Artinya tetap saja pemerintah Amerika mengintervensi pasar dan itu melanggar prinsip-prinsip kapitalis yang didasarkan pada pasar bebas. Kalau pemerintah Amerika menjual obligasi, bond, stock atau berbagai bentuk saham2 lainnya dengan harga yang sangat murah berarti pemerintah Amerika tidak percaya dengan pasar dengan kata lain pemerintah Amerika tidak percaya dengan sistem kapitalis yang dibangunnya sendiri.
--- On Sun, 10/19/08, Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [zamanku] Krisis Ekonomi Melanda Amerika Rezeki Menimpa Anda !!! To: zamanku@yahoogroups.com Date: Sunday, October 19, 2008, 8:48 PM Krisis Ekonomi Melanda Amerika Rezeki Menimpa Anda !!! Janganlah tersesat, arti krisis ekonomi yang melanda Amerika bukanlah berarti kehancuran Amerika, bukan juga berarti porak porandanya simpanan anda, dan sama sekali bukan berarti kehancuran sistem kapitalisme ataupun hancurnya pasaran dunia. Krisis ekonomi yang melanda Amerika artinya hanyalah sebatas pemerintah Amerika kekurangan duit. Atau lebih tepatnya, kecepatan mengalirnya pengeluaran uang/dana yang berlangsung mendadak meningkat melebihi uang/dana yang bisa ditariknya masuk. Untuk mengatasinya, pemerintah Amerika menjual obligasi, bond, stock atau berbagai bentuk saham2 lainnya dengan harga yang sangat murah atau harga yang jatuh agar bisa mendapatkan uang dollar secepatnya untuk menutupi kebutuhan yang mendadak ini. Setelah berhasil mengatasi kebutuhan yang mendadak ini, maka harga obligasi, bond, stock dan berbagai saham2 ini kemudian akan naik lagi harganya karena hal ini merupakan kewajiban pemerintah Amerika untuk membayar kembali uang atau dana yang se-olah2 dipinjamnya. Juga untuk mendapatkan uang secara cepat maka bank2 Amerika menaikkan suku bunganya. Resesi keuangan yang melanda Amerika ini menyebabkan harga2 barang turun dan harga bensin juga turun karena kurangnya dana yang dimiliki masyarakat. Daya beli masyarakat turun maka harga barang juga turun. Pemerintah negara2 berkembang seperti RI akan memanfaatkan situasi ini dengan menarik dollar dari rakyatnya didalam negeri untuk dibelikan atau diinvestasikan kedalam bond2 atau saham2 yang dijual murah oleh pemerintah Amerika dan juga untuk didepositokan ke bank2 di Amerika. Akibatnya, harga dollar dalam negeri naik tinggi, harga saham dalam negeri juga anjlok, bank2 kosong, barang import terhambat dan pasaran jadi kosong yang akibatnya harga2 jadi naik dan bensin makin tinggi harganya. Hal ini terbalik dengan apa yang terjadi di Amerika. Daya beli masyarakat Indonesia menurun diikuti dengan harga barang2 yang menaik karena semua barang diimport dengan dollar. Resesi yang melanda Amerika ini malah bisa menjadi rezeki besar bagi anda apabila anda bisa memborong stock dan bond yang dijual pemerintah Amerika, apabila anda punya dana yang bisa didepositokan di bank2 Amerika yang sedang naik suku bunganya. Namun biasanya anda kalah cepat dengan pejabat2 pemerintah yang korup yang bisa bermain dengan BI untuk menghadang informasi yang membawa rezeki ini, dan umumnya memang cuma para pejabat2 korup saja yang biasa bermain seperti ini yang justru membuat ekonomi negara makin terpuruk dan hancur akibatnya. Permainan ini biasanya disebut sebagai spekulasi dan tidak bisa dibuktikan sebagai tindak korupsi, apalagi hanya mendepositokan dana negara cukup seminggu saja bisa menarik bunganya triliunan rupiah jumlahnya dan uang negara ini kemudian dikembalikan setelah seminggu dalam jumlah yang sama tanpa sesenpun yang berkurang. Ny. Muslim binti Muskitawati.