dalang perpecahan di tubuh PKB.
Meski berpuasa, tidak menyurutkan semangat pendukung setia Gus Dur ini untuk berorasi. Tiba di kantor PCNU sekitar pukul 10.00 WIB, massa langsung berteriak menghujat. Isinya, mendesak PCNU bersikap adil dan tidak ikut-ikutan mendalangi konflik PKB Banyuwangi. 'Seharusnya PCNU bisa menjadi penengah dan pengayom umat. Bukan justru ikut-ikutan menjadi pemain dan memprovokasi perpecahan PKB,' kritik Rahman Mulyadi, koordinator aksi. Untuk meluapkan kekecewaan, massa memasang belasan poster di depan pagar kantor PCNU. Isinya menghujat pengurus NU dan meminta mundur karena dianggap tidak bisa mengayomi umat. Mereka juga membentangkan poster di pinggir jalan untuk menarik simpati pengendara kendaraan. Sambil menggunakan seragam khas PKB, massa terus berorasi hingga setengah jam. Sayangnya, aksi kali ini tidak mendapat satu pun perhatian dari pengurus NU. Meski didemo dari luar, tak satu pun pengurus PCNU yang keluar dan menemui pendemo. Merasa tak digubris, massa mengalihkan aksinya ke kantor KPUD Banyuwangi. Di tempat ini, massa kembali berorasi. Namun orasi dilakukan sambil melintas di kantor Jalan Agus Salim tersebut. Sedianya, massa yang tergabung dalam Barisan Gus Dur (Bagus) ini akan melanjutkan aksinya ke Mapolres Banyuwangi. Tanpa alasan yang jelas, aksi tersebut batal dilakukan. Massa memilih membubarkan diri setelah melintas di depan kantor KPUD Banyuwangi. Aksi kemarin adalah rentetan perebutan dua kubu PKB Banyuwangi yang mencalonkan kadernya di pendaftaan anggota legislatif. Kubu Gus Dur yang mengklaim mendapat SK DPP ngotot mendaftarkan diri ke KPUD. Hal serupa dilakukan kubu PKB tandingan yang juga mengklaim mendapat SK DPP versi Muhaimin Iskandar. Sementara itu, polemik dua kubu PKB ini disikapi dingin oleh KPUD Banyuwangi. Ketua KPUD Banyuwangi Ahmad Syakip mengatakan pihaknya belum menentukan PKB mana yang akan diterima dalam pendaftaran caleg. Berkas kedua kubu sama-sama kita kembalikan. 'Mereka kita berikan batas waktu hingga 20 September untuk memperbaiki berkas pencalonan,' katanya. Meski sama-sama dikembalikan, Syakip mengaku sudah memiliki alternatif untuk memilih PKB mana yang diloloskan dalam pendaftaran anggota legislatif. 'Lihat saja nanti, pasti akan ada yang terpilih,' pungkasnya. KPUD juga tidak menampik menerima kedua kubu untuk mendaftarkan diri. (udi)