ya iyalah dia nolak jadi WNI lha wong disono dia hidupnya bisa terjamin. emang di indonesia siapa yang mau menjamin hidupnya dia, biaya kesehatan dan tunjangan sosial.
tapi terlepas dari tidak maunya hasan tiro jadi WNI, maka menunjukkan pada kita bahwa sebenarnya dalam hati hasan tiro tidak ada negara yang namanya Indonesia, jadi dapat dikatakan dia tidak punya nasionalisme Indonesia, nasionalismenya mungkin cuma aceh. ________________________________ Dari: Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: zamanku@yahoogroups.com Terkirim: Sabtu, 25 Oktober, 2008 07:36:33 Topik: [zamanku] Hasan Tiro Menolak Jadi WNI !!! Hasan Tiro Menolak Jadi WNI !!! Meskipun dirinya disembah sebagai nabi, atau sebagai caliph, atau sebagai raja, Hasan Tiro emoh jadi WNI. Apalagi ditawari menjadi WNI dengan harapan maximum dibolehkan jadi calon gubernur yang meskipun keluar dana besar untuk memenangkan diri jadi gubernur akhirnya tetap diperas mengirim upeti kepada diktaktor Nekolim Jawa. Memang dulunya dia mengira tinggal di Aceh adalah yang terbaik bagi dirinya. Namun setelah berperang sekian lama tentunya wajar dia tidak lagi percaya kepada bangsanya sendiri yang terbukti banyak mengkhianatinya, mengkhianati perjuangannya, dan mengkhianati cita2nya. Kepercayaannya kepada bangsa Aceh telah dijual oleh bangsanya sendiri dan untuk itu dia tidak lagi ingin memperdebatkan kesalahan2 bangsanya. Bagi dirinya yang sudah tua, masa depan hanyalah membahagiakan dirinya sendiri bersama keluarga yang dicintainya dan yang mengasihi beliau. Lingkungan tetangga yang miskin sudah jelas tidak aman karena kemiskinannya itulah meskipun merupakan harta bagi keimanan Islam tapi merupakan racun bagi kemanusiaan. Dalam Islam kemiskinan merupakan berkah dari Allah, namun akibat2 yang terjadi merupakan berkah dari Setan. Kenyataannya, karena kemiskinan dan akibat2nya merupakan satu paket maka tidak bisa dipungkiri peranan Allah dan Setan juga merupakan satu paket yang sama. Allah itulah setan yang harus disembah kaum muslimin. Pilihan Hasan Tiro menjadi warganegara Swiss sama sekali tidak salah, betul2 tepat, kehidupan di Swiss jauh bedanya dengan kehidupan di Indonesia apalagi di Aceh yang penuh dengan banjir darah yang datang pada musim2nya. Hasan Tiro memahami betapa biadab dan kejinya syariah Islam itu sebenarnya meskipun tak terucapkan oleh bibirnya yang sudah tua ini. Pendapat Hasan Tiro bahwa negara sekuler lebih manusiawi katimbang negara Syariah yang biadab bukan diucapkannya melalui kata2 tetapi diucapkannya melalui pilihannya menjadi warganegara Swiss yang permanen dimana dia bisa berkunjung ke kampung halamannya cukup sebagai turis yang dihormati bangsa terkebelakang ini. Sebagai warganegara Swiss, pemerintahnya melindungi hak milik Hasan Tiro yaitu tanah rencong Aceh. Demikianlah, perlindungan hak milik ini nantinya berbentuk Kemerdekaan Aceh Berdaulat yang surat2nya sekarang sedang diproses oleh dunia Internasional. Ny. Muslim binti Muskitawati. ___________________________________________________________________________ Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di di bidang Anda! Kunjungi Yahoo! Answers saat ini juga di http://id.answers.yahoo.com/